Tari Persembahan Riau
Penari Tari Persembahan | Foto: Indonesiakaya.com

6 Tarian Adat Riau, Perpaduan Budaya Melayu

Posted on

Tarian Adat Riau memang bisa dikatakan menjadi salah satu bentuk kekayaan budaya dan kesenian tari yang cukup kental dengan perpaduan budaya Melayu di Pulau Sumatra. Kebudayaan Melayu memang lekat dan indentik dengan kehidupan masyarakat Riau dan Kepulauan Riau.

Suku Melayu di Provinsi Riau juga merupakan salah satu dari beberapa Rumpun Melayu yang ada di Nusantara. Terdapat beragam bentuk kebudayaan dan kesenian yang ada di Riau seperti tarian, pakaian adat, makanan khas, minuman khas, senjata tradisional, dan upacara adat.

Perpaduan budaya antar beragam suku termasuk budaya Melayu terdapat di Riau karena lokasi daerahnya yang strategis di daerah pesisir yang merupakan lalu lintas pendagangan di Pulau Sumatra.

Terdapat beragam suku yang mendiami Provinsi Riau mulai dari Suku Melayu, Suku Banjar, Suku Bugis, Suku Jawa, Suku Minangkabau, Suku Tioghoa, dan lainnya. Suku Melayu sendiri menjadi suku dominan dan mayoritas yang ada di Riau.

Perbedaan dan keragaman latar belakang masyarakat yang ada di Riau telah menjadi fakotr yang ikut mempengaruhi keragam tarian adat Riau yang unik dan menarik serta memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut tarian adat Riau dengan perpaduan budaya Melayu:

1. Tari Persembahan/Makan Sirih

Tari Persembahan Riau
Penari Tari Persembahan | Foto: Indonesiakaya.com

Tari Persembahan sering disebut juga dengan nama Tari Makan Sirih yang merupakan salah satu tarian khas dari Provinsi Riau, Pulau Sumatra. Tarian tradisional ini biasa ditampilkan dan dipentaskan untuk penyambutan tamu kehormatan di Riau.

Pada saat tarian ini ditampilkan dan ditarikan maka terdapat salah satu orang penari yang khusus membawakan kotak persembahan yang berisi sirih lalu akan dibuka oleh tamu agung yang merupakan seseorang yang pertama mendapat kesempatan mengambil sirih sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu kerhormatan.

Sirih dalam tarian dan kebudayaan di Riau bukan hanya sebuah sajian akan tetapi juga merupakan simbol pergaulan dan kehidupan sosial antar manusia yang saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya.

Dalam pementasan tariannya terdapat sejumlah 5 sampai 9 orang penari pemuda dan pemudi dengan satu orang yang diistimewakan karena membawa Tepak Sirih. Filosofi pemberian sirih dalam budaya Riau dianggap penting dan menunjukan penghormatan sehingga menolak atau tidak memakannya akan dianggap tidak sopan.

2. Tari Zapin

Tari Zapin Riau
Penampilan Tari Zapin | Foto: Klikriau.com

Tarian Zapin merupakan salah satu tarian yang identik dan lekat dengan kebudayaan Suku Melayu. Tari ini juga sebuah perpaduan budaya dan mengalami akulturasi antara budaya Melayu dan budaya Arab atau Timur Tengah.

Kesenian tari ini juga tidak hanya ada di Provinsi Riau namun juga tersebar di Nusantara hingga negara tetangga yang memiliki kaitanya dengan suku dan budaya Melayu. Beberapa wilayah yang memiliki kebudayaan Melayu seperti Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Jawa, dan Kalimantan.

Asal usul tarian ini memang erat kaitannya dengan perkembangan dan penyebaran Islam di Nusantara pada abad 13 hingga 14. Tarian ini dahulu menjadi bagian media dakwah islam dan ikut menyebar ke berbagai daerah dan penjuru meskipun penyebutan tariannya memiliki nama yang berbeda-beda.

Gerakan Tari Zapin memang beragam sesuai dengan corak daerah masing-masing namun tetap mengandung usur Islami di dalam tarinnya. Pakaian dan kostum yang digunakan para penari biasanya menggunakan pakaian khas ala adat Melayu dilengkapi dengan kopyah bagi penari pria dan musik pengiring menggunakan alat musik seperti Gambus, Marwas, Gedang, dan lainnya.

3. Tari Malemang

Tari Malemang Riau
Penari Tari Malemang | Foto: Berbol.co.id

Tarian Malemang ialah sebuah kesenian tari tradisional yang berasal masyarakat Tanjungpisau Negeri Bentan Penaga, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Sejarahnya tarian ini telah ada sejak abad ke 12 yang dipentaskan dan berkembang di lingkungan istana Kerajaan Melayu Bentan di Bukit Batu, Bintan.

Pada zaman kerajaan dahulu, tarian ini ditarikan oleh para dayang-dayang di istana sebagai hiburan dan persembahan kepada raja saat waktu istirahat. Hal yang menjadi keunikan dan daya tarik dari tari ini ialah ketika melihat kecakapan para penari ketika melakukan teknik “Malemang” yaitu berdiri dengan membungkukan badan ke arah belakang sembari mengambil uang receh atau sapu tangan sebagai bagian pertunjukan.

Baca juga: Tarian Adat Sumatra Barat

Tari Melemang biasanya dilakukan oleh 14 orang atau lebih dengan peran yang berbeda-beda seperti peran raja, pemaisuri, putri raja, empat pemusik, satu orang penyanyi, dan 6 orang penari. Terdapat empat pemusik yang masing-masing memainkan alat musik yang berbeda seperti gong, akordion, biola, dan tambur yang ditabuh.

4. Tari Tandak

Tari Tandak Riau
Ilustrasi Tari Tandak Riau | Foto: Hownesia.com

Tarian Tandak atau disebut juga dengan nama lain Tari Danding merupakan salah satu bentuk tarian tradisional yang ada di Provinsi Riau. Tari ini cukup populer di kalangan masyarakat di Riau karena merupakan tarian pergaulan yang sering dipentaskan dalam acara rakyat.

Menariknya dari tarian ini juga merupakan perpaduan antar dua unsur yaitu seni tari dan sastra. Hal ini dapat dilihat dari ciri khas dari Tari Tandak ini yang saling berbalas pantun antara kaum laki-laki dan kaum perempuan sehingga disebut sebagai tarian pergaulan.

Pantun-pantun yang dibawakan dalam Tari Tandak berisi cerita kehidupan sehari-hari atapun mengenai sesuatu yang ada di alam atau bumi. Tarian tersebut umumnya dipentaskan oleh laki-laki dan perempuan pada malam hari dengan gerakan mengangkat dan menghentakan kaki sembari membentuk formasi lingkaran.

Di dalam prakteknya, selain menjadi hiburan rakyat Tari Tandak juga menjadi ajang pencarian jodoh antar pemuda dan pemudi Riau yang berasal dari kampung-kampung yang berbeda karena adanya pertemuan dan perkenalan yang terjalin setelahnya.

5. Tari Rentak Bulian

Tari Rentak Bulian Riau
Atraksi Tari Rentak Bulian | Foto: Kebudayaan.kemdikbud.go.id

Tarian Rentak Bulian ialah sebuah tarian tradisional asal Riau yang ditujukan sebagai bagian dari ritual adat pengobatan masyarakat sehingga dianggap sakral. Kata “Rentak” sendiri memiliki makna menghentak atau melangkah, sementara kata “Bulian” memiliki makna tempat sementara atau singgah bagi makhluk Bunian (makhluk halus) dalam bahasa di Riau.

Tari Rentak Bulian memang identik dan cukup kental dengan unsur-unsur magis yang hadir dalam ritual adat. Salah satu syarat yang mesti terpenuhi dalam tarian ini ialah jumlah penari harus ada 8 orang penari dengan 7 orang penari gadis yang masih suci (bersih dari haid) lalu terdapat 1 orang lelaki muda yang gagah perkasa (harus sudah baligh serta menguasai gerak tari dan lagu tarian). Syarat lainnya ialah para penari tersebut dilarang berdekatan dan tidak boleh ada ikatan tali darah satu keluarga.

Dalam penyelenggaraan upacara adat dan Tari Rentak Bulian sebelumnya para penari akan diasapi oleh semacam kayu yang dibakar namun harum baunya yang disebut Gaharu. Selanjutnya untuk alat musik juga membutuhkan ketentuan tertentu seperti harus di keramati Mayang pinang muda. Hal ini dipercaya oleh masyarakat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan mendapat gangguan ghaib.

6. Tari Mak Yong

Tari Makyong Riau
Ilustrasi Tari Makyong | Foto: Gowest.id

Tarian Mak Yong adalah sebuah bentuk kesenian khas Melayu yang dipentaskan dengan gaya dramatari atau seni teater. Tarian ini berkembang di daerah Riau dan Medan serta perkembangan utamanya berada di Kepulauan Riau.

Tari Mak Yong biasanya dipentaskan setelah panen padi para petani sebagai bentuk hiburan dan rasa syukur. Keunikan tarian ini terletak pada topeng yang digunakan para penari yang menandakan ciri khas tokoh atau karakter yang sedang dimainkan.

Hal menarik dan unik juga dari tarian tersebut ialah para penari dan pemain musik saling bekerjasama dalam mengkombinasikan berbagai unsur-unsur dalam tariannya seperti sandiwara, alunan musik, gerak tari, upacara adat/agama, dan naskah dialog yang simpel.

Baca juga: Tari Adat Aceh

Dalam tariannya juga tokoh utama(2 orang) dalam cerita biasa diperankan oleh wanita yang diiringi suara musik dari rebab, tetawak, dan gendang.

Itulah beragam bentuk tarian adat Riau dengan perpaduan budaya Melayu yang memiliki ciri khas unik dan berbeda karena akulturasi budaya yg beragam dari masyarakatnya.

Zafrul
Perkenalkan saya Zafrul sebagai penulis atau kontributor dalam Takterlihat.com Semoga senang dan mendapat manfaat dari membaca tulisan saya. More about me : linkedin.com/in/zafroel/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *