Foto by celticstown.com

Rumah Adat yang Masih Digunakan Hingga Sekarang

Posted on

Bhineka Tunggal Ika, itulah semboyan bangsa Indonesia. Menggambarkan betapa banyaknya perbedaan di negara ini. Namun berapa pun perbedaan yang memisahkan bangsa Indonesia tetap satu. Indonesia memang sudah dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budayanya.

Tidak hanya budaya, suku maupun bahasanya pun memang tak diragukan lagi jumlahnya. Namun, masing-masing daerah di Indonesia ini memiliki ciri khas masing-masing, salah satunya dari rumah adatnya. Kurang lebih ada 35 jenis rumah adat di Indonesia. Namun, tak semuanya masih dipakai.

Hanya beberapa daerah saja yang masih melestarikan rumah adatnya, apakah daerahmu termasuk?

 

Bali dengan Gapura Candinya

Foto by kumparan.com

Di Bali ini memang masih cukup kental akan budayanya. Masih cukup banyak tempat-tempat yang mempertahankan ciri khas dari rumah adatnya yaitu khas dengan gapura candi bentar dan beberapa ornament yang masih dipertahankan untuk menghiasi bangunannya.

Beberapa hotel dan tempat makan di Bali masih melestarikannya. Dan pemerintah pun masih mengupayakan dalam pelestarian rumah adat ini. Terdapat tiga desa yang merupakan keturunan asli dari Bali dan tetap melestarikan adat yang ada.

Desa Tenganan, desa ini terletak di dekat Pantai Candi Dasa. Jika Anda berkunjung ke desa ini maka Anda akan disuguhkan dengan tradisi mereka yang sangat kental, selain itu Anda dapat masuk ke dalam rumah untuk melihat rumah dengan arsitektur khas Bali yang memiiki filosofi. Di desa ini begitu ketat peraturannya dalam menjaga hutannya. Upaya tersebut supaya dapat melingdung dan melestarikan hutan adat.

Desa Panglipuran, desa ini terletak di kabupaten Bangil. Terlihat rumah adat berjejer dengan rapi dan masih terjaga dengan baik. Di desa ini pun terdapat larangan dalam penggunaan sepeda motor, oleh karena itu desa Panglipuran ini masih sangat terjaga keasriannya.

Desa Trunyan, desa ini cukup unik dibanding desa-desa lain di Bali, karena di desa ini memiliki adat dalam upacara kematian yang berbeda dengan upacara kematian pada umumnya yang ada di Bali. Jika ada orang yang meninggal, jenazahnya tidak dikubur maupun dibakar, namun jenazahnya diletakkan begitu saja di area pemakaman. Jadi, jika Anda berkunjung ke desa ini, Anda dapat melihat tengkorak-tengkorang manusia yang tergeletak. Walaupun dengan upacara kematian yang seperti itu, konon katanya tidak tercium bau apapun dari tempat pemakaman tersebut.

 

Papua, Honai yang Unik Seperti Jamur

Foto by rumahadatistiadat.blogspotcom

Papua memang salah satu daerah yang kaya akan sumber daya alam dan keindahan alamnya. Selain itu, di Papua juga masih melestarikan adat yang sangat kental. Terlihat dari rumah yang digunakan masih rumah adat Papua yaitu Honai.

Honai merupakan rumah adat Papua yang memiliki ciri khas tidak terdapat jendela, tapi hanya terdapat dua pintu di bagian depan dan di bagian belakang. Atapnya pun unik dengan berbentuk melengkung dan jika dilihat secara keseluruhan rumah adat ini seperti jamur.

Ada beberapa jenis rumah adat Honai ini yaitu Rumah Hanoi yang berfungsi untuk tempat tinggal laki-laki, Rumah Ebeai yaitu untuk tempat tinggal perempuan, dan Rumah Wanai untuk peternakan hewan. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal Hanoi memiliki beberapa fungsi lain.

Dapat digunakan untuk menyimpat alat-alat perang atau berburu, untuk tempat mengajarkan anak laki-laki agar dapat dijadikan sebagai kepala suku, untuk tempat menyimpan benda-benda symbol dari nenek moyang, dan karena keunikannya yang tidak memiliki jendela Hanoi dapat dijadikan tempat berlindung dari suhu dingin karena penduduk Papua banyak yang tinggal di dataran tinggi.

 

Jawa Tengah, Nuansa Asri dari Rumah Joglo

Foto by dariadigi.blogspot.com

Jawa Tengah termasuk salah satu daerah yang msih menjaga kelestarian rumah adatnya, terlihat dari beberapa rumah yang masih mempertahankan ciri khas dari rumah Joglo, rumah ini kebanyakan merupakan peninggalan dari orang tua atau nenek moyang.

Tak hanya itu, hotel-hotel dan beberapa tempat wisata di Jawa Tengah tetap mempertahankan rumah adat ini. Ada tempat wisata yang menyuguhkan kenyamanan dari rumah Joglo dengan tipe-tipe yang berbeda sesuai daerah yang ada di Jawa Tengah.

Upaya ini dilakukan agar kelestarian rumah adat di Jawa Tengah tidak hilang, para wisatawan dapat mengenal dan mengetahui tentang rumah adat Jawa ini, dan dapat lebih menarik wisatawan untuk datang ke Jawa Tengah.

 

Jakarta, di Tengah-tengah Gedung Tinggi Masih ada Rumah Kebaya

Foto by setubabakanbetawi.com

Yang seperti kita ketahui Jakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang penuh dengan gedung pencakar langit. Namun, di tengah-tengah tinggi dan megahnya gedung di Jakarta, masih terdapat daerah yang masih melestarikan budaya dan adat kental Betawi.

Ya adat betawi semakin sini semakin pudar, pada tahun 2000 upaya pemerintah dalam melestarikan budaya Betawi terwujud dengan adanya Setu babakan, dimana di daerah ini terdapat rumah adat khas Betawi yaitu rumah kebaya.

Selain rumah kebaya, masih ada dua rumah adat lain yang berusaha dilestarikan di sini. Dari kuliner, peninggalan sejarah, masih terjaga di sini. Jika Anda ingin mengenal adat Betawi yang masih kental bisa datang ke Setu Babakan. Anda juga dapat mengunjungi rumah adat kebaya yang hampir punah karena tertelan gedung pencakar langit.

 

Banten, dengan Budaya yang Masih Sangat Terjaga

Foto by celticstown.com

Daerah banten, bukankah identik dengan suku Baduy? Ya memang betul, di Banten memiliki satu suku yang masih sangat menjaga budaya asli agar tidak tercampur dengan budaya dari luar. Suku baduy ini terdapat dua kelompok yaitu baduy dalam dan baduy luar.

Dimana suku baduy dalam benar-benar tertutup dengan budaya asing. Sedangkan, baduy luar sudah terkontaminasi dengan budaya asing. Terlihat sangat berbeda, di suku baduy dalam ini mereka masih menggunakan rumah adat.

Rumah yang terbuat dari batu kali sebagai pondasi, oleh karena itu tiang-tiang rumahnya tidak sama tinggi. Semua ruangan di rumah adat ini masih dilapisi dengan lantai yang terbuat dari anyaman bamboo, dan pada bagian atap rumah masih menggunakan serat ijuk atau daun pohon kelapa.

Rumah adat baduy ini terdapat tiga ruangan, yaitu bagian pertama digunakan untuk menerima tamu atau untuk menenun bagi kaum perempuan, bagian kedua digunakan untuk ruang keluarga dan ruang tidur, bagian ketiga digunakan untuk memasak dan tempat menyimpan hasil lading.

Ciri khas lain dari rumah adat baduy ini yaitu pasti saling berhadap hadapan, ada yang menghadap selatan, dan ada yang menghadap utara. Ini dikarenakan faktor cahaya matahari yang akan memasuki ruangan.

 

Sekian pembahasan tentang daerah-daerah yang masih melestarikan rumah adanya. Mungkin daerahmu masih melestarikan dan tidak masuk ke daftar, mohon maaf karena memang sudah diakui Indonesia ini sangatlah luas dan di setiap sudutnya terdapat tradisi, budaya, dan adat yang masih terjaga sampai sekarang. Apapun upaya pelestarian itu, bantulah agar budaya Indonesia tak terkontaminasi dengan budaya-budaya asing yang datang dari luar negeri.

 

Referensi:

https://www.panorama-jtb.com/blog/keunikan-3-desa-adat-di-bali.html

http://communication.binus.ac.id/2019/01/22/setu-babakan-salah-satu-upaya-pelestarian-budaya-betawi-ditengah-hiruk-pikuknya-ibu-kota/

https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/suku-baduy-bersinergi-dengan-alam-menjaga-aturan-adat

https://www.romadecade.org/rumah-adat-indonesia/#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *