Konflik Verbal dan Non Verbal Menurut Stewart Logan dalam Surbakti

Posted on

Konflik dalam komunikasi manusia sering kali terjadi di berbagai situasi kehidupan sehari-hari. Salah satu tokoh yang mengungkapkan pandangannya terkait konflik verbal dan non verbal adalah Stewart Logan dalam bukunya yang berjudul “Surbakti”. Dalam buku ini, ia menjelaskan bahwa konflik verbal dan non verbal memiliki peran yang sama pentingnya dalam interaksi manusia.

Pertama, konflik verbal merupakan bentuk konflik yang terjadi melalui kata-kata atau bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi. Stewart Logan menyatakan bahwa penggunaan kata-kata yang kasar atau menyinggung dapat memicu konflik verbal. Contohnya, ketika seseorang mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan di saat argumen sedang memanas, konflik verbal bisa meledak dengan cepat. Konflik ini biasanya dapat meninggalkan luka emosional yang cukup dalam pada kedua belah pihak.

Namun demikian, Stewart Logan juga menekankan pentingnya memahami konflik non verbal dalam berkomunikasi. Konflik non verbal terjadi melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh secara keseluruhan. Misalnya, dalam situasi di mana seseorang memiringkan kepala sambil mengernyitkan dahi, hal ini dapat menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap suatu hal. Konflik non verbal sering kali masih disepelekan, padahal sebenarnya memberikan indikator yang jelas mengenai perasaan seseorang.

Dalam bukunya, Stewart Logan menjelaskan bahwa kedua bentuk konflik ini saling berkaitan satu sama lain. Terkadang, konflik verbal dapat mempengaruhi konflik non verbal, begitu juga sebaliknya. Misalnya, jika seseorang marah dan mengeluarkan kata-kata kasar, ekspresi wajahnya juga dapat berubah menjadi ketus atau marah. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang memperlihatkan ketidaksetujuan melalui bahasa tubuhnya, kemungkinan besar ia juga akan mengungkapkan keberatan secara verbal.

Penting untuk dicatat bahwa dalam konteks komunikasi, kedua bentuk konflik ini dapat diredam dan dikelola dengan baik jika pihak-pihak yang terlibat saling menghargai dan mendengarkan satu sama lain. Salah satu cara untuk mengatasi konflik verbal dan non verbal adalah dengan mempraktikkan empati dan komunikasi yang efektif. Dalam hubungan yang baik, kesalahpahaman dapat diminimalisir dan konflik dapat diatasi dengan lebih baik.

Dalam bukunya “Surbakti”, Stewart Logan memberikan wawasan yang menarik tentang konflik verbal dan non verbal dalam komunikasi manusia. Pandangannya mendorong kita untuk lebih memperhatikan pentingnya kedua bentuk konflik tersebut. Dengan memahami kedua aspek ini, kita dapat lebih bijaksana dalam berkomunikasi dan meningkatkan hubungan secara keseluruhan.

Apa itu Konflik Verbal dan Non Verbal?

Konflik merupakan suatu situasi di mana terjadi perbedaan pendapat, kepentingan, atau nilai antara dua atau lebih individu atau kelompok. Konflik dapat timbul baik dalam komunikasi verbal maupun non verbal. Konflik verbal terjadi melalui perkataan atau bahasa yang digunakan oleh individu, sedangkan konflik non verbal terjadi melalui gestur tubuh, ekspresi wajah, atau postur tubuh.

Contoh Konflik Verbal:

Konflik verbal dapat terjadi dalam bentuk perdebatan, pertengkaran, atau cemoohan antara individu. Contohnya adalah ketika dua orang memiliki pendapat yang berbeda mengenai suatu topik dan mereka saling mempertahankan pendapat masing-masing dengan menggunakan kata-kata yang keras dan emosional.

Contoh Konflik Non Verbal:

Konflik non verbal biasanya terjadi ketika seorang individu mengekspresikan ketidaksetujuannya melalui bahasa tubuh atau ekspresi wajah. Contohnya adalah ketika seseorang menggelengkan kepala atau mengangkat alis sebagai tanda ketidaksetujuan terhadap suatu pernyataan atau tindakan.

Cara Menghadapi Konflik Verbal dan Non Verbal

Untuk menghadapi konflik verbal dan non verbal, diperlukan beberapa cara dan strategi yang efektif. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Mendengarkan dengan Empati

Salah satu cara efektif untuk menghadapi konflik adalah dengan mendengarkan dengan empati. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan oleh pihak lain tanpa menginterupsi atau memotong pembicaraan. Tunjukkan minat dan keprihatinan terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh pihak lain.

2. Mengontrol Emosi

Emosi yang tidak terkendali dapat memperburuk situasi konflik. Penting untuk tetap tenang dan mengontrol emosi saat menghadapi konflik verbal atau non verbal. Jika ada perbedaan pendapat, ungkapkan dengan tenang tanpa menggunakan kata-kata kasar atau merendahkan pihak lain.

3. Mengedepankan Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif sangat penting dalam menghadapi konflik. Gunakan bahasa yang jelas dan tidak merendahkan pihak lain. Dalam konflik non verbal, pastikan untuk tetap menjaga bahasa tubuh yang sopan dan menghindari ekspresi yang mengancam atau menyinggung.

4. Mencari Solusi Bersama

Konflik dapat diselesaikan dengan mencari solusi bersama. Melalui diskusi yang terbuka dan saling mendengarkan, cari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Berupayalah mencapai kesepakatan yang dapat memenuhi kepentingan dan kebutuhan dari semua pihak yang terlibat.

Tips Menghindari Konflik Verbal dan Non Verbal

Meskipun konflik tidak selalu dapat dihindari, terdapat beberapa tips yang dapat membantu mengurangi terjadinya konflik verbal dan non verbal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

1. Berkomunikasi dengan Jelas

Komunikasi yang jelas dan terbuka dapat membantu menghindari terjadinya konflik. Pastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik oleh semua pihak yang terlibat.

2. Menghargai Pendapat Orang Lain

Menghargai pendapat orang lain adalah kunci dalam menghindari konflik. Jangan meremehkan atau mengabaikan pandangan yang berbeda dari yang kita miliki. Dengarkan dengan baik dan jangan langsung mengejek atau menolak tanpa pertimbangan yang matang.

3. Berempati Terhadap Perasaan Orang Lain

Berempati terhadap perasaan orang lain dapat membantu mengurangi terjadinya konflik. Coba memahami sudut pandang dan perasaan orang lain sebelum memberikan tanggapan atau reaksi yang cepat.

4. Berpikir Sebelum Bertindak

Penting untuk berpikir sebelum bertindak dalam situasi yang berpotensi menimbulkan konflik. Pertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita dan coba temukan solusi terbaik sebelum mengambil keputusan yang dapat memicu konflik.

Kelebihan Konflik Verbal dan Non Verbal Menurut Stewart Logan dalam Surbakti

Stewart Logan dalam Surbakti menyatakan bahwa konflik verbal dan non verbal memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah beberapa kelebihan konflik verbal dan non verbal menurut Stewart Logan:

1. Memperjelas Pengertian

Konflik verbal memungkinkan individu untuk menyampaikan pendapat, keinginan, dan kebutuhan mereka dengan lebih jelas. Melalui percakapan dan diskusi, pemahaman dapat tercapai secara lebih baik.

2. Menciptakan Perubahan Positif

Konflik dapat memicu perubahan positif dalam hubungan atau situasi. Dalam konflik non verbal, gestur tubuh atau ekspresi wajah yang menunjukkan ketidaksetujuan dapat memicu refleksi dan perubahan sikap.

3. Menegaskan Identitas

Konflik dapat membantu individu atau kelompok untuk menegaskan identitas mereka. Dalam konflik verbal, individu dapat menyuarakan nilai-nilai atau kepentingan yang mereka yakini, sehingga memperkuat identitas dan keberagaman.

4. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Menghadapi konflik dapat membantu individu mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Dalam konflik non verbal, individu perlu belajar menginterpretasikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan lebih baik.

Manfaat Konflik Verbal dan Non Verbal

Konflik verbal dan non verbal bukanlah sesuatu yang selalu negatif, melainkan dapat memberikan manfaat bagi individu dan kelompok. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari konflik verbal dan non verbal:

1. Memperkuat Hubungan

Konflik dapat memperkuat hubungan antara individu atau kelompok. Melalui proses penyelesaian konflik, individu dapat saling memahami dan menghargai pendapat serta perasaan yang berbeda.

2. Mendorong Inovasi

Konflik dapat mendorong terciptanya ide-ide inovatif dan solusi baru. Dalam konflik verbal, perdebatan dan diskusi dapat menghasilkan pemikiran kreatif yang dapat mengatasi permasalahan yang ada.

3. Memperkuat Pemahaman Bersama

Konflik dapat memperkuat pemahaman bersama tentang suatu masalah atau situasi. Melalui dialog dan interaksi dalam konflik, individu dapat mendapatkan sudut pandang yang beragam dan lebih luas.

4. Mengatasi Masalah yang Ada

Konflik dapat membantu mengatasi masalah yang sedang terjadi. Melalui diskusi yang terbuka, individu dapat mencari solusi yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan semua pihak yang terlibat.

FAQ 1: Bagaimana Menghadapi Konflik yang Melibatkan Banyak Pihak?

Memiliki konflik yang melibatkan banyak pihak dapat menjadi tantangan yang kompleks. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menghadapi konflik semacam ini:

1. Menjaga Komunikasi Terbuka dan Transparan

Pastikan komunikasi antara semua pihak yang terlibat tetap terbuka dan transparan. Dengan begitu, setiap pihak dapat menyampaikan pendapat dan kepentingannya secara jujur dan dapat dipahami oleh semua pihak.

2. Melibatkan Pihak Ketiga yang Netral

Jika konflik sulit diselesaikan secara langsung antara pihak-pihak yang bertikai, melibatkan pihak ketiga yang netral dapat membantu dalam penyelesaian konflik. Pihak ketiga ini dapat berperan sebagai mediator atau penengah yang obyektif.

3. Mencari Solusi yang Menguntungkan Semua Pihak

Mencari solusi yang menguntungkan semua pihak adalah tujuan utama dalam penyelesaian konflik yang melibatkan banyak pihak. Dalam mencapai solusi tersebut, adakan diskusi dan mencoba menggabungkan ide-ide dari semua pihak yang terlibat dalam konflik.

FAQ 2: Apa Dampak Negatif dari Konflik Verbal dan Non Verbal yang Tidak Diselesaikan?

Konflik verbal dan non verbal yang tidak diselesaikan dapat berdampak negatif bagi individu maupun kelompok yang terlibat. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi:

1. Merusak Hubungan Antar Individu

Konflik yang tidak diselesaikan dengan baik dapat merusak hubungan antara individu. Terjadinya ketegangan dan ketidakpercayaan antar individu dapat mengakibatkan terputusnya komunikasi dan kerjasama yang baik.

2. Menghambat Pertumbuhan Pribadi dan Organisasi

Konflik yang tidak diselesaikan dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan organisasi. Energis yang seharusnya digunakan untuk tujuan yang positif terbuang sia-sia karena terfokus pada konflik yang tidak selesai.

3. Menurunkan Produktivitas

Adanya konflik yang tidak diselesaikan dapat menurunkan produktivitas individu maupun kelompok. Saling berkonflik dapat menghambat proses kerja secara keseluruhan dan membuang-buang waktu dan sumber daya yang berharga.

4. Menciptakan Lingkungan yang Tidak Sehat

Konflik yang tidak diselesaikan dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan tidak nyaman bagi individu maupun kelompok. Konflik yang terus berlanjut tanpa penyelesaian dapat menciptakan ketegangan, stress, dan kecemasan yang berkepanjangan.

Kesimpulan

Konflik verbal dan non verbal merupakan situasi di mana terjadi perbedaan pendapat, kepentingan, atau nilai antara individu atau kelompok. Konflik ini dapat dihadapi dengan mendengarkan dengan empati, mengontrol emosi, mengedepankan komunikasi efektif, dan mencari solusi bersama.

Beberapa tips yang dapat membantu menghindari konflik adalah berkomunikasi dengan jelas, menghargai pendapat orang lain, berempati terhadap perasaan orang lain, dan berpikir sebelum bertindak. Konflik verbal dan non verbal memiliki kelebihan seperti memperjelas pengertian, menciptakan perubahan positif, menegaskan identitas, dan meningkatkan keterampilan komunikasi.

Manfaat yang dapat diperoleh dari konflik ini adalah memperkuat hubungan, mendorong inovasi, memperkuat pemahaman bersama, dan mengatasi masalah yang ada. Namun, konflik yang melibatkan banyak pihak atau tidak diselesaikan dengan baik dapat memiliki dampak negatif seperti merusak hubungan, menghambat pertumbuhan, menurunkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Untuk itu, penting bagi setiap individu atau kelompok untuk dapat mengelola konflik dengan baik dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Ayo, kita semua berusaha untuk menghadapi konflik dengan bijak dan mencapai perdamaian serta harmoni dalam berkomunikasi!

Nashila Khairunnisa
Komunikasi adalah seni, dan kata-kata adalah kuasanya. Saya menjelajahi dunia komunikasi melalui tulisan, berbagi pemikiran, kiat, dan inspirasi dalam bentuk kata-kata.

Leave a Reply