Tipe Gaya Belajar Auditori, Visual dan Kinestetik yang Perlu Diketahui

Posted on

 

Pernahkah kamu merasa kesulitan dalam belajar dan susah untuk mengerti tentang apa yang tengah dijelaskan oleh guru atau dosen di depan kelas? Tidak sedikit pelajar yang juga mengalami hal serupa. Bahkan, seorang Winston Churcill seorang perdana menteri di Britania Raya, juga terkenal lemah dalam pelajaran semasa sekolah lho. Maka, kesulitan belajar bisa saja terjadi hanya karena tipe metode belajar yang kurang tepat.

Menurut DePetter dan Hearchi, hal tersebut dapat terjadi karena setiap individu memiliki metode yang berbeda untuk menyerap, mengatur dan mengolah informasi maupun pelajaran. Terdapat banyak jenis-jenis model metode belajar yang dikembangkan oleh para pakar, salah satu yang paling sering digunakan adalah metode belajar Visual, Auditori dan Kinestetik (VAK) yang dicetuskan oleh Neil Fleming sebagai seorang pengajar di Selandia Baru, berikut penjelasan mengenai metode tersebut:

  1. Visual

Metode belajar visual menurut Brian Walsh dalam buku ‘VAK Self-Audit Communication and Learning Profiles’ adalah metode yang mengandalkan indra penglihatan seseorang dalam menangkap apa yang dipelajari. Artinya, pembelajaran akan cenderung menampilkan elemen-elemen visual seperti tulisan, gambar, warna, diagram, dan sebagainya. Contohnya adalah dalam menghapal sebuah rangkuman pelajaran, seorang dengan metode belajar visual akan lebih mudah menghafal dengan adanya pemberian tanda warna pada suatu istilah atau teori tertentu.

Ciri-ciri perilaku yang lebih cocok belajar dengan metode belajar visual adalah biasanya mereka lebih suka membaca, memiliki minat yang tinggi pada sebuah gambar ataupun warna. Namun, mereka cenderung pasif saat berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Karena pada dasarnya seseorang dengan tipe belajar visual cenderung lebih menyukai kegiatan membaca dan bersifat introvert.

  1. Auditori

Metode belajar auditori lebih menekankan apa yang didengar dibandingkan apa yang dilihat. Akan menjadi tidak efektif jika seseorang yang lebih cocok belajar dengan metode auditori diwajibkan untuk mengerti sebuah pelajaran berdasarkan buku bacaan yang diberikan. Hal ini dikarenakan seseorang yang memiliki metode belajar auditori cenderung lebih mudah memahami isi dari buku bacaan saat dijelaskan secara verbal.

Bahkan dapat dibuat lebih menarik dengan perpaduan antara musik dengan materi belajar seperti menggunakan materi belajar sebagai lirik lagu, atau hal-hal lainnya. Contohnya adalah seseorang yang aktif saat berdiskusi dan sering mengucapkan apa yang sedang dibaca secara verbal sangat cocok untuk belajar dengan metode auditori.

  1. Kinestetik

Jika metode belajar visual dan auditori membuat seorang pelajar cenderung lebih bersifat pasif, metode belajar kinestetik mengharuskan seseorang memanfaatkan gerakan fisik yang aktif untuk memahami suatu hal. Salah satu langkah yang tepat untuk melakukan metode belajar kinestetik adalah dengan melakukan praktikum dan percobaan. Contohnya adalah akan lebih efektif bagi seorang pelajar dengan metode kinestetik untuk meraba dan melihat secara langsung tekstur dari sebuah bahan kayu, dibandingkan hanya membaca lewat buku.

Selain itu, alat-alat peraga seperti yang ada di museum IPTEK juga cocok untuk menjadi solusi bagi pelajar tersebut. Seseorang yang cocok dengan metode belajar ini cenderung lebih suka melakukan suatu hal, menyukai kegiatan atau permainan yang melibatkan fisik, dan mudah merasa bosan jika hanya diam tanpa melakukan kegiatan praktikal apapun.

Ada baiknya tenaga pengajar seperti guru ataupun dosen dapat memahami metode belajar yang tepat bagi anaknya masing-masing. Sehingga, mereka dapat menyesuaikan cara dalam mengajar anak-anak tersebut sesuai dengan tipe belajar yang tepat, baik secara visual, auditori, maupun kinestetik. Nah, kalau kamu kira-kira lebih suka metode belajar yang mana nih?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *