Daftar Isi
- 1 Hukum Shalat Tahajjud
- 2 Keutamaan Shalat Malam
- 3 1. Perhatian Nabi SAW terhadap shalat malam sampai kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak
- 4 2. Shalat malam adalah penyebab terbesar masuk ke dalam surga
- 5 3. Shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat wajib
- 6 4. Kehormatan seorang Mukmin terletak pada shalat malam
- 7 5. Membaca Al-Qur’an di dalam shalat adalah harta tak ternilai
Shalat malam salah satunya adalah Shalat Tahajjud. Sholat Tahajjud adalah shalat yang memiliki keutamaan besar baik di dunia maupun di akhirat.
Hukum Shalat Tahajjud
Hukum shalat tahajjud adalag sunnah mu’akkad. Allah berfirman dalam Q.S Al-Muzzammil: 1-4, yang artinya:
“Wahai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah untuk shalat di malam hari, kecuali sedikit (dari padanya). Yakni seperdua dari padanya, atau kurangilah dari seperduanya sedikit. Atau lebihkan dari seperdua, dan bacalah Al-Qur’an dengan perlahan-lahan.”
Allah memerintah Nabi untuk bangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat, lalu mengapa kita tidak meniru Nabi untuk melakukannya?
Di lain surah, Allah berfirman :
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka selalu berdoa kepada Rabb mereka dengan rasa takut dan harap, serta menafkahkan sebagian rizki yang telah Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disemnunyikan untuk mereka (yakni macam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” ( Q.S. As-Sajadah: 16-17)
Keutamaan Shalat Malam
Dalam hal ini, shalat malam salah satunya adalah shalat tahajjud. Keutamaan shalat malam amatlah besar, hingga Nabi saja melaksanakannya sampai kaki beliau bengkak-bengkak.
1. Perhatian Nabi SAW terhadap shalat malam sampai kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak
Kita tahu bahwa ibadah Nabi SAW selalu bersungguh-bersungguh. Dari Aisyah diriwayatkan, “Bahwasannya Nabi SAW biasa melakukan shalat malam hingga kedua telapak kaki beliau bengkak. Maka Aisyah bertanya, ‘Kenapa Anda melakukan semua ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang terdahulu dan yang akan datang?’ Beliau menjawab, ‘(Justru itu), apakah tidak selayaknya aku menjadi hamba yang bersyukur?
Disini jelas bahwa meskipun Nabi SAW dan Aisyah tahu bahwa dosa Nabi SAW yang lalu dan yang akan datang telah Allah ampuni, tapi ia tetap mengerjakan shalat malam. Justru dengan telah diampuni dosanya itu lah, seharusnya Ia sangat bersyukur.
Penjelasan Terlengkap Tentang Shalat Dhuha
2. Shalat malam adalah penyebab terbesar masuk ke dalam surga
Sabda Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam, “Wahai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada fakir miskin), peliharalah hubungan silaturahim, shalatlah di waktu malam ketika manusia sedang tertidur lelap; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat”
3. Shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat wajib
Dari hadits Abu Hurairah ra, “Puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan milik Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
Sholat Sunnah Apa yang Balasannya Adalah Dibangunkan Satu Rumah di Surga?
4. Kehormatan seorang Mukmin terletak pada shalat malam
Kehormatan yang kita dapat dari Allah, bukan dari manusia. Orang yang memperjuangkan shalat malam nya lah yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT.
Sesuai dengan hadits Sahl bin Sa’ad, “Malaikat Jibril as pernah datang kepada Nabi SAW lalu berkata, ‘Wahai Muhammad! Silahkan engkau hidup sesukamu, karena engkau akan mati juga. Cintailah siapa saja yang engkau kehendaki, karena engkau pasti berpiaah dengannya. Berbuatlah sesuka hatimu, karena engkau akan diberi ganjaran.’ Kemudian Jibril melanjutkan, ‘Wahai Muhammad! Sesungguhnya kemuliaan seorang Mukmin itu pada shalat malam, dan harga dirinya adalah ketika ia tidak membutuhkan (meminta-minta dari) orang lain.”
5. Membaca Al-Qur’an di dalam shalat adalah harta tak ternilai
Kita tahu bahwa dengan membaca Al-Qur’an kita akan mendapat pahala. Namun lebih mulia lagi jika pada waktu shalat malam kita membacanya.
Sesuai dengan hadits Abdullah bin Amr, “Barangsiapa shalat dengan membaca sepuluh ayat Al-Qur’an, maka dia tidak dicatat termasuk diantara orang-orang yang lalai, barangsiapa shalat dengan membaca seratus ayat, dia dicatat termasuk diantara orang-orang yang shalat dengan berdiri panjang, dan barangsiapa shalat dengan membaca seribu ayat, maka akan ditetapkan sebagai orang yang muqanthirin.”
sumber: Said. 2018. Kumpulan Shalat Sunnah dan Keutamaannya. Jakarta: Darul Haq