Daftar Isi
Suku batak merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia berdasarkan sensus dari Biro Pusat Statistik tahun 2010. Biasanya suku batak ini bermukin dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur provinsi Sumatera Utara.
Suku batak saat ini menjadi penganut dari agama Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Islam. Tak luput juga dari sebuah kepercayaan tradisional yaitu tradisi maritime atau parmalim. Tak ayal jika memang suku ini memiliki banyak kebudayaan.
Tak salah lagi, bagi suku terbesar di Indonesia ini, suku batak memiliki budaya khas asli yang berasal dari sana. Contoh saja adat istiadat dan tarian daerahnya. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas beberapa tarian yang berasal dari suku terbesar di Indonesia ini.
Berikut tarian tradisional yang berasal dari suku batak.
1. Tari Huda Huda
Tarian yang pertama ini datang dari Kabupaten Simalungun yang dipertunjukkan pada saat upacara kematian bagia orang yang lanjut usia. Pertunjukkan tarian ini dilakukan saat upacara kematian untuk menghibur para anggota keluarga yang ditinggalkan.
Selain itu, tarian ini juga dijadikan hiburan untuk para pelayat yang datang. Dulu, tarian ini hanya ada pada bangsa kerajaan, seiring dengan perkembangannya, tarian ini terkenal hingga ke masyarakat biasa.
Tarian huda huda bisa disebut juga sebagai tarian topeng. Sesuai dengan sejarahnya, tarian ini dikirim oleh masyarakat pada kerajaan untuk menghibur permaisuri yang kehilangan anaknya yang telah wafat.
2. Tari Tortor Sipitu Cawan
Tari tortor sipitu cawan merupakan salah satu tarian unik dari suku bugis. Karena tidak sembarang orang bisa menjadi penari di tarian tortor sipitu cawan ini. Dan para penari harus menjaga keseimbangannya.
Karena mereka menari sambil menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diantaranya di tangan kanan, tangan kiri, dan di kepala. Cawan ini tidak sembarang cawan juga. Masing-masing cawan memiliki arti tersendiri.
Cawan pertama yang berarti kebijakan, kedua kesucian, ketiga kekuatan, keempat tatanan, hidup, kelima huku, keenam adat dan budaya, terakhir pengobatan.
Baca juga : Alat Musik Tradisional Batak
3. Tari Sigale Gale
Tarian ketiga ini mengggambarkan seorang raja yang memiliki anak bernama Manggale. Raja kemudian memerintahkan anaknya ikut berperang dan tewas dalam perang tersebut. Sang raja sedih dan terpuruk.
Kemudian sang penasehat raja menyarankan untuk membuat patung kayu yang menyerupai sang anak, setelah selesai dibuat tabib memanggil roh Manggale untuk masuk ke dalam patung tersebut.
Oleh karena itu dalam tarian ini diperagakan oleh patung kayu. Hingga saat ini, tarian sigale gale masih terdapat di Pulau Samosir dan menjadi ikon budaya dari Sumatera Utara.
4. Tari Tandok
Tari tandok merupakan tarian yang menggambarkan panen berat dengan memakai tandok oleh para ibu di ladang. Selain itu, tarian ini memiliki arti tentnag kekeluargaan antar masyarakat. Tarian ini dilakukan oleh para wanita namun harus dengan jumlah yang genap.
Dengan formasi melingkar, memakai pakaian adat tradisional berwarna merah dan hitam serta menggunakan ulos, tandok dan kain sarung. Menggambarkan tentang pengumplan beras dalam wadah yang dilakukan oleh masyarakat.
Baca juga : Tari Tradisional Dayak
5. Tari Piso Surit
Tarian suku batak karo, Sulawesi Utara ini menggambarkan seseorang yang menanti kedatangan kekasihnya dan penantiannya digambarkan seperti seekor burung piso surit yang bernyanyi.
Seperti penggambarannya, tarian ini dipertunjukkan sebagai ucapan selamat datang. Tarian ini dilakukan dengan berkelpmpok baik penari wanita dan pria.
Sumber :