Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal: Menguak Pesan di Balik Bicara

Posted on

Pernahkah kamu mengamati bagaimana orang berkomunikasi? Terkadang, bukan hanya kata-katanya yang menjadi penanda pesan yang ingin disampaikan, tetapi juga ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara yang digunakan. Makhluk sosial seperti manusia cenderung menggunakan lambang non verbal dan lambang verbal untuk menyampaikan pesan secara efektif.

Lambang non verbal merujuk pada segala bentuk komunikasi tanpa menggunakan kata-kata verbal. Ini mencakup bahasa tubuh, mimik wajah, gerakan tangan, serta intonasi dan nada suara. Misalnya, saat seseorang menyilangkan tangan mereka di dada, hal ini sering kali menandakan rasa tidak bersedia atau tidak setuju. Begitu pula dengan senyuman yang mencerminkan kebahagiaan atau sikap ramah.

Di sisi lain, lambang verbal adalah komunikasi yang memanfaatkan kata-kata dalam bentuk lisan atau tulisan. Dalam lambang verbal, konteks, penggunaan kata, serta nuansa suara sangat penting untuk memperkuat arti pesan yang disampaikan. Sebagai contoh, dalam pertanyaan “Apakah kamu sudah makan?”, intonasi suara dapat mengindikasikan antara pertanyaan tulus atau sebuah sindiran.

Menggunakan kedua lambang ini secara bersamaan dapat menyempurnakan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, ketika seseorang dengan intonasi rendah dan muka tegang berkata, “Aku baik-baik saja”, pesan tersebut bisa jadi berbeda dengan maknanya sebenarnya. Mungkin ada sesuatu yang terjadi dan dia sedang dalam situasi yang tidak nyaman.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan lambang non verbal dan verbal tidak universal. Artinya, setiap lambang dapat memiliki makna yang berbeda dalam konteks budaya yang berbeda pula. Misalnya, isyarat tangan yang dianggap sopan di satu budaya, bisa jadi dianggap tidak hormat di budaya lain.

Mengetahui lambang non verbal dan verbal penting tidak hanya dalam komunikasi sehari-hari, tetapi juga dalam dunia digital. Salah satu contoh nyata adalah optimasi mesin pencarian (SEO) di Google. Google menggunakan algoritma untuk memahami makna sebenarnya dari teks yang dihasilkan. Namun, Google juga semakin pandai dalam mengenali lambang non verbal seperti gambar, video, dan grafik dalam hal penilaian kualitas dan relevansi konten.

Dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis, penggunaan lambang non verbal dan verbal memiliki peran yang tak terpisahkan. Sejatinya, dengan pemahaman yang baik terhadap keduanya, kita dapat memahami pesan secara lebih komprehensif. Jadi, mulailah memperhatikan pesan yang ingin disampaikan melalui lambang non verbal dan verbal, bukan hanya kata-katanya.

Apa Itu Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal?

Lambang non verbal adalah segala bentuk komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata. Bentuk lambang non verbal dapat berupa gerakan tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan menggunakan benda-benda sebagai simbol. Sedangkan lambang verbal adalah segala bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata.

Cara Membaca Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal

Membaca lambang non verbal dapat dilakukan dengan memperhatikan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan postur tubuh seseorang. Perhatikan apakah seseorang sedang tersenyum, menatap mata kita saat berbicara, atau menggunakan gerakan tangan yang eksplisit. Sedangkan untuk membaca lambang verbal, harus memperhatikan kata-kata yang digunakan, intonasi suara, serta konteks pembicaraan.

Tips Menggunakan Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal Secara Efektif

1. Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah saat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dapat membantu mengetahui apakah mereka tertarik atau tidak dengan apa yang kita sampaikan.

2. Gunakan gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang sesuai dengan konteks pembicaraan. Jika sedang berbicara tentang sesuatu yang membuat senang, tunjukkan ekspresi wajah yang ceria.

3. Perhatikan juga penggunaan kata-kata dan intonasi suara. Jika ingin menyampaikan sesuatu dengan tegas, gunakan kata-kata yang lugas dan intonasi suara yang kuat.

4. Jaga kontak mata saat berbicara dengan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kita mendengarkan dengan serius dan memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara.

5. Gunakan lambang verbal yang jelas dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau sulit dimengerti oleh lawan bicara.

Kelebihan Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal

Lambang non verbal memiliki kelebihan dalam mengungkapkan perasaan dan emosi secara lebih jelas, karena dapat menggunakan gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Selain itu, lambang non verbal juga dapat digunakan untuk menggambarkan situasi atau objek tertentu secara visual.

Kelebihan dari lambang verbal adalah kemampuannya untuk menyampaikan informasi dengan lebih efisien dan secara spesifik. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan jelas, pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh lawan bicara.

Manfaat Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal dalam Komunikasi

1. Meningkatkan pemahaman antara pembicara dan pendengar. Dengan menggunakan lambang non verbal dan lambang verbal yang tepat, pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan oleh lawan bicara.

2. Meningkatkan efektivitas komunikasi. Dengan menggunakan lambang non verbal dan lambang verbal yang sesuai, pesan yang ingin disampaikan dapat disampaikan dengan lebih jelas dan tepat.

3. Membantu menghindari atau menyelesaikan konflik. Dengan memperhatikan lambang non verbal dan lambang verbal, kita dapat mengenali tanda-tanda ketidaksepakatan atau kebingungan dalam komunikasi, sehingga dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk menghindari atau menyelesaikan konflik.

4. Meningkatkan rasa percaya dan kedekatan antara pembicara dan pendengar. Dengan memperhatikan lambang non verbal dan lambang verbal, kita dapat menunjukkan ketertarikan, kepedulian, dan empati terhadap lawan bicara, sehingga dapat membangun rasa percaya dan kedekatan yang lebih dalam dalam hubungan komunikasi.

FAQ 1: Apakah Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal Sama Pentingnya dalam Komunikasi?

Iya, lambang non verbal dan lambang verbal sama-sama penting dalam komunikasi. Keduanya saling melengkapi dan membantu dalam menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Lambang non verbal dapat mengungkapkan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan lambang verbal dapat menyampaikan informasi dengan lebih spesifik dan jelas.

FAQ 2: Bagaimana Menggunakan Lambang Non Verbal dan Lambang Verbal dengan Baik dalam Presentasi?

Untuk menggunakan lambang non verbal dalam presentasi, pastikan untuk menggunakan gerakan tubuh yang sesuai dengan inti pesan yang ingin disampaikan. Gunakan ekspresi wajah yang mendukung dan kontak mata yang aktif dengan audiens. Sementara itu, untuk menggunakan lambang verbal, pilih kata-kata yang mudah dipahami, hindari jargon yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu, dan gunakan intonasi suara yang menarik untuk menarik perhatian audiens.

Kesimpulan

Dalam komunikasi, lambang non verbal dan lambang verbal memiliki peran yang sangat penting. Keduanya dapat membantu meningkatkan pemahaman, efektivitas, dan kedekatan dalam komunikasi. Dengan mengenali dan menggunakan lambang non verbal dan lambang verbal dengan baik, kita dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dan mendorong terjalinnya hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Jadi, jangan ragu untuk memperhatikan gerakan tubuh, ekspresi wajah, kata-kata, dan intonasi suara saat berkomunikasi!

Sekaranglah saatnya untuk mengaplikasikan tips dan pengetahuan yang telah Anda peroleh tentang lambang non verbal dan lambang verbal. Jangan takut untuk berlatih dan mengamati komunikasi yang terjadi di sekitar Anda. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda menjadi lebih sadar dan terampil dalam menggunakan lambang non verbal dan lambang verbal dalam komunikasi sehari-hari Anda. Selamat mencoba!

Nashila Khairunnisa
Komunikasi adalah seni, dan kata-kata adalah kuasanya. Saya menjelajahi dunia komunikasi melalui tulisan, berbagi pemikiran, kiat, dan inspirasi dalam bentuk kata-kata.

Leave a Reply