Daftar Isi
Legenda dari Sumatra Barat selama ini yang paling banyak diketahui oleh kebanyakan orang adalah legenda Malin Kundang. Sebenarnya, jika kamu mengulik lebih dalam, Sumatra Barat masih punya segudang koleksi legenda dengan cerita menarik. Misalnya saja 8 legenda berikut yang tidak boleh kamu lewatkan ceritanya.
Sabai Nan Aluih
Sabai Nan Aluih merupakan seorang gadis yang berperangai lembut dan sopan. Selain itu, dia juga memiliki paras yang rupawan sehingga banyak yang menyukainya. Kabar kecantikan Sabai telah sampai ke telinga Rajo Nan Panjang, seorang laki-laki yang berumur sama dengan ayah Sabai. Rajo Nan Panjang ini mencoba melamar Sabai dengan bantuan pengawalnya, namun segera ditolak oleh ayah Sabai.
Atas penolakan ini, Rajo Nan Panjang mengajak ayah Sabai untuk bertemu dengannya di suatu daerah yang sedikit jauh dari rumahnya. Ternyata di pertemuan itu, Rajo Nan Panjang mengajak ayahnya berkelahi. Sabai tidak tahu menahu tentang hal ini, namun ada seseorang yang memberitahunya kalau ayahnya sedang bertengkar. Tak ingin berlama-lama, Sabai langsung menuju ke tempat tersebut dan betapa kagetnya ternyata ayahnya sudah meninggal karena tertembak.
Sabai pun langsung mengambil pistol yang tergeletak tak jauh darinya, dia arahkan pistol itu ke arah Rajo Nan Panjang. Rajo sempat mengejek Sabai yang tak akan bisa menggunakan pistol, nyatanya, justru Rajo jatuh tergeletak oleh tembakan dari Sabai. Begitulah kisah Sabai, wanita lemah lembut yang berani memberontak atas ketidakadilan.
Asal Mula Minangkabau
Pada suatu masa di Sumatra Barat, ada kerajaan dengan nama Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan ini rencananya akan diserang oleh Kerajaan Majapahit. Mereka memikirkan rencana matang agar bisa mengalahkan para perwakilan dari Majapahit, namun demi menghindari jatuhnya korban jiwa, mereka akan mengusulkan untuk tanding kerbau dibanding perang dengan senjata.
Baca juga: Legenda Sumatra Selatan
Pada hari di mana perwakilan dari Majapahit tiba, pihak dari Pagaruyung memberikan penawaran tersebut yang disambut dengan tangan terbuka oleh pihak Majapahit. Tanding kerbau pun dimulai dengan disaksikan oleh seluruh rakyat. Para rakyat yang mendukung bersorai, “Manang kabau, manang kabau,” yang berarti menanglah kerbau. Atas dukungan para rakyat ini, kerbau milik Pagaruyung pun menang. Dari kejadian ini, jadilah nama Minangkabau terkenal di seluruh negeri.
Danau Kembar
Danau Kembar di Sumatra Barat menjadi salah tempat wisata yang menyuguhkan keindahan dengan amat sangat. Legenda ini menceritakan tentang Niniak Gadang Bahan, seorang nenek tua berbadan besar yang melawan seekor ular naga. Pertikaian Niniak ini terjadi saat dia baru pulang dari mencari papan. Dalam pertikaian itu, Niniak yang ahli silat mengeluarkan kekuatan penuhnya sehingga membuat naga jatuh terkulai dan sekarat.
Selepas beberapa hari kemenangannya dari naga, Niniak datang ke tempat tersebut dan melihat naga yang masih belum meninggal dan justru membentuk seperti angka delapan. Namun, semakin lama naga itu pun terkubur oleh tanah. Sedangkan dua lingkaran yang dibentuk oleh tubuh naga itu berubah menjadi cekungan yang tergenang air. Jadilah, tempat tersebut disebut dengan Danau Kembar.
Danau Singkarak
Legenda ini merupakan kisah dari keluarga pak Buyung yang mempunyai anak dengan nama Indra. Indra ini sangat suka sekali makan dan porsi makannya sangat banyak. Pada masa kekeringan, keluarga pak Buyung sangat bingung untuk mencari makan. Ibu Indra pun menyarankan agar Indra mencari ikan di laut. Dengan berat hati Indra menuruti kemauan ibunya.
Sementara itu, ibunya menyusul pergi ke tanjung dan ternyata pulang dengan membawa kerang. Kerang itu pun diolah dan hanya dimakan berdua dengan pak Buyung. Saat Indra pulang dengan tangan kosong, dia syok melihat ayah ibunya tidur pulas di dapur setelah makan. Indra begitu kecewa dengan orang tuanya.
Dia meninggalkan rumah dan duduk-duduk di sebuah batu besar dan melihat Taduang, ayam peliharaan Indra, tiba-tiba terbang. Lalu, Indra ikut dibawanya pergi. Batu yang diduduki Indra juga ikut terbawa dan terjatuh di sebuah bukit yang menjadikan bukit itu berlubang panjang, aliran laut pun memenuhi lubang itu dan lama kelamaan membentuk danau yang dinamai Danau Singkarak.
Rambun Pamenan
Rambun Pamenan merupakan nama seorang anak laki-laki yang sangat ingin membebaskan ibunya yang dipenjara karena menolah lamaran seorang raja kejam. Raja itu bernama Angek Garang dan tinggal di Negeri Terusan Cermin. Dalam perjalanan menuju Negeri Terusan Cermin, Rambun bertemu dengan seorang perimba yang memberinya tongkat sakti.
Tiba di negeri tersebut, Rambun pun mengalahkan banyak pengawal kerajaan dengan tongkatnya itu. Dia akhirnya berhasil menaklukkan Angek Garang dan membebaskan ibunya. Rakyat Negeri Terusan Cermin ingin menjadikan Rambun sebagai raja, namun Rambun tidak mau menerima tawaran itu dan memilih pulang bersama ibunya.
Asal Mula Sawahlunto
Pada zaman dahulu, terdapat Kerajaan Sitambago Raya yang begitu makmur. Kemakmuran ini membuat Kerajaan Silungkang ingin menguasai kerajaan tersebut. Terjadilah perang yang memakan waktu begitu lama. Masing-masing sudah kehilangan banyak prajurit, akan tetapi pada akhirnya Kerajaan Silungkang yang memenangkan perang.
Kerajaan Sitambago Raya memang kalah, tapi mereka juga masih berkeinginan untuk membangun wilayah baru. Di kehidupan barunya, rakyat Sitambago mulai bertani sawah hingga daerah itu terkenal dengan sawahnya yang banyak. Lambat laun nama daerah itu berubah menjadi Sawahlunto karena lokasinya ada di Lunto.
Bujang Kirai
Pendekar yang sangat dibanggakan dalam legenda Sumatra Selatan tidak lain adalah Bujang Kirai. Pemuda ini begitu berani dan percaya diri melakukan misi penyelamatan pamannya, Sutan Panduko yang dipenjarakan oleh raja kejam, Raja Baduatai. Dalam misi penyelamatan itu, Bujang Kirai bahkan menyelinap ke kamar Raja serta bertarung dengannya satu lawan satu.
Dengan kekuatan serta kesaktian Bujang Kirai, dia berhasil mengalahkan Raja Baduatai. Keberanian dari Bujang Kirai mengantarkannya menjadi salah satu calon raja di kerajaan itu. Sayangnya, Bujang Kirai tak mau menerima tawaran tersebut karena itu memang buka tujuan utamanya. Dia hanya ingin menyelamatkan pamannya.
Sungai Janiah
Legenda ini bisa dikatakan sebagai kisah yang cukup menyedihkan. Pada suatu malam, ada dua anak laki-laki dan perempuan yang ikut ibunya ke sebuah pesta. Dalam pesta itu, kedua anak begitu bahagia. Mereka melihat berbagai makanan lezat dan pertunjukan musik. Dua anak itu meminta izin pada ibunya untuk menonton pertunjukan musik. Si ibu membolehkan asal mereka tidak boleh meninggalkan area terlalu jauh.
Mereka menjawab dengan anggukan. Namun, rasa bosan ternyata menyergap mereka. Maka, mereka pun dengan segera meninggalkan pertunjukan itu dan beralih ke tempat lain. Dilihatnya ada kolam besar dengan air yang begitu jernih. Tanpa pikir panjang, dua anak itu menceburkan diri ke kolam. Sementara itu, si ibu kebingungan mencari kedua anaknya. Dia bertemu seorang nenek yang mengatakan jika kedua anaknya ada di kolam dan dia harus melemparkan sekepal nasi.
Ibunya pun melakukan hal tersebut, lalu muncul lah dua ekor ikan besar yang berwujud sangat indah. Legenda ini kemudian menjadikan daerah ini dinamai dengan nama desa Sungai Janiah atau jernih. Nama ini diberikan karena adanya kolam jernih tersebut.
Baca juga: Legenda Sumatra Utara
Demikian 8 legenda dari Sumatra Utara yang mengandung pesan-pesan kehidupan. Dari 8 cerita tersebut, ada beberapa yang diantaranya diabadikan menjadi nama suatu tempat wisata. Dengan mengabadikan nama legenda tersebut, akan memberikan pengetahuan baru bagi para pengunjungnya akan asal usul suatu tempat tadi.