Tarian adat Jawa Barat memiliki banyak ragam dan bentuk yang berasal dari unsur adat dan budaya masyarakat. Jawa Barat sendiri merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk cukup banyak.
Dengan banyaknya jumlah penduduk maka, tidak heran lahirlah beragam budaya, adat, dan kesenian yang ada di Jawa Barat. Suku Sunda sebagai suku terbesar di wilayah ini banyak memberikan corak dan ciri khas dari ragam nilai yang ada di Jawa Barat.
Salah satu dari sekian banyak budaya yang memiliki nilai seni tinggi ialah tarian. Tarian adat Jawa Barat sendiri banyak menyerap nilai dari berbagai unsur budaya seperti Sunda, Jawa, Arab, Cina, dan India. Berikut daftar 7 tarian adat Jawa Barat:
Daftar Isi
1. Tari Jaipong
Tarian Jaipong berasal dari daerah Bandung di Jawa Barat. Tarian bisa dikatakan menjadi salah satu tarian paling populer di Jawa bahkan Indonesia. Kesenian gerak satu telah ini menjadi salah satu identitas kesenian Jawa Barat.
Tari Jaipong memiliki gabungan dari beberapa unsur gerak yang ada pada Pencak Silat, Topeng Banjet, Wayang Golek, Tari Ketuk Tilu, dan kesenian daerah Karawang.
Tujuan dan fungsi kesenian ini untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penyambutan dan kebudayaan. Tarian ini telah menjelma menjadi tarian khas dan ikonik dari Jawa Barat dan mendapat apresiasi yang luas dari masyarakat Indonesia.
2. Tari Topeng
Tari Topeng merupakan kesenian khas yang ikonik dari Cirebon. Tarian Topeng pada awalnya berkembang di wilayah Kesultanan Cirebon, Indramayu, Subang, Majalengka, Losari, Brebes, dan Jatibarang.
Tarian tersebut dimainkan oleh satu atau beberapa orang penari yang disebut ‘dalang’. Dalang memainkan karakter dari topeng yang ia pakai. Beberapa karakter topeng ialah Panji, Rumyang, Kelana, Samba, dan Patih yang disebut juga sebagai Topeng Panca Wanda.
Tari Topeng Cirebon menjadi salah satu tari topeng yang populer dan diakui secara budaya dan adat oleh masyarakat Jawa Barat. Tarian ini memiliki gerak topeng yang khas dengan diiringi oleh musik gamelan.
3. Tari Wayang
Jenis tari satu ini memiliki ciri khas dan erat kaitannya dengan budaya dan cerita Wayang. Oleh sebab itu, bentuk gerakan dan alur cerita yang dipentaskan oleh Tari Wayang menyesuaikan dengan penokohan dan jalan cerita dunia Wayang.
Pementasan Tari Wayang bisa terdiri dari satu orang penari, berpasangan, bahkan masal sesuai dengan pertunjukan yang akan dibawakan. Gerakan tarian ini pada umumnya berupa gerakan seperti sedang berkelahi atau berekspresi sesuai tema.
4. Tari Ketuk Tilu
Tarian Ketuk Tilu adalah salah satu bentuk tarian yang berasal dari tanah Sunda di Jawa Barat. Istilah nama ‘Tilu’ sendiri memiliki makna yang artinya tiga. Tilu juga merujuk pada tiga buah ketuk (suara) yang mengiringi tari ini.
Tari Ketuk Tilu sendiri pada zaman dahulu dipercaya sebagai tarian penyambut musim panen dan rasa terima kasih juga sukur terhadap ‘Dewi Sri’. Akan tetapi, saat ini tarian tersebut dipentaskan hanya untuk hiburan dan kesenian saja.
Biasanya pada tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan gaya tari seperti geol, pencak, dan gitak. Tarian tersebut juga menjadi dasar dan bagian dari perkembangan Tari Jaipong.
5. Tari Buyung
Tarian Buyung berasal dari wilayah Kuningan, Jawa Barat. Istilah ‘Buyung’ sendiri memiliki arti sebuah tempat atau wadah untuk mengambil air yang terbuat dari tanah liat pada zaman dahulu.
Pementasan tarian ini biasa dilakukan pada acara Upacara Seren Taun, yaitu upacara perayaan panen padi di Jawa Barat. Hal yang membuat tarian ini unik, para penari yang terdiri oleh kaum wanita akan menari diatas kendi selagi diatas kepala mereka terdapat buyung yang diusahakan tidak boleh jatuh.
Baca juga: 7 Tarian Sumatra Selatan dengan Ciri Khasnya
Busana Tari Buyung sendiri terlihat simpel dengan kain kebaya, kemben tari, selendang, dan juga ikat kepala bercorak. Warna yang mendominasi kostum para penari teridiri dari warna kuning, pastel, coklat, merah, dan hijau.
6. Tari Merak
Tarian Merak merupakan sebuah tarian yang berasal dari bumi Pasundan Jawa Barat. Tarian ini terinspirasi dari burung merak yang menggambarkan simbol sebuah mahkota pada zaman dahulu.
Gerakan Tari Merak memiliki lenggak lenggok sembari mengibaskan sayapnya seperti seekor Merak yang sedang bergerak di alam. Tidak ada gerakan pasti pada tarian ini dan memfokuskan kepada keindahan dan kecantikan para penari yang mengenakan kostum Merak.
7. Tari Sintren
Tarian Sintren dikenal dan berasal dari daerah Cirebon di Provinsi Jawa Barat. Dalam prakteknya tarian tersebut berkembang dan meluas hingga ke daerah pesisir utara Jawa sepeti Indramayu, Brebes, Tegal, Pekalongan, dan Kuningan.
Tari ini juga disebut sebagai ‘lais’ yang berarti tarian-tarian beraroma mistis. Penari utama dalam tarian tersebut diperankan oleh seorang gadis yang masih suci dan ditambah oleh para pawang yang diiringi gending sebanyak enam orang.
Sang penari awalnya akan dimasukan kedalam kurungan ayam yang akan dikelilingi oleh para pawang dengan menyebutkan mantra-mantra mistis dengan tujuan memanggil ruh Dewi Lanjar. Setelah pemanggilan berhasil maka kurung ayam dilepas dan penari akan kerasukan dan menari secara tidak sadar.
Baca juga: 5 Pakaian Adat Jawa Tengah
Itulah 7 tarian adat Jawa Barat dengan nilai seni tinggi yang patut kita lestarikan dan pahami sebagai anak bangsa. Dengan kekayaan adat dan budaya yang beragam di Jawa Barat menjadikan wilayah ini memiliki nilai seni yang tinggi.