Daftar Isi
Dibalik banyaknya sumber daya yang disimpan oleh Riau, seperti kelapa sawit dan karet, provinsi ini juga mempunyai beberapa legenda dengan cerita yang begitu menarik untuk ditelusuri. Seperti halnya 8 legenda yang akan dikisahkan sebagai berikut.
Rantai Emas di Dasar Sungai
Kisah ini diawali dari seorang nelayan miskin yang mendapatkan petunjuk di mimpinya, jika dia akan mendapatkan suatu rezeki di sungai. Merasa jika mimpi itu bukanlah sekedar bunga tidur, keesokan harinya dia datang ke sungai tersebut yang berlokasi di Desa Rantau Baru.
Tiba-tiba muncul sebuah tali dari dasar sungai. Si nelayan lantas menarik tali itu dan muncullah rantai emas dari dasar sungai tersebut. Saat rantai yang ditarik nelayan terkumpul semakin banyak, seekor burung murai berkicau memberi pertanda untuk berhenti.
Sayangnya, si nelayan tidak menghiraukan kicauan itu dengan terus menarik rantai. Datanglah gelombang besar di sungai itu yang membuat si nelayan ikut terseret arus. Rantai yang dia tarik pun ikut menghilang, tetapi untungnya si nelayan masih bisa selamat.
Si nelayan menyadari kalau sifatnya yang tamak telah menjadikannya kehilangan suatu hal yang harusnya bisa dia manfaatkan dengan baik. Hingga kini, sungai tempat nelayan itu menemukan rantai emas juga masih ada, serta lokasinya sama yaitu di Desa Rantau Baru.
Asal Mula Suku Kubu dan Talang Mamak
Legenda Suku Kubu dan Talang Mamak sebenarnya bermula dari kisah Putri Pinang Masak yang diculik oleh Raja Telni Telanai untuk dinikahkan dengan anaknya, Dewa Sikaraba Daik. Dalam misi penyelamatannya, Roger, saudara kandung Putri datang ke kerajaan tersebut.
Berkat kekuatan Roger, dia berhasil dijadikan sebagai seorang Datuk yang dihormati. Namun, Dewa Sikaraba Daik yang sudah menjadi raja menggantikan ayahnya Raja Telni Telanai, tidak suka dengan keberadaan Datuk Roger sehingga bersekongkol untuk membunuh Datuk Roger, namun rencananya gagal.
Malapetaka pun menimpa Raja Dewa Sikarab Daik yang diserang oleh Belanda. Bukan malah mendendam, Datuk Roger kembali membantu Raja Dewa Sikaraba Daik untuk mengalahkan Belanda. Selepas kemenangan itu, kerajaan menjadi lebih aman.
Datuk Roger pun meminta izin untuk kembali pulang dengan membawa Putri Pinang Masak yang merupakan saudara kandungnya. Raja Dewa Sikaraba Daik yang sudah merasa terbantu oleh Datuk Roger akhirnya merelakan Putri Pinang Masak yang sedang hamil untuk ikut pulang. Namun, dia memberikan maklumat jika hutan di Jambi akan menjadi tempat tinggal keturunan Putri Pinang Masak yang kini kebanyakan dihuni oleh Suku Kubu dan Talang Mamak.
Jaka si Pemberani dari Riau
Legenda yang selanjutnya ini pastinya akan membuatmu terkesima dengan ceritanya yang sederhana. Adalah Jaka seorang anak dari sepasang suami isteri yang kebetulan akan ditinggal oleh ayah ibunya ke pasar untuk menjual hasil panennya yang melimpah. Ayah ibunya sebenarnya khawatir dengan Jaka karena lokasi rumahnya dekat dengan hutan.
Namun, Jaka meyakinkan jika dia sudah besar dan tidak perlu untuk dikhawatirkan. Tiba saat malam, ibu dan ayahnya belum kunjung pulang, sementara itu terdengar suara gemerisik dari kebun tebu. Jaka mengendap-endap ke arah kebung tebu, dengan keberanian penuh, Jaka yang membawa parang itu menebas leher seekor hewan yang ternyata adalah seekor harimau.
Dia merasa menjadi anak yang hebat karena mampu menumpas seekor harimau tersebut. Ketika ibu dan ayahnya tiba di rumah, mereka panik karena tak jauh dari rumah mereka ada seekor harimau yang tergeletak mati. Namun, ternayat Jaka masih selamat dan tertidur pulas di kamarnya.
Rubah Hitam si Raja Hutan
Jika kamu sering mendengar cerita tentang raja hutan, tentu saja kamu akan familiar dengan harimau yang menjadi rajanya. Akan tetapi, di salah satu hutan di Riau, harimau yang awalnya memimpin hutan tersebut tiba-tiba menghilang. Para hewan lalu berkumpul untuk menentukan siapa hewan yang akan menjadi raja selanjutnya.
Terpilihlah si kera yang kemudian menjadi raja. Hanya saja, kera ini punya sifat rakus dan suka menyuruh hewan-hewan lain untuk mencarikan makanan tanpa dia sisahkan untuk hewan lainnya. Si rubah hitam geram dengan tingkah kera, dia pun berinisiatif untuk menjebak kera hingga akhirnya si kera masuk ke perangkap pemburu.
Setelah hilangnya kera yang raib dibawa oleh pemburu, pemilihan raja hutan dilakukan kembali. Kali ini, rubah hitam lah yang terpilih menjadi raja. Sayangnya, si rubah lama-lama juga menjadi rakus sehingga membuat sengsara hewan-hewan yang lain.
Aji Bonar si Pemain Gasing
Dahulu di Negeri Tiangkerasen di Riau, seorang raja jatuh cinta dengan seorang gadis, lalu memutuskan untuk menikahi gadis itu. Padahal raja tersebut telah mempunyai istri dan anak juga. Hubungan itu ditentang oleh anak dan istri pertamanya sehingga membuat sang raja memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut dengan menghanyutkan si istri muda di sungai.
Nasib baik masih memihak si istri muda yang saat itu sedang hamil sehingga dia mampu selamat. Dia pun melahirkan anak bernama Aji Bonar yang saat dewasa dikenal dengan kepiawaiannya bermain gasing. Tersiar kabar jika putra raja Negeri Tiangkerasen menantang Aji Bonar.
Bahkan, dia bertaruh dengan sombongnya kalau dia akan memberikan kerajaan dan seisinya untuk Aji Bonar, jika dia bisa mengalahkan putra raja tersebut.Aji Bonar yang begitu piawai itu pun dengan mudahnya mengalahkan putra raja yang angkuh dan sombong. Akhirnya, kerajaan yang sudah dipertaruhkan itu jatuh ke tangan Aji Bonar.
Putri Mambang Linau
Jika kamu pernah mendengar legenda jaka tarub dan para bidadarinya, maka legenda ini sedikit mirip dengan kisah tersebut. Diawali dengan Bujang Enok yang menyelamatkan tujuh bidadari yang sedang mandi di hutan dari serang ular berbisa.
Bujang Enok takjub dengan kecantikan tujuh bidadari yang ada dihadapannya. Dia lantas mengutarakan keinginannya untuk menjadikan seorang bidadari berselendang jingga sebagai istrinya, bernama Putri Mambang Linau. Putri Mambang Linau dengan senang hati menerima permintaan Bujang Enok. Namun, dia mengajukan syarat kalau Bujang Enok tidak boleh menyuruhnya menari, jika tidak, maka dia akan kembali ke kahyangan.
Tiba saatnya perayaan yang diadakan oleh raja, yang mana semua istri dari kepala kampung harus mempersembahkan tarian yang indah untuk raja. Dengan berat hati, Bujang Enok memohon pada Putri Mambang Linau untuk menuruti permintaan raja. Seperti yang diperkirakan, Putri Mambang Linau pun kembali ke kahyangan setelah tarianya selesai.
Kota Dumai dan Putri Tujuh
Kota Dumai merupakan salah satu kota yang ada di Riau yang kini telah terkenal sebagai kawasan kilang minyak. Sebelumnya, kota ini adalah Kerajaan Seri Bunga Tanjung yang dipimpin oleh Ratu Cik Sima yang memiliki 7 putri cantik. Salah satunya bernama Mayang Sari.
Pangeran Empang Kuala jatuh cinta melihat kecantikan dari Mayang Sari dan memutuskan untuk melamar Mayang Sari. Namun, lamaran tersebut ditolak dan memicu terjadinya perang. Ketujuh putri Cik Sima terpaksa disembunyikan di dalam goa. Lambat laun, perang itu tak kunjung selesai dan hanya menyisahkan banyak korban.
Utusan Cik Sima akhirnya mengusulkan untuk mengakhiri perang, dan betapa terpukulnya Cik Sima saat tahu jika ketujuh putrinya sudah meninggal akibat kelaparan di dalam goa. Kisah ini pun melegenda hingga membuat negeri tersebut beralih nama menjadi Dumai.
Puteri Kaca Mayang dan Panglima Gimpam
Pada masa dulu, di Riau terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Gasib yang dilindungi oleh panglima bernama Panglima Gimpam. Pada suatu waktu, Raja Aceh melamar putri Kerajaan Gasib yang bernama Putri Kaca Mayang. Namun, lamaran itu ditolak dan membuat Raja Aceh murka sehingga dia mengisyaratkan peperangan.
Kerajaan Gasib dibawah kendali Panglima Gimpam telah menyiapkan taktik perang, hanya saja taktik itu telah bocor pada lawan sehingga istana Kerajaan Gasib lebih dulu terserang. Putri Kaca Mayang juga tak luput dibawa lari oleh pasukan Raja Aceh.
Panglima Gimpam yang merasa terkecoh, akhirnya lekas datang ke markas Raja Aceh, serta dengan kekuatannya berhasil membawa Putri Kaca Mayang pergi. Sayangnya, Putri Kaca Mayang nampak terluka, sehingga dia akhirnya meninggal sebelum sampai di kerajaan. Meninggalnya Putri Kaca Mayang telah memberikan duka paling besar bagi seluruh warga kerajaan dan keluarga kerajaan itu sendiri.
Itulah tadi 8 legenda dari Riau yang kisahnya sangat beraneka ragam mulai dari cerita bernuansa fabel, kerajaan, serta asal mula suatu daerah. Pada setiap legenda yang telah dikisahkan, kamu juga bisa mengambil pelajaran dari pesan-pesan moral yang tersimpan secara tersirat tersebut.
Sumber: