Tarian Adat Lampung hingga saat ini masih terus dilestarikan dan dijaga oleh berbagai lapisan masyarakat dan juga pemerintah. Daerah Lampung sendiri memiliki kekayaan adat dan budaya yang beragam dan bermacam-macam.
Provinsi Lampung sendiri merupakan salah satu provinsi besar di Sumatra dan memiliki ibu kota bernama Banda Lampung. Letaknya yang strategis dan berdekatan dengan Pulau Jawa membuat Lampung kaya akan perpaduan budaya sehingga kaya akan keragaman adat dan budaya.
Keberagaman adat dan budaya di Provinsi Lampung bisa kamu lihat pada segi aspek kuliner, pakaian adat, tari-tarian, dan ritual adat. Salah satu yang cukup menarik untuk kita bahas ialah jenis-jenis tarian adat Lampung yang memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Berikut tarian adat Lampung dengan nilai budaya beragam:
Daftar Isi
1. Tari Melinting
Tarian Melinting merupakan salah satu tarian adat Lampung Lampung yang berasal dari Kabupaten Lampung Timur. Tarian ini dipercaya menjadi salah satu bentuk tarian tertua yang berada di Pulau Sumatra.
Nama dari Tari Melinting berasal dari kata melinting yang memiliki arti “membawa” yang pada zaman itu berbarengan dengan masuknya penyebaran ajaran agama islam di Nusantara. Tarian ini hadir dan diciptakan oleh Ratu Melinting yang merupakan seorang ratu ternama dan tersohor dari kerajaan yang ada pada daerah Melinting.
Tarian ini dipercaya memiliki pesan membawa misi agama islam dan memiliki makna yang sakral dalam acara adat di Kerajaan Ratu Melinting. Pada zamannya tarian ini hanya boleh dipentaskan dan ditarikan oleh putera dan puteri sang ratu di Balai Adat kerajaan.
Namun sekarang, tarian ini sudah berganti menjadi tarian umum atau tarian rakyat yang digunakan dalam proses penyambutan tamu. Tarian Melinting dibawakan oleh 8 orang yang terdiri dari 4 orang pria dan 4 orang wanita.
2. Tari Cangget
Tarian Cangget ialah tarian yang menggambarkan ajang perkenalan para pemuda dan pemudi di Lampung. Tarian ini diwariskan turun temurun dari jaman sebelum kedatangan Jepang ke Indonesia. Tari Cangget biasa dipentaskan dan ditampilkan pada acara adat atau gawi adat seperti menyambut tamu, panen raya, pernikahan, pengangkatan pejabat atau kepala adat, dan lainnya.
Saat acara Tari Cangget berlangsung, hal ini juga menjadi wadah mencari jodoh oleh para orang tua di Lampung. Mereka melihat bagaimana para penari yang terdiri dari muda-mudi melakukan tarian dan gerakan. Hal ini juga disebut dengan istilah ‘nindai’.
Para orang tua akan mencari jodoh bagi anak mereka dengan memperhatikan ketangkasan, keindahan gerakan, cara berpakaian, kemampuan berdandan, serta fisik dari para penari. Setelahnya mereka akan menilai kecocokan dengan anak mereka dan mungkin akan diteruskan pada proses dan jenjang yang lebih serius di pernikahan.
Baca juga: Tarian Adat Jawa Barat
Busana dan kostum yang digunakan dalam tarian ini memilki banyak atribut dan hiasa yang menambah keunikan dan kekhasan tarian ini yang terdiri dari kain tapis, kebaya panjang putih, siger, hiasan kepala, dan sebagainya. Warna putih, emas, dan merah mendominasi pakaian dan kostum penari.
3. Tari Bedana
Tarian Bedana merupakan salah satu tari adat Lampung yang berkembang dan bernapaskan dari nilai-nilai agama islam. Tari Bedana menjadi gambaran dan simbol persahabatan, keterbukaan, dan sikap ramah dari masyarakat Lampung.
Tarian khas Bedana dipentaskan dengan gerakan yang mengekspresikan suka cita dan kegembiraan yang dalam diikuti oleh alunan musik bernuansa islam seperti gambus, kerenceng, gamelan, dan lainnya.
Tarian ini biasa dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat acara bernuansa islami seperti khataman Al-Quran, khitanan, dan pernikahan. Tari Bedana ditujukan sebagai hiburan dan ungkapan rasa gembira.
4. Tari Sigeh Pengunten
Tari Sigeh Pengunten menjadi salah satu tarian paling populer dari sekian banyak tarian di Lampung. Tarian tersebut menjadi tarian yang paling banyak dipentaskan dalam berbagai acara yang berkaitan dengan adat dan budaya Lampung seperti penyambutan tamu kehormatan, pesta pernikahan, dan sebagainya.
Tarian Sigeh Pengunten membawa nuansa rasa syukur dan kegembiraan kepada para tamu kehormatan yang sudah berkenan hadir. Dengan hiasan kepala siger yang sangat kental dan lekat dengan simbol daerah Lampung menjadikan tarian ini begitu populer.
Tarian dibawakan oleh para wanita dengan jumlah yang ganjil antara 5, 7, 9, 11, hingga seterusnya. Di dalam tariannya terdapat satu orang penari yang membawa tepak atau sebuah kotak kuning keemasan yang berisi daun sirih dan akan diberikan kepada tamu sebagai simbol penyambutan dan penerimaan.
Busana dan kostum Tarian Sigeh Pengunten didominasi dengan warna putih, merah, dan kuning. Terdapat berbagai macam atribut seperti siger, kain khas, kalung, dan sebagainya menyesuaikan dengan acara yang akan ditampilkan.
5. Tari Tulang Bawang
Tarian Tulang Bawang dipercaya menjadi salah satu tarian sakral adat dan budaya dari masyarakat Lampung. Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak jaman leluhur yang berasal dari daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Pada zaman dahulu Tari Tulang Bawang menjadi media pemujaan kepada para dewa. Namun, pada saat ini tarian ini sudah beralih fungsi sebagai tarian selamat datang atau pada acara ulang tahun daerah Kabupaten Tulang Bawang.
Tarian tersebut biasanya dilakukan oleh 12 orang penari putri dengan membawa sesaji bagi penari paling depan. Terdapat 3 orang penari paling depan yang membawakan sesaji sisanya berada dibelakang. Gerakan tari ini memiliki gerakan tari yang sama antara satu penari dengan penari lainnya.
Kostum dan pakaian yang digunakan lebih didominasi dengan warna putih, kuning, merah, dan hitam. Terdiri dari hiasan kepala khas, selendang dengan paduan empat warna, kain sarung motif, serta baju tari berwarna putih.
Baca juga: Tarian AdatJawa Tengah
Itulah ulasan tarian adat Lampung dengan nilai budaya beragam yang bisa dijadikan referensi pengetahuan tentang adat dan budaya di Provinsi Lampung. Semoga budaya yang diwariskan dapat terus dilestarikan oleh kita semua dan masyarakat pada umumnya.