Daftar Isi
Secara geografis, NTT bisa dibilang adalah tetangga dari Bali. Yah, sama-sama memiliki keindahan alam yang tak diragukan lagi dan banyak pula turis yang datang ke pulau ini untuk melihat alam sekaligus wisata di sana.
Dan NTT juga tak kalah juga dari warisan budayanya. NTT yang merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki berbagai macam suku budaya, yang menyebabkan banyak budaya yang berbeda walau masih dalam satu lingkup provinsi.
Hal ini bisa terlihat dari salah satu budayanya, yakni pakaian adat. Pakaian adat di NTT ini memiliki ciri khas yang membedakan dengan daerah lain. Pakaian adat di NTT terdapat beberapa macam sesuai suku yang terdapat di NTT.
Nah berikut ini beberapa macam pakaian adat khas NTT yang harus kita lestarikan dan kita jaga sebagai warisan budaya dan harus terus disebar luaskan pada anak bangsa, agar mereka mengenal budaya ditengah negeri yang sedang dilanda budaya asing.
1. Pakaian Adat Suku Rote
Pakaian adat yang pertama ini adalah pakaian adat asal NTT yang terpilih sebagai simbol dari provinsi NTT di tingkat nasional. Hal ini bisa dikarenakan dari keunikan dari pakaian adat ini, yang dapat dilihat dari Ti’i Langga yang merupakan topi atau aksesoris dari pakaian adat ini.
Ti’i Langga ini merupakan topi yang terbuat dari daun lontar kering, yang memiliki bentuk mirip seperti topi sombrero dari meksiko. Ti’i Langga ini biasanya dikenakan oleh para lelaki sebagai simbol kewibawaan dan kepercayaan diri.
Untuk pakaian adat dari suku rote ini dikenal dengan pakaian Tenun Ikat. Yap, sesuai namanya, pakaian adat suku ini terbuat dari tenun khas Rote. Bagi lelaki kain tenun ini dikenakan sebagai bawahan dari kemeja putih.
Selain itu bisa juga dipakai dengan cara diselampangkan. Sedangkan, bagi perempuan suku Rote, kain tenun ini biasanya dijadikan bawahan dari kebaya.
Baca juga : Pakaian Adat Kalimantan Utara
2. Pakaian Adat Suku Sabu
Pakaian adat kedua ini sebenarnya penggunaan bagi kaum lelakinya tak memilki banyak perbedaan. Karena untuk lelaki suku Sabu mereka mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan bawahan dan selendang dari kain tenun.
Namun, ada beberapa aksesoris tambahan seperti mahkota 3 tiang, sabuk, habas atau semacam perhiasan leher dan sepasang gelang emas.
Sedangkan untuk perempuan suku sabu mereka mengenakan kebaya dan kain tenun yang berbentuk sarung yang digunakan dengan pending atau semacam ikat pinggang.
Baca juga : Pakaian Adat Banjar
3. Pakaian Adat Suku Helong
Pakaian adat dari suku Helong ini sama seperti suku lain yang terdiri dari 2 macam yaitu pakaian adat bagi lelaki dan bagi perempuan yang masing-masing memiliki keunkannya tersendiri.
Untuk lelaki suku Helong pakaian adatnya terdiri dari baju bodo atau dikenal dengan kemeja yang dipadukan dengan pakaian yang berbentuk seperti selimut lebar yang diikat di bagian pinggang dan dijadikan sebagai bawahan.
Sedangkan untuk perempuannya mengenakan kebaya atau kemben, lalu sarung yang diikat dengan pending yang dijadikan sebagai bawahan lalu ditambah hiasan kepala bula molik (berbentuk bulan sabit), giwang, dan perhiasan leher yang berbentuk bulan sabit.
Baca juga : Pakaian Adat Maluku
4. Pakaian Adat Suku Dawan
Pada umumnya pakaian adat NTT ini memiliki kesamaan namun memiliki perbedaan signifikan yang terletak pada aksesoris yang dikenakan. Seperti pakaian adat dari suku Dawan yang disebut dengan baju Amarasi.
Untuk lelaki suku ini mengenakan baju bodo dengan bawahan berupa selimut dari kain tenun, dengan tambahan aksesoris seperti kalung habas berbandung gong, ikat kepala dengan hiasan tiara, muti salak dan gelang timor.
Sedangkan untuk perempuannya mengenakan sarung tenun yang dijadikan bawahan, dan selendang yang dijadikan sebagai penutup dada, serta mengenakan kebaya juga.
Untuk perhiasannya, mengenakan kalung mutik salak, hiasan kepala yang berbentuk konde dengan tiga buah koin, sisir emas, dan gelang kepala ular.
Sumber:
https://www.sejarah-negara.com/pakaian-adat-nusa-tengggara-timur-ntt/
http://www.infobudaya.net/2019/03/yuk-kenali-pakaian-khas-nusa-tenggara-timur/