Tidak ada aturan yang bisa dipecahkan ketika kamu ingin mengambil gambar. Terlebih adalah aturan komposisi yang akan membuat foto tampak seimbang. Teknik komposisi tentunya membantu hasil foto kamu lebih maksimal. Namun, sebelumnya kita bahas apa yang dimaksud dengan ‘komposisi’ itu sendiri.
Komposisi mengacu pada cara berbagai elemen dalam sebuah adegan yang diatur dalam sebuah bingkai. Hal ini merupakan aturan sekaligus pedoman untuk kegiatan fotografi. Referensi komposisi yang akan dibahas biasanya dimiliki oleh fotografi handal, sehingga dalam situasi apapun mereka bisa langsung menentukan kompoisi yang bagaimana, yang cocok dengan situasi tersebut. Berikut adalah beberapa komposisi yang sering digunakan dalam dunia fotografi.
- Rule of third
Aturan ini sangat mudah dipahami. Hanya perlu membagi frame menjadi 9 bagian sama besar. Dalam kamera, biasanya kamu harus mengaktifkan mode grid untuk menampilkan garis pembagi ini. Setelah itu, kamu hanya perlu menempatkan elemen penting di salah satu titik atau garis. Komposisi ini juga berfungsi menjaga elemen agar tetap terjaga kelurusannya (tidak miring).
- Komposisi terpusat dan simetri
Meletakkan subjek di tengah frame bisa menjadi sangat membosankan. Namun, ada kalanya menempatkan subjek di tengah frame dapat menghasilkan foto yang menarik. Bermainlah dengan garis simetris untuk komposisi berpusat. Foto yang dihasilkan biasanya memiliki kesimetrisan antar bagian, atas bawah, ataupun kanan kiri. Contohnya adalah foto jembatan yang diambil dari ujung jembatan, sehingga nampak sisi kanan dan kiri sama.
- Bingkai didalam bingkai
Hal ini mungkin sangat sering dijumpai. Memakai teknik ini bisa saja menjadi menyenangkan. Cara ini biasanya didasari oleh pencarian sebuah elemen yang bisa dijadikan bingkai, seperti pintu, gapura, atau elemen lain yang memiliki lubang ditengahnya. Kemudian, kita harus memibidik gambar dari lubang tersebut dengan elemen yang mengelilingi gambar yang kita bidik.
- Garis yang memimpin
Teknik ini pada dasarnya adalah melihat sebuah garis yang memimpin ke sebuah elemen penting. Hal ini bisa menjadi langkah lain untuk memusatkan pada unsur-unsur penting. Garis yang digunakan tidak harus garis lurus. Bisa saja garis melengkung, seperti jalan raya yang mengarah ke sebuah gunung besar.
- Diagonal dan segitiga
Sering dikatakan bahwa garis diagonal dan segitiga menambah kesan ‘dinamis’ untuk sebuah foto. Garis ini juga bisa membuat foto kita lebih stabil. Biasanya komposisi ini diambil atas pertimbangan benda-benda disekitar kita yang memiliki bentuk segitiga. Contohnya gambar jalan yang menyudut dan terdapat benda lain disekitar yang berbentuk segitiga seperti pilar pada jembatan.
- Isi penuh bingkai
Komposisi ini sangat mudah dilakukan. Hal ini biasanya ingin menampilkan seluruh detail subjek yang diambil. Hanya perlu memilih satu subjek yang menarik, kemudian tinggal ambil gambarnya. Jika subjek tersebut merupakan makluk hidup, hal tersebut bisa menjadi momen yang tepat, seperti pada saat tersenyum, menangis, atau tertawa.
- Simplicity dan minimalis
Mengambil gambar dengan gaya simpel merupakan teknik mengambil gambar yang menekankan pada subjek utama tanpa adanya distraksi dari lingkungan sekitar. Hal ini juga bisa dilakukan dengan memperbesar (zoom) ke bagian subjek yang ingin kamu ambil gambarnya. Komposisi ini identik dengan adanya background yang minimalis tanpa adanya banyak elemen. Contohnya adalah gambar air diatas daun.
Itulah beberapa teknik komposisi yang bisa kamu gunakan. Tentunya kamu ingin hasil foto yang sempurna dengan komposisi yang seimbang bukan? Mungkin kamu juga bisa mencari referensi komposisi foto lain. Namun, tidak ada salahnya untuk mempelajari beberapa komposisi yang sering digunakan ini. Selamat mencoba!