Daftar Isi
Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang dibentuk 10 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1999. Di provinsi ini, dulunya terdapat dua buah kerajaan besar, yaitu Kerajaan Ternate dan Tidore.
Tak heran, di provinsi ini banyak peninggalan budaya, salah satunya adalah tarian. Sama seperti daerah lain yang memiliki tarian daerahnya, yang di setiap tariannya memiliki kisah dan pesannya masing-masing.
Begitu pula dengan Maluku Utara, yang memiliki tarian khas dan di setiap tarian memiliki pesan yang ingin disampaikan, mulai dari ucapan rasa syukur hingga meminta pertolongan kepada jin.
Nah berikut beberapa tarian daerah Maluku Utara.
1. Tari Cakalele
Tarian ini dulunya merupakan tarian yang dipertunjukkan sebelum dan setelah para prajurit pulang dari perang. Namun, untuk sekarang tarian ini dipertunjukkan saat perayaan adat untuk menghormati para nenek moyang.
Tarian ini dibawakan oleh para pria dan sebagai pendukung ditambah dengan para penari wanita. Para penari pria dilengkapi dengan pedang dan tameng. Sedangkan para penari wanita menggunakan sapu tangan.
Tarian ini akan dipimpin oleh seornag kapitan yang membawa tombak untuk menjadi lawan dalam pertandingan. Para penari pria lincah dalam memainkan pedang dan tameng sedangkan pena
Baca juga : Tari Tradisional dari Mamuju
2. Tari Soya Soya
Dahulu, tarian ini dipertunjukkan untuk penyambutan para prajurit yang pulang dari perang. Tarian ini termasuk ke dalam tarian peperangan karena digagas oleh Sltan Baabullah untuk menyemangati para pasukan perang.
Pada saat itu, tarian ini diartikan sebagai pembebasan dari Portugis. Namun, untuk saat ini tarian Soya Soya dipertunjukkan sebagai pembuka atau penyambutan tamu terhormat.
Para penari yang memakai busana putih dengan dipaduan rok warna hitam, merah, kuning, dan hijau. Lalu menggunakan ikat kepala berwarna kuning sebagai simbol para prajurit perang.
Tarian ini diiringi oleh alat musik tifa, seragai atau disebut juga gong dan gono berukuran kecil yang disebut tawa-tawa.
3. Tari Lalayon
Tarian lalayon merupakan salah satu tarian dari Maluku Utara yang memiliki pesan romantis dan termasuk ke dalam salah satu jenis tarian pergaulan. Karena pesan yang romantis, tarian ini dibawakan oleh para penari yang berpasangan.
Para penari yang saling beradu pandang, penari pria yang melakukan gerakan seperti menggoda para penari wanita dengan ditambah diiringi oleh musik melayu menambah kesan romantis yang disampaikan.
Tarian ini biasanya dipertunjukkan pada pesta adat dan pernikahan, selain itu tarian ini juga memiliki pesan sebagai ucapan rasa syukur atas anugrah dari Tuhan.
Baca juga : Tari Tradisional dari Gorontalo
4. Tari Gumatere
Tarian ini merupakan salah satu tarian yang memiliki pesan untuk memohon petunjuk ketika menghadapi masalah atau fenomena alam yang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh kurang lebih 30 orang penari.
Para penari pria yang dilengkapi dengan pedang dan tombak, sedangkan para penari wanita menggunakan lenso atau sapu tangan. Di dalam tarian ini terdapat seorang penari yang menggunakan kain hitam untuk melakukan ritual meminta petunjuk.
5. Tari Salai Jin
Sesuai namanya, dulu tarian ini digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan meminta bantuan pada jin agar masalah yang dialami manusia bisa terselesaikan seperti penyakit yang dialami oleh anggota keluarga.
Tarian ini dibawakan oleh penari yang berjumlah genap, hal tersebut dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Ketika tarian ini dipertunjukkan biasanya para penari akan kemasukan roh berupa jin.
Baca juga : Tari Tradisional dari Bugis
Sumber: