Foto by antaranews.com

Melihat Sejarah dan Makna dari Perlombaan Peringatan Kemerdekaan RI

Posted on

Seperti yang kita tahu bahwa peringatan kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya dirayakan dengan meriah. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, dari desa sampai kota turut merayakan hari ulang tahun negeri tercinta kita Republik Indonesia.

Namun ternyata perlombaan ini tidak dirayakan sejak Indonesia Merdeka, melainkan setelah 5 tahun kemerdekaan. Jadi sekitar 1950-an masyarakat yang memiliki inisiatif sendiri untuk mengadakan perlombaan seperti itu karena semangat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah ada inisiatif dari beberapa masyarakat ternyata mendapat respon baik. Terbukti presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno turut serta dalam merayakan perombaan semacam itu. Dan wisatawan asing pun ikut serta dalam keseruan tersebut.

Padahal perlombaan seperti panjat pinang yang seperti kita ketahui itu merupakan salah satu jenis perombaan di perayaan kemerdekaan Indonesia, sebenarnya lomba itu sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Contohnya saja pada perayaan pernikahan Mangkunegara VII yang diadakan secara meriah dan mengadakan perlombaan salah satunya yaitu panjat pinang.

Peringatan kemerdekaan Indonesia dengan cara mengadakan perlombaan seperti ini sebenarnya memiliki banyak manfaat dimana jaman sekarang anak-anak kecil sudah banyak yang pintar dalam bermain gadget dengan adanya perlombaan ini bisa mengurangi sifat individualis antar anak dan menumbuhkan rasa kehangatan dengan kebersamaan, melatih kekompakan, dan menjalankan silaturahmi.

Tak banyak yang tau bahwa dibalik keseruan perlombaan saat perayaan kemerdekaan Indonesia ada beberapa lomba yang memiliki makna yang berhubungan dengan masa penjajaan jaman dulu. Lomba apa sajakah itu? Yuk kita simak agar kita bisa lebih menghargai perjuangan para nenek moyang kita dalam meraih kemerdekaan ini.

 

1. Tarik tambang

Foto by sebarkan.org

Ya salah satu perlombaan yang mengharuskan beberapa orang berkumpul dan membuat dua kelompok dengan jumlah yang sama baik wanita maupun pria. Dua kelompok ini nantinya saling adu tarik menarik dari dua sisi yang berbeda, media yang digunakan adalah tentunya tali tambang dan tepung terigu yang digunakan sebelum mulai perlombaan dengan digosokan pada kedua tangan para peserta lomba.

Perlombaan ini akan dimenangkan oleh kelompok yang berhasil menarik tali tambang tersebut melewati garis yang telah ditentukan. Dari perlombaan ini sebenarnya kita diajarkan dan diingatkan pada perjuangan para nenek moyang kita sekaligus para pahlawan yang telah melewati masa penjajahan.

Diceritakan bahwa dahulu nenek moyang bangsa Indonesia melakukan sistem kerja paksa dari Belanda yang salah satu pekerjaannya menggunakan tali tambang dan menariknya dengan sekuat tenaga. Oleh karena itu perlombaan ini mengingatkan kita untuk mengenang perjuangan para nenek moyang kita terdahulu.

 

2. Panjat pinang

Foto by abulyatama.co.id

Panjat pinang adalah salah satu lomba yang paling ditunggu oleh masyarakat pedesaan maupun perkotaan, dimana para peserta harus mencapai puncak pohon pinang yang telah dilumuri oleh oli agar mendapatkan berbagai maccam hadiah yang telah digantung di atas pohon pinang tersebut.

Bagi siapa pun yang berhasil mensrik atau mendapatkan hadiah tersebut itu telah menjadi hak miliki peserta tersebut. Sedangkan para masyarakat yang menjadi penonton akan bersorak sorai dalam perlombaan tersebut. Memang terlihat menyenangkan namun ternyata ada verita pedih dibalik sejarahya lomba panjat pinang ini.

Dahulu orang-orang Belanda telah mengadakan permainan panjat pinang, dan yang menjadi peserta adalah nenek moyang kita dari bangsa Indonesia. Mereka para bangsa Belanda akan menertawakan nenek moyang kita karena mereka puas melihat nenek moyang kita kesusahan dan kesulitan dalam melaksanakan lomba tersebut. Pada jaman dulu, hadiah yang digantung biasanya berupa makanan atau pakaian.

 

3. Makan kerupuk

Foto by ngangsukawruh.com

Nah permainan yang satu ini juga tak kalah dinanti-nantinya. Dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang melakukan perlombaan ini. Dimana beberapa jumlah kerupuk telah diikat menggunakan tali dan para peserta akan berusaha makan kerupuk yang tergantung itu dengan susah payah karena tangan mereka diikat dan ada pula yang matanya ditutup.

Permainan ini akan dimenangkan oleh peserta yang menghabiskan kerupuk terbanyak. Selain keseruan para peserta juga akan kenyang ya karna sudah makan kerupuk hihi. Tapi tak banyak yang tau bahwa ada cerita pedih yang mengisahkan para leluhur kita lagi.

Digambarkan bahwa para nenek moyang kita pada masa penjajahan banyak yang kekurangan makanan, susah sekali dalam mendapatkan makanan. Jadi jika suatu saat ada pembagian makanan nenek moyang kita akan berebut. Ini menggambarkan betapa susahnya mereka berjuang untuk tetap hidup di bawah pemerintahan para penjajah yang sangat kejam. Dari permainan inilai kita diajarkan untuk lebih menghargai makanan, bersyukur kita masih bisa makan dengan apapun itu, dibanding dengan nenek moyang kita yang sangat kesusahan bahkan untuk makan sekalipun.

 

4. Balap karung

Foto by antaranews.com

Lomba terakhir yang memiliki makna sejarah yakni lomba balap karung. Dimana para peserta akan menggunakan karung goni sebagai pembungkus kedua kaki dan melompat-lompat hingga haris finish. Bagi peserta yang sampai duluan itulah pemenangnya. Dan kebanyakan lomba ini dilaksanakan oleh orang dewasa, walaupun ada beberapa daerah yang anak kecil pun mengikutinya.

Dari perlombaan ini pula kita dapat memetic sebuah kisah yang berharga dari nenek moyang kita. Dimana dikisahkan pada jaman kependudukan Jepang nenek moyang kita menggunakan pakaian yang berbahan dasar dari karung goni.

 

Nah itulah beberapa perlombaan yang ada di perayaan kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya. Sebenarnya masih banyak perlombaan yang lain tetapi yang memiliki nilai sejarah dan memiliki makna cerita dari nenek moyang kita hanya empat perlombaan di atas.

Setelah kita membacanya, kita harus bisa jauh lebih bersyukur karena kita tak mengalami hal yang sama dengan nenek moyang bangsa kita. Sebagai jiwa penerus bangsa tugas kita hanya belajar dan berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan ini.

Perang telah usai, penjajahan telah usai. Tapi penghargaan terhadap para pahlawan tak boleh usai. Karena mereka untuk mendapatkan kemerdekaan tidaklah semudah membalikkan kedua tangan. Tak ada salahnya untuk mengingat kepedihan bangsa kita sebagai bahan pembelajaran kita untuk ke depannya.

Tapi tidak untuk membenci negara yang telah menjajah kita. Sebagai makhluk sosial bahkan negara sekalipun kita tetap membutuhkan negara lain untuk saling bahu membahu dan saling tolong menolong. Pembelajaran di atas dapat kita jadikan sebagai pengingat bagi kita, introspeksi terhadap kita.

Selain itu banyak manfaat lain yang dapat diambil seperti silaturahmi antar masyarakat tetap terjaga di tengah gencarnya teknologi yang semakin canggih. Kita bisa merasakan kebersamaan, kehangatan, kenyamanan yang mungkin di jaman sekarang sudah sulit didapatkan.

Dan di luar perlombaan di atas seperti lomba pindahkan kelereng, lomba masukkan paku ke dalam botol, lomba masukkan belut pada botol, lomba mengambil koin pada buah, sampai mendandani orang dengan mata tertutup. Itu beberapa perlombaan yang menjadi penambah rasa kehangatan walaupun tidak mengandung sejarah seperti perlombaan di atas.

 

Sumber:

https://www.hipwee.com/list/4-dari-13-perlombaan-17-agustus-an-ternyata-menyimpan-sejarah-yang-tragis/

https://www.google.com/amp/s/www.masukuniversitas.com/sejarah-diadakan-perlombaan-di-hari-kemerdekaan-indonesia/amp/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *