Pegunungan Meratus
Sumber: beritabanuakita.blogspot.com

8 Legenda dari Kalimantan Selatan

Posted on

Sudahkah kamu mengenal legenda dari provinsi Kalimantan Selatan? Jika kamu masih awam dengan legenda yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Berikut akan ada 8 legenda dengan balutan cerita menarik yang mengangkat kisah terjadinya suatu tempat hingga kisah persahabatan yang pastinya dapat menambah wawasanmu terhadap kebudayaan di Kalimantan Selatan.

1. Misteri Pegunungan Meratus

Pegunungan Meratus
Sumber: beritabanuakita.blogspot.com

Pegunungan Meratus menyimpan sebuah cerita yang dianggap misteri oleh kebanyakan orang.

Konon, di pegunungan itu, ada 100 gunung, namun yang terlihat hanyalah 99 gunung. 1 gunung yang tak kelihatan itu merupakan gunung induk yang menurut masyarakat setempat dihuni oleh Maharaja Meratus di bagian puncak gunungnya.

Namun, kerajaan di puncak Meratus itu dikatakan bukan hanya 1 kerajaan saja, melainkan ada banyak kerajaan yang disebut dengan kerajaan ghaib.

Orang-orang kerajaan pun dipercaya masih sering turun gunung dan menyamar menjadi orang biasa. Itulah salah satu misteri yang ada di Pegunungan Meratus yang sampai saat ini juga dipercaya oleh masyarakat setempat.

2. Asal Mula Kampung Bajuin

Kampung Bajuin
Sumber: muhammadbulramalfiqri.blogspot.com

Sebelum bernama sebagai Kampung Bajuin, warga yang tinggal di kampung ini hanya sedikit dan merupakan bagian dari suku Biaju.

Dikarenakan letak dari kampung ini yang ada di kaki Pegunungan Bajuin,  seorang kepala suku Biaju yang memimpin suku Biaju itu mengusulkan nama Bajuin sebagai nama desa tersebut. Maka, hingga kini, kampung ini pun terkenal dengan sebutan Kampung Bajuin.

3. Nuin dan Datu Pujung

Nuin dan Datu Pujung
Nuin dan Datu Pujung – Sumber: nusabali.com

Di Kampung Bajuin, ada seorang pemuda kaya raya yang mendapatkan penghasilan utamanya dari mendulang emas.

Sebagai pelopor masyarakat lain yang mulai bekerja mendulang emas, Nuin terkenal hingga ke luar kampung. Terutama oleh salah seorang pemuda bernama Pujung.

Pujung datang ke Kampung Bajuin untuk ikut mendulang emas dengan Nuin. Mereka lama-lama menjadi sahabat yang begitu dekat.

Bahkan, Pujung juga diizinkan tinggal di rumah Nuin dengan suka rela. Namun, suatu hari mereka mengalami perselisihan besar hingga membuat persahabatan mereka retak.

Perselisihan itu terjadi dalam waktu yang lama, lantas Nuin merasa kalau pertengkaran yang dia lakukan dengan Pujung hanyalah sebuah sia-sia.

Nuin pun menghilang demi menghindari perselisihan yang lebih panjang. Begitulah, akhir dari persahabatan Nuin dan Pujung.

4. Datung Ayuh dan Bambang Siwara

Datung Ayuh
Datung Ayuh dan Bambang Siwara – Sumber: republika.co.id

Datung Ayuh dan Bambang Siwara adalah dua bersaudara yang diturunkan alam Patilarahan untuk hidup sebagai manusia biasa dengan dibekali masing-masing sebuah buku tentang kehidupan.

Mereka pun tinggal di Batu Bintihan, di bagian selatan Pegunungan Meratus.

Suatu waktu, terjadi banjir besar di daerah itu. Bambang Siwara dengan sigap membaca habis bukunya. Sementara, Datung Ayuh justru memakan buku tersebut.

Banjir semakin tinggi, dan Bambang Siwara pun berinisiatif untuk membuat rakit. Datung Ayuh yang tak mengerti apa yang harus dilakukan memilih tidur saja.

Ketika banjir sudah sangat tinggi, Bambang Siwara segera menyelamatkan diri, lalu Datung Ayuh baru terbangun dan minta pertolongan ke Bambang.

Sayangnya, bambu yang dilemparkan Bambang pada Ayuh tak dapat diraihnya. Bambang dan Ayuh akhirnya sama-sama terserat oleh arus banjir ke arah yang berbeda, sehingga mereka pun terpisah satu sama lain.

5. Awang Sukma dan Telaga Bidadari

Awang Sukma
Awang Sukma dan Telaga Bidadari — Sumber: dongengceritarakyat.com

Pria tampan dan pintar bermain suling itu bernama Awang Sukma. Dia sedang beristirahat di bawah pohon sampai tertidur pulas.

Tiba-tiba dia mendengar suara nyanyian merdu yang datang dari arah telaga. Awang Sukma lalu mendekati telaga dan melihat 7 bidadari mandi di sana.

Dia punya inisiatif untuk menyembunyikan selenda salah seorang bidadari itu. Saat si bidadari itu tak bisa kembali ke kahyangan, Awang Sukma pun pura-pura menolong dan menjadikannya istri. Mereka hidup bahagia dalam pernikahan hingga melahirkan seorang putri.

Namun, kebohongan Awang Sukma tak dapat ditutupi lagi saat si bidadari menemukan selendangnya di lumbung padi. Dia begitu kecewa dengan Awang Sukma, tetapi dia juga mencoba memaafkannya.

Bidadari itu menitip pesan jika anaknya rindu dengan bidadari, maka Awang harus memanggilnya dengan memasukkan 7 biji kemiri dalam suatu wadah lalu digoyang-goyangkan.

Demikianlah lantas telaga tempat bidadari mandi itu disebut telaga bidadari.

Legenda Saudagar Dermawan

Legenda Saudagar Dermawan
Sumber: potlot.id

Legenda saudagar dermawan ini persis seperti judulnya mengisahkan kisah seorang saudagar yang memiliki sifat dermawan.

Dia begitu murah hati memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang miskin di kampungnya. Namun, dia mendapat ujian berupa sakitnya anaknya yang masih berusia 5 tahun. Anak itu mengalami sakit panas hingga membuatnya tak bisa bicara.

Berbagai cara ditempuh oleh saudagar dermawan untuk menyembuhkan anaknya, terutama mendatangi tabib-tabib terkenal.

Tetapi, tak ada satupun yang berhasil. Lantas, suatu malam dia bermimpi bertemu seorang kakek yang mengatakan kalau dia harus mengambil air di Pegunungan Bajuin.

Tanpa pikir panjang, esoknya si suadagar mengutus seorang untuk datang ke Suku Biaju meminta izin untuk mengambil air di Pegunungan Bajuin.

Sesepuh suku tersebut pun mengizinkan dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti membawa 1 ekor ayam hitam, 7 kuntum bunga, 3 bibit tanaman.

7. Legenda Halaban Mengambil Banyu Batuah

Legenda Halaban Mengambil Banyu Batuah
Legenda Halaban Mengambil Banyu Batuah – Sumber: getlost.id

Nah, setelah kamu membaca legenda saudagar dermawan, maka legenda ini merupakan lanjutan kisah tersebut. Legenda ini dimulai oleh Halaban, pemuda gagah berani dari Biaju yang diutus untuk mengambil air bertuah tersebut.

Dalam mendaki ke pegunungan tersebut, ada 3 tingkatan yang harus dilalui oleh Halaban. Di setiap tingkatannya dia mengalami berbagai rintangan.

Pada tingkatan pertama dia bertemu dengan biawak putih, di tingkatan kedua bertemu dengan ular tedung, dan tingkatan ketiga bertemu dengan bangkui, kera besar berawarna coklat.

Semua tingkatan berhasil dia lalui, bahkan dia pun bisa berteman dengan biawak dan bangkui.

Tiba di puncak, Halaban bertemu dengan seorang kakek yang menanyai apa perihal kedatangannya. Halaban kemudian menceritakan alasan kedatangannya, sekaligus menyerahkan syarat-syarat yang telah dibawa.

Lantas, si kakek menyuruh Halaban untuk melepaskan ayam hitam, menaruh 7 kuntum bunga di atas batu, dan menanam bibit pohon di area puncak.

Bibit pohon itu lalu diberi nama oleh si kakek sebagai pohon Halaban. Selepas itu, Halaban pun diizinkan mengambil air di sumber air bertuah dan membawanya sesuai keperluan yang tadi dia utarakan.

8. Legenda Telaga Alam Banyu Batuah

Telaga Alam Banyu Batuah
Legenda Telaga Alam Banyu Batuah – Sumber: ksmtour.com

Halaban berhasil membawa pulang air bertuah dan memberikannya kepada si saudagar kaya. Berkat meminum air tersebut, si anak berangsur membaik.

Atas kebaranian Halaban ini, dia diberi imbalan yang setimpal oleh saudagar dermawan. Saudagar itu juga mengadakan syukuran selama 3 hari 3 malam untuk kesembuhan putranya.

Selepas kejadian ini pula, banyak warga yang mulai menggunakan air bertuah di Pegunungan Bajuin untuk pengobatan.

Bahkan, air bertuah yang mulanya hanya berupa sumber air kecil, kini sudah meluas membentuk telaga bernama Telaga Alam Banyu Batuah.

**

Nah, itulah 8 legenda Kalimantan Selatan mulai dari misteri Pegunungan Meratus yang masih menjadi misteri sampai sekarang hingga legenda telaga alam banyu batuah yang mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.

Dari legenda-legenda di atas, kamu juga bisa menambah daftar legenda yang sudah kamu ketahui di seluruh provinsi di Indonesia.

Sumber:

Hestiana. (2016). Legenda Telaga Alam Banyu Batuha: Cerita Rakyat dari Kalimantan Selatan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

https://histori.id/tag/cerita-rakyat-dari-kalimantan-selatan/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *