Daftar Isi
Dalam dunia kerja, wawancara merupakan salah satu tahap penting yang harus dilalui oleh pelamar pekerjaan. Tujuannya tentu saja untuk menilai kemampuan dan kualifikasi mereka. Namun, tidak jarang ada pertanyaan yang bisa memancing emosi atau bahkan membuat marah para pelamar. Lantas, pertanyaan apa saja yang sebaiknya dihindari? Simak pembahasan berikut ini!
1. “Apa kekurangan terbesar kamu?”
Pertanyaan seperti ini bisa menjadi pemicu stres bagi sebagian pelamar. Bayangkan saja, siapa yang mau secara terang-terangan mengungkapkan kelemahan mereka di hadapan pewawancara? Meskipun demikian, cobalah untuk menjawab dengan jujur, namun tetap positif dan tunjukkan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut.
2. “Mengapa kamu keluar dari pekerjaan sebelumnya?”
Pertanyaan ini mungkin tampak sepele, tapi bisa menyebabkan pelamar menjadi emosional terutama jika mereka memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan di pekerjaan sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi pewawancara untuk mengajukan pertanyaan ini dengan sensitifitas dan memberikan kesempatan bagi pelamar untuk menjelaskan dengan tenang.
3. “Apa alasan kamu ingin berganti karir?”
Pertanyaan ini bisa menimbulkan reaksi emosional, terutama jika pelamar merasa tidak puas atau tidak cocok dengan pekerjaan yang sedang mereka jalani. Terlebih lagi jika perubahan karir yang diinginkan sangat berbeda dengan bidang pekerjaan yang sedang mereka tempuh saat ini. Sebaiknya, berikan kesempatan bagi pelamar untuk menjelaskan motivasi mereka dengan jelas dan menunjukkan konsistensi serta pemikiran matang dalam rencana karir mereka.
4. “Jika kamu berada dalam situasi konflik di tempat kerja, bagaimana cara kamu menyelesaikannya?”
Pertanyaan ini dapat merujuk pada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti konflik dengan atasan atau rekan kerja. Terkadang, pelamar mungkin masih terbawa emosi dari pengalaman tersebut dan akan mengungkapkannya pada saat wawancara. Bagi pewawancara, penting untuk memberikan kesempatan kepada pelamar untuk menjelaskan dengan tenang dan fokus pada solusi yang mereka tawarkan.
5. “Apakah ada hal lain yang ingin kamu tanyakan atau sampaikan?”
Pertanyaan ini terkadang dianggap kurang penting karena biasanya ditanyakan di akhir wawancara. Namun, bagi beberapa pelamar, ini adalah momen yang tepat untuk mengungkapkan kekecewaan atau frustrasi yang dirasakan selama proses wawancara. Pewawancara perlu mendengarkan dan memahami perasaan pelamar, namun tetap bersikap profesional dalam menanggapi.
Menghindari pertanyaan yang dapat memicu emosi atau marah pada saat wawancara sangat penting agar proses tersebut berjalan lancar dan menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Bagi pewawancara, kepekaan dan sikap yang bersahabat sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan kesempatan kepada para pelamar untuk menunjukkan kemampuan mereka secara optimal.
Apa Itu Pertanyaan Interview?
Pertanyaan interview dalam konteks ini merujuk pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pihak pewawancara kepada calon pekerja atau pelamar kerja selama proses seleksi kerja. Pertanyaan ini dirancang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang calon pekerja, menguji kemampuan mereka, serta mengevaluasi kualifikasi dan kecocokan mereka dengan posisi pekerjaan yang tersedia.
Cara Menghadapi Pertanyaan Interview
Menghadapi pertanyaan interview dapat menimbulkan perasaan gugup dan tidak nyaman bagi sebagian orang. Namun, dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik tentang diri sendiri serta posisi pekerjaan yang dilamar, Anda dapat menghadapinya dengan lebih percaya diri. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda dalam menghadapi pertanyaan interview:
1. Perbanyak Pengetahuan Tentang Perusahaan dan Posisi Pekerjaan
Sebelum menghadiri sebuah interview, pastikan Anda memiliki pengetahuan yang cukup tentang perusahaan tempat Anda melamar serta posisi pekerjaan yang tersedia. Cari tahu visi dan misi perusahaan, proyek yang sedang mereka jalankan, dan bagaimana posisi pekerjaan ini terkait dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dengan begitu, Anda akan lebih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
2. Persiapan Mengenai Pernyataan Diri dan Pengalaman Kerja
Persiapkan diri Anda dengan baik dalam memberikan pernyataan diri yang singkat dan padat. Ceritakan mengenai diri Anda secara singkat, fokuskan pada keahlian dan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Latih juga mengenai jawaban-jawaban untuk pertanyaan umum seperti “ceritakan kelebihan dan kelemahan Anda” atau “apa yang membuat Anda tertarik dengan posisi ini”. Dengan persiapan yang baik, Anda dapat memberikan jawaban yang relevan dan meyakinkan.
3. Latihan Berbagai Jenis Pertanyaan
Ketika mempersiapkan diri untuk interview, penting untuk berlatih menjawab berbagai jenis pertanyaan yang mungkin diajukan. Mulai dari pertanyaan teknis, pertanyaan mengenai konflik, pertanyaan situasional, hingga pertanyaan yang mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman. Latihan ini akan membantu Anda lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi segala macam pertanyaan yang mungkin muncul selama proses interview.
Tips Menghadapi Pertanyaan Interview
Dalam menghadapi pertanyaan interview, terdapat beberapa tips yang dapat membantu Anda tampil lebih baik dan meningkatkan peluang untuk meraih pekerjaan yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghadapi pertanyaan interview:
1. Dengarkan Pertanyaan dengan Seksama
Sebelum menjawab sebuah pertanyaan, pastikan Anda mendengarkan pertanyaan dengan seksama. Jika perlu, minta penjelasan lebih lanjut agar Anda dapat mengerti dengan jelas apa yang dimaksud dengan pertanyaan tersebut. Dengan mendengarkan pertanyaan dengan seksama, Anda dapat memberikan jawaban yang sesuai dan relevan.
2. Berikan Jawaban yang Jujur dan Terbuka
Saat menjawab pertanyaan interview, berikan jawaban yang jujur dan terbuka. Hindari memberikan jawaban yang palsu atau mengada-ada. Pihak pewawancara biasanya dapat mendeteksi ketidakjujuran dan hal ini dapat merugikan Anda dalam proses seleksi. Berikan jawaban yang sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang Anda miliki.
3. Gunakan Contoh Nyata dalam Menjawab Pertanyaan
Untuk memperkuat jawaban Anda, gunakan contoh nyata dari pengalaman kerja atau kehidupan nyata Anda. Hal ini akan memberikan bukti konkret tentang kemampuan Anda dan membuat jawaban Anda lebih meyakinkan. Selain itu, penggunaan contoh nyata juga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pihak pewawancara mengenai kemampuan dan pengalaman Anda.
Kelebihan Menggunakan Pertanyaan yang Membuat Emosi atau Marah dalam Interview
Menggunakan pertanyaan yang membuat emosi atau marah dalam interview dapat memberikan beberapa kelebihan dalam proses seleksi calon pekerja. Berikut adalah beberapa kelebihan dari penggunaan pertanyaan yang membuat emosi atau marah dalam interview:
1. Menguji Reaksi dan Pengendalian Emosi
Dengan mengajukan pertanyaan yang membuat emosi atau marah, pihak pewawancara dapat menguji reaksi dan pengendalian emosi dari calon pekerja. Kemampuan untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi dalam situasi yang menantang merupakan kemampuan yang penting dalam dunia kerja. Dengan pengujian ini, pihak pewawancara dapat melihat bagaimana Anda bereaksi dalam situasi yang menekan dan mengambil keputusan.
2. Mengetahui Kemampuan Menyelesaikan Konflik
Situasi yang menimbulkan emosi atau membuat marah seringkali merupakan situasi yang melibatkan konflik. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, pihak pewawancara dapat melihat bagaimana Anda menghadapi dan menyelesaikan konflik. Kemampuan Anda dalam menyelesaikan konflik adalah aset berharga dalam lingkungan kerja yang dituntut untuk bekerja dalam tim dan menghadapi tantangan yang timbul.
3. Menganalisis Respon Terhadap Stress
Pertanyaan yang membuat emosi atau marah juga dapat membantu pihak pewawancara untuk menganalisis respon Anda terhadap stres. Lingkungan kerja seringkali melibatkan tekanan dan stres yang tinggi. Dengan menguji respon Anda terhadap pertanyaan yang menantang, pihak pewawancara dapat melihat bagaimana Anda mengatasi stres dan apakah Anda dapat tetap berkinerja baik dalam situasi yang menekan.
Tujuan dan Manfaat Pertanyaan Interview yang Menantang Emosi
Tujuan dan manfaat dari penggunaan pertanyaan interview yang menantang emosi adalah untuk menggali lebih dalam mengenai karakter dan kemampuan seorang calon pekerja. Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat dari pertanyaan interview yang menantang emosi atau marah:
1. Mengenal Karakter dan Sikap Calon Pekerja
Salah satu tujuan dari pertanyaan interview yang menantang emosi adalah untuk mengenal karakter dan sikap seorang calon pekerja. Dalam situasi yang menantang, calon pekerja akan menunjukkan reaksi-reaksi yang mungkin tidak terlihat dalam situasi biasa. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, pihak pewawancara dapat melihat sejauh mana kemampuan Anda dalam menghadapi situasi yang sulit dan bagaimana sikap Anda dalam menghadapi konflik.
2. Mengetahui Kemampuan Sosial dan Komunikasi
Pertanyaan yang menantang emosi juga dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan sosial dan komunikasi seorang calon pekerja. Dalam situasi yang menantang, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan menjaga hubungan baik dengan orang lain merupakan faktor penting. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, pihak pewawancara dapat melihat bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain dalam situasi yang menekan.
3. Meminimalisir Risiko Kesalahan dalam Perekrutan
Dengan mengajukan pertanyaan yang menantang emosi, pihak pewawancara dapat meminimalisir risiko kesalahan dalam proses perekrutan. Banyak calon pekerja yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dengan baik, namun merasa tidak nyaman atau tidak mampu menghadapi situasi yang menantang. Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan ini, pihak pewawancara dapat melihat dengan jelas karakter serta kemampuan-kemampuan khusus dari calon pekerja.
FAQ Pertanyaan Interview
1. Apakah saya harus menjawab secara emosional ketika dihadapkan pada pertanyaan yang menantang?
Tidak, Anda tidak harus menjawab secara emosional ketika dihadapkan pada pertanyaan yang menantang. Meskipun pertanyaan ini dirancang untuk menguji reaksi dan pengendalian emosi Anda, tetaplah tenang dan berikan jawaban yang bijaksana. Jika Anda merasa terlalu emosional, cobalah untuk melakukan napas dalam-dalam dan menjawab pertanyaan dengan tenang dan terbuka.
2. Bagaimana jika saya tidak tahu atau tidak memiliki pengalaman terkait pertanyaan yang diajukan?
Jika Anda tidak tahu atau tidak memiliki pengalaman terkait pertanyaan yang diajukan, jujurlah dan berikan penjelasan yang jelas. Jangan mencoba untuk mengada-ada atau mengarang cerita. Fokuslah pada keahlian dan pengalaman yang Anda miliki, dan sampaikan dengan jelas bahwa Anda siap untuk belajar dan beradaptasi dengan hal-hal baru. Pihak pewawancara akan menghargai kejujuran dan kemampuan untuk belajar.
Kesimpulan
Pertanyaan interview yang menantang emosi atau marah dapat memberikan banyak manfaat dalam proses seleksi calon pekerja. Penggunaan pertanyaan ini dirancang untuk menguji karakter, kemampuan komunikasi, serta kemampuan dalam menghadapi tekanan dan konflik. Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini, penting untuk tetap tenang, jujur, dan menggunakan contoh nyata dalam menjawab pertanyaan. Selain itu, persiapan yang matang dan pengetahuan yang cukup tentang perusahaan dan posisi pekerjaan juga dapat membantu Anda dalam menghadapi pertanyaan interview dengan lebih percaya diri. Jangan lupa untuk berlatih menjawab berbagai jenis pertanyaan serta menjaga sikap positif dan terbuka selama proses interview. Semoga dengan artikel ini, Anda dapat lebih siap dan sukses dalam menghadapi pertanyaan interview yang menantang emosi atau marah.


