Banten sebagai provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri. Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang masih muda karena memekarkan wilayah dan memisahkan diri pada tahun 2000 dari Provinsi Jawa Barat.
Dengan wilayah yang luas, Provinsi Banten memiliki ciri khas dan keunikan dalam berbagai bidang aspek seperti wisata, kuliner, adat dan budaya, kesenian, nilai agamis dan sebagainya. Tidak heran jika banyak wisatawan luar dan dalam negeri yang datang dan berkunjung karena tertarik dengan beragam keunikan dan sesuatu yang khas dari Banten.
Salah satu yang menjadi daya tarik dan keunikan seni dan budaya di daerah ini ialah tarian adat Banten yang penuh daya tarik dan nilai historis warisan leluhur. Mulai dari tarian yang kental akan nilai budaya sampai tarian yang bernafaskan nilai-nilai religius agama. Berikut tarian adat Banten dengan keunikan dan nilai religiusnya:
Daftar Isi
1. Tari Grebeg Terbang Gede
Tarian Grebeg Terbang Gede memiliki keunikan yang khas karena merupakan perpaduan antara kesenian Terbang Gede yang berasal dari kota serang dengan gerakan pencak silat khas daerah Banten. Tarian ini juga menunjukan nilai bahwa masyarakat Banten memiliki keramahan, keterbukaan, dan sifat religius.
Tarian khas ini disebut Grebeg Terbang Gede karena diiringi oleh alat musik berupa ‘Terbang Gede atau Besar’ yang merupakan salah satu media musik dan penyebaran nilai Islam di Banten.
2. Tari Maler Bedug
Tarian Maler Bedug merupakan pengembangan dari Tarian Rampak Bedug yang memiliki iringan musik tradisi Banten serta gerak tari bersifat terumbu dengan Bedug Pamarayan.
Tarian adat Banten ini ditujukan dan dipentaskan untuk pembukaan acara dan penyambutan para tamu. Kostum para penari menggunakan pakaian berwarna cerah dengan ikat kepala dan semacam belangkon untuk pria ditambah kain sarung sebagai hiasan celana.
Tarian ini dimainkan oleh para penari laki-laki dan perempuan yang saling bersama dan bergantian memukul bedug dengan posisi laki-laki memukul bedug diatas dan para perempuan dibawah.
Baca Juga: Tarian Adat Jawa Tengah
3. Tari Cokek Banten
Tarian Cokek Banten hadir sebagai salah satu tarian penyambutan khas dengan gaya yang memukau serta adanya interaksi aktif antara para penari dan tamu undangan. Tarian tradisional ini biasa dilakukan oleh tiga orang penari wanita namun mengalami perkembangan dan dapat menyesuaikan jumlah penari dengan acara yang akan dipentaskan.
Busana dan kostum yang digunakan pada Tari Cokek Banten ialah kebaya serta kain atribut yang berwarna terang dan cerah serta berkilauan. Warna yang mendominasi pakaian tarian ini ialah merah, hijau, kuning, dan hitam. Para penari wanita juga dilengkapi dengan hiasan kepala yang khas serta selendang kain panjang.
Para penari wanita dalam tarian ini akan mengajak salah satu tamu undangan pria dengan kain selendang untuk menari bersama. Kain selendang akan dikalungkan dibagian leher sebagai tanda ajakan ke atas panggung dan masyarakat menganggap ajakan tersebut bagi tamu pantang untuk ditolak.
4. Tari Dzikir Saman
Tarian Dizikir Saman ialah tarian saman unik dari Banten yang dimana para penarinya semua kaum pria. Hal inilah yang membedakan Tari Dzikir Saman dengan Tari Saman Aceh yang dilakukan oleh para wanita.
Tarian adat Banteng ini memiliki gerakan berputar dan membentuk lingkaran tanpa diiringi alat musik. Dalam tariannya para penari menyebut shalawat Nabi dan Asmahul Husna sebagai pengiring suara tari. Tari ini dilakukan dan digelar dalam berbagai acara bernafaskan keagamaan islam seperti hari besar ataupun lainnya.
Kesenian khas ini dibuat bertujuan sebagai kegiatan penghibur dan pendidikan nilai agama serta ajang silahturahmi sosial antara warga masyarkat Banten
5. Tari Topeng Tani Banten
Kesenian Tari Topeng Tani muncul karena keadaan para pemuda dan pemudi yang ada di Nusantara mulai enggan dan malu untuk menjadi seorang petani. Kemunculan tarian ini menjadi semacam pesan yang ingin disampaikan bahwa profesi sebagai seorang petani merupakan sebuah pekerjaan yang membanggakan.
Baca juga: Tarian Adat Jawa Timur
Bahkan negara Indonesia dikenal juga sebagai negara agraris yang memiliki potensi dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian. Oleh sebab itu, kesenian ini hadir untuk menyampaikan pesan penting tersebut kepada para kaum muda.
Tarian Topeng Tani ini biasanya dilakukan oleh para pria dengan gerakan yang gemulai dan halus. Jumlah para penari menyesuaikan dengan acara yang akan dipentas. Busana tari dan kostum terlihat simpel namun unik dengan kain hitam dan kebaya berwarna hijau ditambah tutupan kepala berupa caping yang diwarnai dan digambar membentuk sebuah wajah sebagai ciri khas tarian ini.
Demikianlah ulasan tarian adat Banten dengan keunikan dan nilai religiusnya yang bisa kamu pahami dan lestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya dan warisan leluhur Nusantara yang patut dijaga oleh para generasi muda dan masyarakat umum.