Jika kamu sedang belajar memainkan sebuah alat musik, tentu saja kamu perlu berlatih memainkan lagu. Sebelum dapat memainkan lagu, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana membaca partitur musik yang merupakan penulisan notasi balok. Terdapat dua aspek mendasar yang perlu dipahami dari sebuah partitur, yaitu ketukan serta birama. Keduanya berhubungan erat namun memiliki pengertian yang berbeda. Pemahaman mengenai kedua aspek tersebut akan membantumu dalam menciptakan bunyi yang benar, sehingga kamu berhasil memainkan lagu yang kamu inginkan.
Ketukan: ukuran durasi nada
Ketukan merupakan ukuran untuk lama berbunyinya sebuah nada atau not. Panjang dan pendeknya nada tidak dihitung berdasarkan ukuran waktu, melainkan dengan ketukan. Sebuah ketukan ditandai dengan gerakan bolak-balik atau pulang-pergi secara lengkap. Suatu not atau nada dapat memiliki ukuran satu ketukan atau dipecah nilainya, misalnya 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, dan seterusnya.
Ketukan terkait erat dengan tempo
Durasi satu ketukan ditentukan oleh tempo lagu. Tempo adalah kecepatan gerakan bolak-balik atau pulang-pergi yang menandai terpenuhinya satu ketukan. Jadi, apabila tempo lagu adalah 60 bpm (beat per minute), artinya dalam satu menit terdapat 60 ketukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap ketukan memiliki kecepatan 1 detik. Jika sebuah nada atau not memiliki nilai 1/4 ketukan, artinya nada tersebut harus dibunyikan sepanjang 1/4 detik.
Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa panjang-pendeknya nada sangat ditentukan oleh pecahan nilainya. Bisa saja dalam lagu bertempo lambat, kamu perlu memainkan nada-nada pendek yang membuat perpindahan nada menjadi cepat. Sebaliknya, dalam lagu bertempo cepat pun kamu masih bisa memainkan suatu nada dengan santai apabila nilai nada tersebut besar.
Lagu: ketukan berulang-ulang
Kumpulan ketukan nada yang berulang dan saling sambung akan membentuk melodi. Kemudian, kumpulan dari melodi-melodi tersebutlah yang membentuk sebuah lagu. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah lagu merupakan perpindahan dari satu melodi ke melodi berikutnya, sedangkan sebuah melodi merupakan kumpulan ketukan nada yang diulang-ulang. Melodi berfungsi untuk memberikan motif atau warna pada lagu. Bagian atau segmen dari suatu baris melodi disebut ruas birama.
Berapa ketukan dalam satu ruas birama?
Jumlah ketukan serta nilai nada dalam satu ruas birama ditentukan oleh tanda birama. Tanda birama adalah bilangan berbentuk pecahan yang dapat ditemukan pada awal partitur. Angka di bagian atas pecahan tersebut menunjukkan jumlah ketukan pada satu ruas birama, sedangkan angka di bagian bawah menunjukkan nilai notnya. Jadi, jika tanda birama adalah 2/4, maka ruas birama tersebut berjumlah 2 ketukan dan setiap ketukan bernilai 1/4. Artinya, ruas tersebut bisa terdiri dari 2 not bernilai 1/4, 4 not bernilai 1/8, atau 8 not bernilai 1/16.
Birama = jumlah ketukan
Dari penjabaran di atas, terlihat jelas perbedaan antara birama dengan ketukan dalam musik. Sebuah ketukan mengukur panjang-pendeknya nada atau not. Sedangkan, sebuah birama mengukur banyaknya ketukan yang dibutuhkan untuk membentuk satu melodi. Selain itu, sebuah birama merupakan sekumpulan ketukan yang membentuk satu bagian melodi lagu.
Dengan memahami apa yang telah dikemukakan di atas, maka kamu bisa mulai memainkan lagu dengan baik. Kamu bisa menghasilkan melodi yang tepat, karena panjang-pendeknya nada yang dimainkan pada alat musikmu sudah sesuai. Nah, dari rangkaian melodi-melodi tersebut tanpa sadar kamu akan menyelesaikan satu lagu penuh!