Pulau Morotai merupakan salah satu pulau terbesar di Maluku Utara yang memiliki potensi sangat besar dalam bidang pertanian, kehutanan, perikanan dan sebagainya. Dengan keindahan alamnya, pulau ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan .
Dengan luas wilayah mencapai 4.301,53 kilometer persegi, dengan rincian luas daratan sekitar 2.33,60 kilometer persegi dan luas wilayah laut sekitar 1.970,93 kilometer persegi.
pulau ini memiliki 33 pulau-pulau kecil dengan rincian pulau yang berpenghuni sebanyak 7 pulau, sedangkan yang tidak berpenghuni sebanyak 26 pulau. Wajar saja, jika pulau ini dijadikan sebagai salah satu destinasi para wisatawan yang ingin berkunjung.
Baca juga: Sejarah dan Kejadian Menyeramkan di SMAN 1 Mukomuko
*
Namun jangan salah, ternyata di pulau Morotai juga terdapat peninggalan sejarah dimasa Perang Dunia dua yang pada saat itu Tentara Sekutu Amerika berhasil mengalahkan Tentara Jepang yang selama ini berkuasa di kawasan Asia Pasifik.
Pulau ini juga menjadi saksi kekalahan Jepang kepada Sekutu dan merupakan lokasi meletusnya pertempuran terakhir Jepang melawan Amerika.
Salah satu peninggalan sejarah Perang Dunia Ke Dua adalah Museum Perang Dunia ke Dua dan Museum Trikora. Museum ini letaknya di tepi pantai di Desa Wawama, Kecamatan Morotai Selatan. Jaraknya lumayan jauh, yaitu sekitar dua kilometer dari pusat kota Daruba, Ibu Kota Kabupaten Morotai.
Menurut sejarah yang ada, pada 15 September 1944 tentara sekutu dari Amerika Serikat dan Australia di bawah pimpinan Panglima Pasifik Barat, Jenderal Douglas MacArthur mendarat di Morotai tepatnya di bagian barat daya pulau ini.
Hingga akhirnya pasukan Sekutu dibawah kepimpinan Jenderal Douglas MacArthur, berhasil mengalahkan Jepang yang kala itu hanya tersisa 500 pasukannya di pulau tersebut.
Koleksi yang ada di museum ini juga tidak hanya barang-barang yang berkaitan dengan berbagai peralatan perang seperti miniatur 2 tank amfibi dan senjata lainnya. Namun, terdapat juga perlengkapan sehari-hari seperti peralatan makan dan minum, kalung “dog tag” hingga uang koin.
Museum ini diresmikan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2012 silam. Pembangunan museum ini dilandasi oleh pentingnya mengumpulkan sisa perang dunia dan catatan sejarah Perjuangan Bangsa di papua dalam sebuah tempat yang bisa dilihat dan dikenang oleh siapapun.
Berbagai koleksi di museum Perang Dunia II terlihat sangat nyata dan memberikan gambaran langsung kepada masyarakat awam terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan perang kala itu.
Baca juga: Beginilah Sejarah Boneka Lucu hingga Boneka Seram!!
Museum ini benar-benar dijaga dan dirawat oleh petugas sebanyak 6 orang yang setiap harinya berjaga secara bergantian. Menariknya, monumen Trikora menjadi daya tarik pengunjung untuk mengunjungi tempat ini yang terletak antara museum Perang Dunia 2 dan Museum Trikora.
Jika kamu berkesempatan untuk berkunjung ke tempat bersejarah ini, kamu akan teringat kembali atau setidaknya bisa membayangkan suasana yang terjadi pada saat perang dunia itu terjadi. Bagaimana tidak? Lokasi nya yang dekat dengan bibir pantai dan menghadap ke Samudera Pasifik, semakin menambah kesan dramatis akan kejadian tersebut.
Kamu juga akan sangat beruntung bila mengunjungi langsung tempat ini. Karena kamu akan melihat benda-benda peninggalan sejarah dengan jelas seperti pakaian, senjata atau foto-foto pada masa itu. Bagi kamu yang suka sejarah, mungkin akan mengerti dan sudah tergambar bagaimana keadaan masa itu.
Nah, kita sebagai bangsa Indonesia harus tahu tempat-tempat yang menyimpan catatan sejarah seperti museum ini. Karena bagaimanapun Indonesia terbentuk karena sejarahnya yang unik.
Baca juga lainnya:
Sumber: http://rri.co.id/post/berita/653356/nasional/melihat_berbagai_peninggalan_di_museum_perang_dunia_ii_di_morotai.html