Pertanyaan Interview: Kenapa Kamu Resign? Mengungkap Alasan di Balik Keputusan Berani

Posted on

Jika kamu pernah mengikuti proses wawancara kerja, wajar rasanya jika dihadapkan pada pertanyaan yang mengharuskan kamu menjelaskan alasan di balik keputusan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya. Namun, jangan biarkan ketegangan dan kekhawatiran mengganggu kesiapanmu untuk memberikan jawaban yang tegas. Mari kita kupas tuntas bagaimana menghadapi pertanyaan tersebut dengan tenang dan percaya diri!

1. Fokus pada Alasan Positif

Resign dari pekerjaan sebelumnya bukanlah tindakan yang seharusnya dipandang buruk. Alih-alih mengungkapkan segala kekecewaanmu atau mengkritik mantan atasan dan rekan kerjamu, lebih baik fokus pada hal-hal positif yang mempengaruhi keputusanmu. Jelaskan bagaimana resign tersebut merupakan langkah untuk perkembangan kariermu dan mencari tantangan baru yang lebih menantang.

2. Tekankan Pembelajaran

Tiap pengalaman bekerja pastinya meninggalkan jejak pembelajaran berharga. Manfaatkan momen ini untuk menyebutkan apa yang telah kamu pelajari dan pertumbuhan yang kamu alami selama bekerja di perusahaan tersebut. Berikan contoh konkret tentang bagaimana pengalaman tersebut telah meningkatkan keterampilanmu dan membantu pengembangan dirimu sebagai seorang profesional.

3. Sertakan Rencana Masa Depan

Penting untuk menjelaskan bahwa resign tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang yang kamu miliki. Jelaskan apa yang kamu harapkan dari kariermu, termasuk alasan-alasan spesifik yang membuat pekerjaan terdahulu tidak sesuai dengan rencana tersebut. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kamu memiliki visi yang jelas terkait jalur karier yang ingin kamu tempuh.

4. Redam Keraguan

Memiliki riwayat resign dapat menimbulkan keraguan bagi pewawancara. Untuk menghadapinya, pastikan kamu memberikan penjelasan yang lugas dan konsisten. Hindari cerita yang terlalu rumit atau terkesan samar-samar. Bersikap terbuka dan jujur tentang alasan-alasanmu merupakan kunci penting untuk memenangkan kepercayaan pewawancara.

5. Jaga Sikap Profesional

Terlepas dari seberapa buruk pengalamanmu di pekerjaan terdahulu, tunjukkan sikap profesionalmu di dalam wawancara ini. Hindari menjatuhkan nama mantan atasan atau rekan kerjamu. Meskipun kamu merasa ada ketidakadilan yang kamu alami, tetap berbicara dengan nada yang santun dan menjaga hubungan yang baik antara perusahaan terdahulu dengan perusahaan yang kamu lamar saat ini.

6. Latihan untuk Kepercayaan Diri

Sebelum menghadapai wawancara, persiapkan dirimu dengan baik. Latihan menjawab pertanyaan ini bersama teman atau keluarga dapat membantu memperkuat kepercayaan dirimu. Semakin sering kamu melatih dan mengasah keterampilanmu dalam menjawab pertanyaan ini, semakin lancar kamu akan berbicara tentang alasanmu untuk resign.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat menjawab pertanyaan tentang alasanmu untuk resign dengan percaya diri dan memukau pewawancara. Ingat, tetaplah fokus pada alasan-alasan positif dan berikan penjelasan yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam perjalananmu mencari pekerjaan baru yang lebih memuaskan!

Apa Itu Resign?

Resign merupakan sebuah proses di mana seseorang memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaan yang saat ini sedang dijalani. Keputusan ini biasanya diambil ketika seseorang merasa tidak lagi cocok atau merasa terhambat dalam pekerjaannya, sehingga ia memilih untuk mencari kesempatan baru di tempat lain. Resign bisa dilakukan dengan tangan yang bersih atau juga bisa disebabkan oleh masalah internal antara karyawan dengan perusahaan.

Cara Melakukan Resign

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk melakukan proses resign:

1. Pertimbangkan dengan Matang

Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkanlah dengan matang mengenai alasan Anda untuk resign. Pastikan alasan Anda cukup kuat dan tidak hanya karena alasan yang sementara.

2. Berbicara dengan Atasan

Setelah Anda memutuskan untuk resign, langkah selanjutnya adalah berbicara dengan atasan Anda. Sampaikan keputusan Anda dengan baik, jelas, dan sopan. Hindari melakukan resign secara tiba-tiba tanpa memberikan klarifikasi kepada atasan Anda.

3. Ajukan Surat Resign

Setelah berbicara dengan atasan, ajukanlah surat resign secara resmi. Surat resign ini berfungsi sebagai bukti tertulis bahwa Anda benar-benar mengundurkan diri dari pekerjaan.

4. Berikan Waktu yang Cukup

Setelah mengajukan surat resign, berikan waktu yang cukup kepada perusahaan untuk mencari pengganti Anda. Biasanya, waktu yang diberikan adalah satu bulan, tetapi dapat disesuaikan dengan kesepakatan antara Anda dan perusahaan.

5. Selesaikan Tugas dan Tanggung Jawab

Selama waktu yang tersisa, pastikan Anda menyelesaikan tugas dan tanggung jawab Anda dengan baik. Jangan meninggalkan pekerjaan dengan tugas yang belum selesai atau tanggung jawab yang belum ditransfer kepada orang lain.

6. Berpamitan dengan Baik

Saat hari terakhir kerja tiba, berpamitanlah dengan baik kepada rekan kerja dan atasan. Tinggalkan kesan yang baik dan menjaga hubungan baik dengan mereka.

Tips Menghadapi Interview Kenapa Resign

Saat menghadapi interview mengenai alasan kenapa Anda memutuskan untuk resign, ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan:

1. Jujur

Terkadang, menutupi alasan yang sebenarnya hanya akan membuat masalah menjadi lebih rumit. Cobalah untuk jujur mengungkapkan alasan yang sebenarnya dan sampaikan dengan santun.

2. Bersikap Positif

Meskipun ada alasan yang kurang menyenangkan di balik keputusan resign Anda, cobalah untuk tetap bersikap positif dalam menjawab pertanyaan interview. Fokus pada hal-hal positif yang dapat Anda ambil dari pengalaman kerja Anda sebelumnya.

3. Berikan Alasan yang Masuk Akal

Perusahaan tentunya ingin memahami alasan Anda untuk resign. Berikan alasan yang masuk akal dan dapat dipahami oleh mereka. Hindari mengungkapkan alasan yang tidak profesional atau menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya.

4. Sampaikan Pembelajaran dan Perkembangan

Tunjukkan bahwa Anda telah belajar dan mengalami perkembangan selama bekerja di perusahaan sebelumnya. Ceritakan apa yang Anda pelajari dan bagaimana hal tersebut dapat berguna dalam perusahaan yang Anda lamar.

Kelebihan Resign

Resign memiliki beberapa kelebihan yang dapat memberikan manfaat bagi individu, antara lain:

1. Kesenjangan Karir

Dengan melakukan resign, seseorang dapat mengisi kesenjangan dalam karirnya. Misalnya, untuk menggali pengetahuan dan pengalaman baru di bidang yang berbeda atau meningkatkan kualifikasi pendidikan.

2. Kesempatan yang Lebih Baik

Resign juga dapat memberikan kesempatan yang lebih baik bagi seseorang untuk mencoba pekerjaan baru dengan gaji yang lebih tinggi, lingkungan kerja yang lebih kondusif, atau potensi pengembangan karir yang lebih baik.

3. Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Jika seseorang merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dijalani, resign bisa menjadi jalan keluar untuk mencari pekerjaan yang memberikan kepuasan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Tujuan dan Manfaat Pertanyaan Interview Kenapa Resign

Pertanyaan mengenai alasan kenapa seseorang melakukan resign pada saat interview dapat memberikan beberapa tujuan dan manfaat, antara lain:

1. Memahami Motivasi

Dengan menanyakan alasan resign, pewawancara dapat memahami motivasi dan nilai-nilai yang dimiliki oleh calon karyawan. Hal ini dapat membantu dalam menilai kecocokan antara calon karyawan dengan budaya perusahaan.

2. Menjaga Kualitas Karyawan

Pertanyaan mengenai resign dapat membantu perusahaan dalam menjaga kualitas karyawan yang dimiliki. Dengan memahami alasan kenapa seseorang resign, perusahaan dapat mengevaluasi kebijakan dan lingkungan kerja yang ada.

3. Mempersiapkan Solusi

Dengan mengetahui alasan-resign, perusahaan dapat mempersiapkan solusi untuk mengurangi kemungkinan karyawan lain melakukan resign dengan alasan yang sama. Misalnya, perusahaan dapat meningkatkan program pengembangan karyawan atau memberikan insentif yang lebih baik.

FAQ 1: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Resign?

Setelah resign, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, di antaranya:

1. Menyelesaikan Administrasi

Pastikan Anda menyelesaikan semua administrasi yang terkait dengan kepergian Anda dari perusahaan, seperti menyerahkan peralatan kerja yang masih Anda pegang atau menyelesaikan klaim tunjangan atau pesangon yang Anda miliki.

2. Membuat Rencana Selanjutnya

Setelah resign, buatlah rencana selanjutnya mengenai pekerjaan yang akan Anda lakukan. Apakah Anda akan mencari pekerjaan baru atau memutuskan untuk berkarir sebagai freelancer atau wiraswasta.

3. Membina Jaringan

Membina jaringan atau networking sangat penting setelah resign. Manfaatkan waktu luang Anda untuk menjalin hubungan dengan rekan kerja, mantan atasan, atau orang-orang dalam industri yang anda minati. Hal ini bisa membuka peluang pekerjaan baru atau kerjasama di masa depan.

4. Evaluasi Pengalaman Kerja

Setelah resign, lakukan evaluasi terhadap pengalaman kerja Anda sebelumnya. Pikirkan apa yang telah Anda pelajari dan bagaimana Anda dapat menggunakan pengalaman tersebut dalam pekerjaan berikutnya.

FAQ 2: Apakah Resign Akan Mempengaruhi Reputasi Saya?

Resign tidak selalu mempengaruhi reputasi seseorang. Namun, cara Anda menyampaikan keputusan resign dan alasan di baliknya dapat memiliki dampak pada reputasi Anda.

Resign secara sopan, memberikan pemberitahuan yang cukup waktu, menyelesaikan tugas dengan baik, dan berpamitan dengan baik kepada rekan kerja dan atasan dapat membantu menjaga reputasi Anda. Selain itu, merekomendasikan calon pengganti yang cocok untuk posisi Anda juga dapat membantu memperbaiki reputasi.

Jika Anda meninggalkan perusahaan dengan cara yang buruk, misalnya tanpa memberikan pemberitahuan yang cukup waktu atau meninggalkan banyak tugas yang belum selesai, hal ini dapat merusak reputasi Anda dan dapat mempengaruhi peluang di masa depan.

Kesimpulan

Melakukan resign merupakan keputusan yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Proses resign dapat dilakukan dengan melakukan pertimbangan yang matang, berkomunikasi dengan atasan, mengajukan surat resign secara resmi, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab, serta berpamitan dengan baik. Saat menghadapi pertanyaan interview mengenai alasan resign, penting untuk tetap jujur, bersikap positif, memberikan alasan yang masuk akal, dan menunjukkan pembelajaran dan perkembangan yang sudah Anda dapatkan.

Penting juga untuk mengetahui bahwa resign memiliki kelebihan, seperti mengisi kesenjangan karir, mendapatkan kesempatan yang lebih baik, dan meningkatkan kualitas hidup. Pertanyaan interview mengenai resign memiliki tujuan untuk memahami motivasi, menjaga kualitas karyawan, dan mempersiapkan solusi. Setelah resign, penting untuk menyelesaikan administrasi, membuat rencana selanjutnya, membina jaringan, dan melakukan evaluasi pengalaman kerja sebelumnya. Selalu ingat, cara Anda menyampaikan resign dan alasan di baliknya dapat berdampak pada reputasi Anda.

Jadi, jika Anda sudah mempertimbangkan dan memutuskan untuk resign, pastikan untuk melakukan proses resign dengan baik dan meninggalkan jejak yang positif.

Hasanah Daniyyah
Dari dosen ke penulis, saya menelusuri dunia dengan pena saya. Saya berbagi pengetahuan, pengalaman, dan cerita melalui kata-kata yang tertulis.

Leave a Reply