5 Aturan Di Jepang yang Bisa Membuat Orang Indonesia Lebih Peka dengan Lingkungan

Posted on

Indonesia merupakan negara yang penduduk terbanyak no 3 didunia. Saat ini penduduk Indonesia mencapai 250jutaan. Angka tersebut merupakan angka yang wajar karena Indonesia merupakan negara yang berpulau-pulau.

Hanya dalam kondisi sekarang, Orang Indonesia terbilang negara yang kurang peduli akan menaati aturan yang ada. Mungkin karena memang kurangnya didikan disiplin sejak dini atau memang aturan-aturan yang dianggap sepele. Bila orang-orang Indonesia tidak disiplin terhadap aturan-aturan yang ada, negara kita tidak akan menjadi negara yang maju.

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas beberapa aturan yang ada di Jepang yang membuat orang Indonesia akan menjadi lebih peka lagi dengan sekitar dan aturan yang ada. Berikut penjelasannya:

1. Harus menjadi kapten dalam lift

Foto: kapanlagi.com

Ketika Anda memasuki lift dalam keadaan lift kosong, Anda diharuskan disisi tombol lift untuk menekan tombol tahan lift ketika ada pengunjung lift yang ingin masuk. Bisa dikatakan Anda diharuskan menjadi kapten atau komando lift untuk membantu para pengunjung lift.
Klo di Indonesia terkadang hal ini tidak dilakukan lho traveller. Masuk lift langsung saja memojokan diri dan tak peduli sekitar.

2. Membungkuk untuk memulai pembicaraan

Foto: japantrpis.co

Negara Jepang terkenal dengan akan budaya kerajaannya. Tentu kebudayaan kerajaan memiliki sopan santun yang tinggi. Hal ini dijadikan sebagai tradisi turun temurun oleh masyarakat Jepang.
Bila Anda pergi ke Jepang dan berpapasan dengab orang Jepang, diharuskan untuk Anda membungkuk didepannya. Apalagi jika orang yang berpapasan dengan Anda itu orang tua, Sudah sangat diharuskan untuk Anda membungkuk. Bila Anda tidak membungkuk, siap-siap saja disinisin.

Ya bila di Indonesia tradisi ini juga dilakukan kok guys hanya yang membedakan yaitu cium tangan.

Baca juga: 5 tips liburan ke Jepang

3. Melepas semua pakaian ketika mandi air panas

Foto: hipwee.com

Onsen merupakan pemandian air panas untuk umum. Masyarakat Jepang menjadikan pemandian air panas ini sebagai tradisi. Hanya ada yang unik dalam tradisi ini. Pengunjung diharuskan untuk melepas semua busananya kedalam pemandian. Tentu hal ini akan begitu asing dan merasa risih bila pengunjung dari mancanegara pertama kali ke tempat ini. Kebayang kan bila orang Indonesia kesini. Pasti udh heboh aja laki-laki sama laki-laki saling lihat punyanya masing-masing.

Selain itu, tiap pengunjung yang datang kesini diharuskan untuk menjaga kebersihan. Karena tempat ini sifatnya umum. Jadi jika Anda kesini jangan buang sampah sembarangan yaa. Terutama yang bawa anak kecil, jangan buang bungkus mie kremes ya dipinggir kolam hehehe.

4. Berhenti disisi kanan eskalator

Foto: travel.detik com

Budaya ini sebenarnya sudah menjadi peraturan internasional dalam menggunakan eskalator. Hanya di sakura inilah menjadi pelopor pengguna eskalator yang bijak. Hal tersebut bertujuan bila ada orang yang terburu-buru, orang tersebut sudah disediakan untuk jalan cepat disisi kiri. Hanya budaya seperti ini masih jarang ditemukan dinegara lainnya khususnya di Indonesia. Tau sendirikan orang Indonesia kadang suka gak peka hihihi.

Baca juga: 5 penginapan murah di Tokyo

5. Tidak diperkenankan untuk duduk di prioritas

Bila Anda sedang didalam kendaraan umum, tentu Anda akan melihat duduk prioritas diberbagai sisi kendaraan. Hanya di Indonesia, bila tempat sudah penuh, terkadang sudah tak peduli lagi dengan status orang tersebut. Bila Anda melakukan hal ini di Jepang, Anda akan ditegur oleh petugas disana dan orang-orang yang kategori prioritas. Disamping itu juga bila memang kursi beberapa tempat kursinya kosong, Anda lebih tidak diperkenankan untuk duduk di kursi tersebut.

Bila Anda kesana dan memang tempat duduk semua penuh serta Anda menduduki kursi prioritas, jangan pura-pura tidur ya bila ada orang kategori proritas hendak duduk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *