Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia dan pusat pemerintahan ternyata memiliki nilai adat dan budaya yang unik dan khas. Hal itu tidak terlepas dari budaya suku asli Jakarta yaitu Betawi. Salah satu bentuk kesenian dan budaya tersebut ialah tarian adat Jakarta atau tarian adat Betawi.
Ragam dan budaya kesenian tari di Jakarta atau Betawi tidak terlepas dari sejarah masyarakat Betawi itu sendiri. Sejarah mengatakan bahwa masyarakat Betawi merupakan campuran dari beragam suku yang tinggal di Jakarta atau Batavia pada waktu itu.
Oleh karenanya, akulturasi sangat terasa mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat Betawi. Terdapat juga beragam corak unsur luar seperti budaya Arab, China, dan Portugis. Disamping itu unsur Melayu juga mewarnai corak kehidupan masyarakat Betawi dalam budaya dan pakaian.
Salah satu kesenian dan budaya Jakarta atau Betawi yang cukup populer ialah tariannya. Tari adat Jakarta atau Betawi juga memiliki nilai unsur akulturasi budaya yang kental sehingga menjadikan tarian-tarian tersebut memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Berikut 7 tarian adat Jakarta yang kental akan perpaduan budaya:
Daftar Isi
Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi merupakan salah satu tarian adat Jakarta yang memiliki unsur lengkap seperti seni musik, tari, dan drama lakon. Pada zaman dulu tarian ini dipentaskan sebagai teater hiburan tradisional yang meyelipkan unsur tari di dalamnya.
Seiring dengan perkembangan zaman Tari Topeng Betawi menjadi semakin populer dan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai tari ikonik Betawi. Disamping itu saat ini Tari Topeng Betawi banyak dibawakan pada acara-acara besar masyarakat Jakarta seperti khitanan, pernikahan, pagelaran budaya, acara ulang tahun Jakarta, dan sebagainya.
Tarian ini memiliki ciri khas yaitu penari menggunakan topeng yang biasa berwarna putih dengan cara digigit agar topeng tidak jatuh sembari menari dengan indah dan gemulai diiringi musik dan alat musik khas Betawi seperti Rebab, Kecrek, Gong, Kromong, dan lainnya.
Tari Japin Betawi
Tarian Japin atau Zapin Betawi juga merupakan salah satu jenis tari yang memiliki akulturasi budaya antara Arab dan Melayu. Gerak dan kostum yang dikenakan para penari kental dengan perpaduan dua budaya tersebut.
Tarian ini merupakan turunan dari Tari Zapin Melayu yang dibawakan oleh para pedagang Arab ke Nusantara. Tidak heran tarian Japin atau Zapin ini juga ada di Malaysia dan Brunei. Untuk Tari Japin Betawi sendiri dibedakan dengan iringan musik yang menggunakan Gambus dan Marwas.
Tari Yapong
Tari Yapong memang tergolong tarian adat Jakarta atau Betawi yang masih baru. Tari ini merupakan kreasi ciptaan dari seniman dan budayawan Bagong Kusudiardjo. Beliau menciptakan tarian ini pada tahun 1975 dan dipertunjukkan pada acara ulang tahun Jakarta ke-450 pada tahun 1977.
Nama Tarian Yapong sendiri berasal dari lagunya yang berbunyi ‘Ya ya ya’ dengan diiringi musik yang bersuara seperti ‘Pong pong pong’ dan tercetuslah nama Yapong. Nilai akulturasi budaya juga terasa pada kesenian ini, hal itu terlihat pada busana dan kostum penari yang mengenakan pakaian ala Betawi dipadukan dengan motif naga ala Tionghoa berwarna merah.
Tari Renggong Manis
Tarian Renggong Manis ialah salah satu tarian adat Betawi yang menggambarkan kebersamaan antar remaja putri. Kesenian ini juga merupakan gabungan dari banyak unsur kebudaya seperti Betawi, Arab, China, dan India.
Tarian ini juga dipentaskan untuk berbagai tujuan terutama penyambutan tamu dan hiburan pembuka acara. Musik yang mengiringi tarian tersebut menggunakan alat musik Gambang Kromong. Motif dan corak pakaian Tarian Renggong Manis terpengaruh budaya China dan terlihat dari pernak-pernik serta warnanya.
Tari Sirih Kuning
Tarian Sirih Kuning asal Betawi pada mulanya digunakan pada zaman dahulu sebagai tarian dalam prosesi pernikahan upacara adat Betawi. Adanya nama atau kata ‘Sirih’ disini karena adanya Sirih Dawe bewarna kuning yang akan diberikan kepada calon pasang pengantin.
Baca juga: 5 Pakaian Adat Jakarta
Tarian ini juga merupakan perpaduan dan kombinasi dari Tarian Cokek asal Banten. Tarian ini dibawakan oleh pasangan wanita dan laki-laki namun dalam perkembangannya tarian tersebut boleh dibawakan oleh anak-anak sebagai hiburan.
Tari Ronggeng Blantek
Tarian Ronggeng Blantek sendiri mulanya merupakan kesenian asal Betawi yang dibawakan untuk membuka pertunjukan taeter yaitu Topeng Blantek. Tarian ini sudah ada sejak dahulu pada masa penjajahan Belanda yang dibawakan oleh 4-6 orang penari wanita.
Gerak tarian tersebut bercirikan dengan tempo yang cepat serta luwes dalam irama. Kostum dan busana tarian ini didominasi dengan warna cerah seperti hijau, merah, kuning, dan putih. Selain itu penari juga dilengkapi dengan manik-manik atribut serta selendang kain.
Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang Nyai merupakan tarian khas asal Jakarta atau Betawi yang dilatarbelakangi kisah Nyai Dasimah. Diceritakan bahwa Nyai Dasimah merupakan gadis asal Betawi yang kebingungan mencari pendamping hidup diantara dua pilihan yaitu pria Belanda atau pria pribumi atau Indonesia.
Pada akhirnya beliau memilih si pria Belanda akan tetapi, setelah menjalani pernikahan ia merasa haknya sebagai perempuan diambil dan melakukan pemberontakan. Oleh karena itu, seorang seniman yang bernama Wiwiek Widiastuti terinsipirasi oleh cerita tersebut dan menciptakan Tari Lenggang Nyai.
Baca juga: 7 Tarian Adat Jawa Barat dengan Nilai Seni Tinggi
Busana tarian ini didominasi dengan warna merah, kuning, dan hijau. Pernak-pernik dan atribut juga memiliki corak Betawi dan Tionghoa. Musik yang mengiringi tarian ini ialah musik Gambang Kromong.
Demikianlah ulasan 7 tarian adat Jakarta yang kental akan perpaduan budaya. Sebagai wilayah, Jakarta atau Betawi memiliki perpaduan budaya yang beragam dan unik karena letaknya yang strategis sebagai ibukota negara yang dekat dengan pelabuhan. Semoga sebagai generasi muda kita wajib melestarikan budaya dalam bentuk dan kontribusi apapun.
