Daftar Isi
Oke, siapa yang siap buat masuk ke dunia yang isinya permen, cokelat, dan es krim yang bisa ngobrol? Tapi tunggu dulu, ini bukan sekadar dunia imut-imut doang. Soalnya, ada satu masalah BESAR—Penyihir Sayur-Pahit datang buat bikin semua makanan di kerajaan jadi… sayur?!
YAKH, nggak bisa dibiarkan! Bersama Raja Gigi Susu, Putri Gula Kapas, Jenderal Lolipop, dan Kelinci Permen Mint, petualangan epik penuh tawa, keajaiban, dan aksi seru pun dimulai! Siap-siap masuk ke Kerajaan Anak-Anak, tempat di mana semua bisa terjadi!
Kerajaan Anak-Anak
Kerajaan Permen Karet dan Raja Gigi Susu
Di atas langit ungu yang bertabur bintang-bintang karamel, berdiri sebuah kerajaan yang tak bisa dilihat oleh orang dewasa—Kerajaan Permen Karet. Tempat ini bukan sembarang kerajaan, karena setiap sudutnya penuh dengan keajaiban yang hanya bisa ditemukan dalam mimpi anak-anak.
Gerbang istana terbuat dari batang-batang biskuit renyah yang harum. Setiap kali angin bertiup, serpihan gula berkilauan beterbangan di udara, membuat siapa pun yang berjalan melewatinya akan terkena debu manis yang bisa menggelitik hidung. Di dalam istana, lantainya berwarna merah muda dan terasa empuk seperti marshmallow.
Di tengah kerajaan itu, di atas singgasana berbentuk donat bertabur meses, duduklah seorang anak laki-laki yang dikenal sebagai Raja Gigi Susu. Ia mendapatkan nama itu karena gigi susunya yang masih utuh, putih bersinar, dan konon katanya punya kekuatan ajaib.
Hari ini, Raja Gigi Susu mengadakan rapat kerajaan di ruang pertemuan istana—sebuah ruangan yang sepenuhnya terbuat dari cokelat leleh yang tidak pernah mencair. Duduk di hadapannya adalah tiga penasihat kepercayaannya: Jenderal Lolipop, Putri Gula Kapas, dan Profesor Es Krim Meleleh.
“Oke, kita mulai rapat hari ini!” Raja Gigi Susu menepuk-nepuk sandaran kursinya. “Ada laporan penting?”
Jenderal Lolipop, seorang pria mungil dengan rambut yang menyerupai permen kapas warna-warni, langsung berdiri. Kumis gulali merahnya bergetar saat ia berkata, “Ada berita buruk, Yang Mulia! Kelinci Permen Mint kehilangan warnanya!”
“Apa?” Raja Gigi Susu membelalakkan matanya yang bulat seperti permen jeli. “Bagaimana bisa?”
Putri Gula Kapas mengangkat alisnya yang menyerupai busa gula. “Aku juga penasaran! Aku tadi pagi melihatnya di taman permen, dan dia benar-benar putih polos. Kayak… kapas. Gak ada warna hijaunya, gak ada garis-garis merahnya!”
Profesor Es Krim Meleleh mengelus dagunya yang hampir mencair. “Ini aneh. Warna Permen Mint itu bukan warna biasa. Warna itu berasal dari gula magis yang ada di kerajaan kita. Kalau sampai hilang… berarti ada yang mengambilnya!”
Raja Gigi Susu mengetuk dagunya sambil berpikir. “Siapa yang tega melakukan itu?”
Jenderal Lolipop menghela napas berat. “Aku punya dugaan… Penyihir Sayur-Pahit.”
Suasana ruang pertemuan langsung berubah. Semua orang terdiam sejenak. Nama itu bukan nama yang menyenangkan untuk didengar.
“Dia tinggal di Hutan Brokoli Hitam, kan?” tanya Raja Gigi Susu, suaranya mulai terdengar serius.
Profesor Es Krim Meleleh mengangguk. “Benar. Dan dia terkenal suka bikin dunia jadi… hambar. Gak ada rasa, gak ada warna, semuanya plain!”
Putri Gula Kapas langsung menggembungkan pipinya dengan kesal. “Kenapa sih ada orang yang benci sesuatu yang manis dan berwarna-warni?”
“Mungkin dia gak pernah nyobain es krim pelangi.” Profesor Es Krim Meleleh mengangkat bahu.
Raja Gigi Susu menghela napas. “Oke, kalau gitu kita harus bertindak. Kita gak bisa membiarkan Penyihir Sayur-Pahit bikin kerajaan kita jadi membosankan! Aku gak mau lihat dunia ini berubah jadi cuma putih, abu-abu, dan… oh tidak… hijau pucat!”
Jenderal Lolipop langsung berdiri tegap. “Perintahmu, Yang Mulia?”
Raja Gigi Susu tersenyum penuh semangat. “Kita berangkat ke Hutan Brokoli Hitam!”
Putri Gula Kapas mengangkat tangannya. “Tunggu! Perjalanan ke sana jauh banget. Kita bakal pakai kendaraan apa?”
“Kita pakai perahu Karamel Terbang!”
Semua penasihat langsung bersorak setuju. Perahu Karamel Terbang adalah kendaraan kerajaan yang terbuat dari karamel kenyal dan bisa melayang di udara dengan tenaga gula-gula kapas. Kecepatannya? Secepat anak-anak yang lari saat mendengar suara tukang es krim lewat!
Dalam waktu singkat, seluruh kerajaan sudah bersiap. Pasukan Kerupuk Keju—yang berbentuk kerupuk besar dengan tameng berbentuk keju cheddar—berbaris rapi di depan istana.
Jenderal Lolipop mengacungkan pedangnya yang terbuat dari permen keras. “Pasukan, siap! Kita akan berangkat dalam lima menit!”
Di langit, perahu Karamel Terbang mulai bersinar, siap membawa mereka menuju Hutan Brokoli Hitam.
Tapi jauh di kejauhan, di tengah hutan yang gelap dan menyeramkan, Penyihir Sayur-Pahit sudah menunggu. Dari dalam kuali raksasanya yang mengeluarkan asap kehijauan, ia tertawa pelan.
“Hihihi… Mereka pikir bisa menghentikanku? Kita lihat saja nanti…”
Misteri Kelinci Permen Mint yang Kehilangan Warna
Perahu Karamel Terbang melaju cepat menembus langit Kerajaan Permen Karet. Balon-balon gula kapas yang menopangnya bergetar setiap kali angin berdesir. Raja Gigi Susu berdiri di dek, matanya menatap lurus ke depan. Di sampingnya, Jenderal Lolipop sibuk mengatur pasukan Kerupuk Keju agar tetap bersiap siaga.
“Hutan Brokoli Hitam di depan!” teriak Profesor Es Krim Meleleh yang sedang menggenggam peta gulali.
Semua mata langsung tertuju pada hamparan hutan gelap yang menjulang di bawah mereka. Pohon-pohon brokoli raksasa berdiri dengan menyeramkan, dahan-dahannya seperti tangan yang siap menangkap siapa saja yang berani masuk. Daun-daunnya tidak berwarna hijau cerah, melainkan hijau pekat dengan bintik-bintik kehitaman. Dari sela-sela pohon, samar-samar terlihat kilatan cahaya hijau—tanda keberadaan si Penyihir Sayur-Pahit.
“Aku gak suka tempat ini…” gumam Putri Gula Kapas sambil menggenggam rok berbentuk awannya. “Terlihat dingin dan… hambar.”
Jenderal Lolipop menepuk bahunya. “Tenang. Kita datang buat merebut warna si Kelinci Permen Mint kembali. Kita gak boleh takut!”
Raja Gigi Susu mengangkat tangannya. “Bersiap! Kita mendarat sekarang!”
Perahu Karamel Terbang mulai menurun. Balon-balon gula kapasnya melepaskan sedikit udara manis agar bisa turun dengan lembut. Saat menyentuh tanah, permukaan tanah terasa aneh di bawah kaki mereka.
“Hiii… kenapa tanahnya begini?” Putri Gula Kapas mengernyit sambil mengangkat kakinya.
Profesor Es Krim Meleleh berjongkok dan menyentuhnya. “Tanah ini… bukan gula, bukan cokelat, bukan kue… Ini sayur.”
Semua langsung bergidik. Tanah ini bukan tanah manis seperti di Kerajaan Permen Karet, melainkan tanah dari tumbuhan hijau yang rasanya… pahit.
“Kita harus cepat. Penyihir Sayur-Pahit pasti tahu kita datang.” Raja Gigi Susu berjalan lebih dulu, diikuti oleh pasukannya.
Semakin mereka masuk ke dalam hutan, semakin sunyi suasananya. Tidak ada suara gemerisik permen, tidak ada aroma gula yang biasa mereka hirup. Semua terasa terlalu hambar.
Lalu, tiba-tiba…
“Tolong… Tolong aku…”
Semua berhenti. Mata mereka membelalak. Suara itu kecil, lemah, nyaris seperti bisikan.
“Itu suara Kelinci Permen Mint!” seru Jenderal Lolipop.
Tanpa pikir panjang, mereka berlari ke arah suara itu. Di balik pohon brokoli yang besar, mereka melihat sesuatu yang membuat mereka terkejut.
Seekor kelinci berwarna putih polos, tanpa garis-garis merah atau hijau, terkurung dalam sangkar kaca!
“Itu dia!” teriak Raja Gigi Susu.
Kelinci itu menoleh, matanya yang besar bergetar ketakutan. “Tolong aku… Penyihir Sayur-Pahit mencuri warnaku…”
Sebelum Raja Gigi Susu bisa mendekat, terdengar suara tawa menggema dari balik bayangan.
“Hihihi… Akhirnya kalian datang juga. Aku sudah menunggu.”
Dari dalam kabut hijau, Penyihir Sayur-Pahit muncul.
Ia tinggi dan kurus, berjubah hijau tua dengan ujungnya yang berkibar seperti daun layu. Tangannya panjang, jemarinya seperti batang wortel kering, dan di kepalanya bertengger mahkota kecil dari potongan bayam.
Matanya menyipit saat menatap rombongan dari Kerajaan Permen Karet. “Kenapa wajah kalian seperti itu? Kaget melihat kerajaan kalian kalah oleh sayur?”
Putri Gula Kapas mendengus. “Bukan kalah. Kita cuma kaget karena kamu kelihatan kayak… seledri tua.”
Penyihir Sayur-Pahit menyipitkan matanya lebih tajam. “Berani sekali kau!”
Raja Gigi Susu maju selangkah. “Lepaskan Kelinci Permen Mint! Warna itu bukan milikmu!”
Penyihir Sayur-Pahit terkekeh. “Oh, justru sekarang warna itu milikku. Sudah saatnya dunia ini berhenti dipenuhi dengan gula dan warna-warni yang menjijikkan. Aku akan mengubah semuanya menjadi hijau, alami, dan… sehat.”
Jenderal Lolipop mencibir. “Sehat? Kalau kamu sehat, kenapa kulitmu pucat kayak bayam busuk?”
Penyihir Sayur-Pahit mendengus, lalu mengangkat tongkatnya. “Baiklah. Kalau kalian ingin warna si Kelinci kembali… ambil saja. Kalau bisa.”
Dalam sekejap, angin hijau berputar-putar di sekitar mereka. Akar-akar brokoli mencuat dari tanah, mencoba menangkap kaki mereka.
“Hati-hati!” teriak Profesor Es Krim Meleleh sambil melompat menghindari akar yang hampir membelit kakinya.
Raja Gigi Susu menggertakkan giginya. “Kita tidak bisa mundur. Kita harus melawan!”
Putri Gula Kapas mengeluarkan tongkat permen kapasnya. “Aku siap!”
Jenderal Lolipop mencabut pedang permennya. “Biar aku yang menghajar si sayur basi ini!”
Penyihir Sayur-Pahit tertawa. “Silakan coba. Tapi ingat… Aku bukan satu-satunya yang melawan kalian.”
Ia mengangkat tangannya ke langit. Seketika itu juga, pohon-pohon brokoli di sekitar mereka mulai bergerak. Daun-daunnya berubah menjadi tangan, batangnya menjadi kaki, dan mulut-mulut kecil mulai terbuka di dahan mereka.
Jenderal Lolipop melongo. “Oke, ini mulai gak lucu.”
Raja Gigi Susu mengepalkan tinjunya. “Kita harus menyelamatkan Kelinci Permen Mint! Kita lawan mereka!”
Dan tanpa ragu, perang antara Kerajaan Permen Karet dan Hutan Brokoli Hitam pun dimulai.
Duel Manis vs Pahit di Jantung Hutan Brokoli
Pohon-pohon brokoli yang hidup itu bergerak maju, akar-akar mereka mencambuk udara, siap menangkap siapa saja yang berani melawan Penyihir Sayur-Pahit. Daun-daun mereka berubah menjadi tangan yang mencengkeram, sedangkan mulut-mulut kecil di dahan mereka mengeluarkan suara gemeretak seperti gigi yang menggigit sesuatu dengan kasar.
Putri Gula Kapas melompat mundur saat salah satu akar hampir melilit pergelangan kakinya. “Hiii! Ini menjijikkan!”
Jenderal Lolipop memutar pedang permennya lalu menebas akar yang menyerang. “Kalian mau lawan kita? Baiklah, aku kasih kalian rasa manis yang gak bakal kalian lupakan!”
Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan seketika, permen karet super lengket menembak dari ujung pedangnya, membungkus salah satu pohon brokoli. Pohon itu menggeliat-geliat, mencoba melepaskan diri, tetapi semakin ia bergerak, semakin kuat lengketnya permen itu menahannya.
“Dapat satu!” seru Jenderal Lolipop.
Profesor Es Krim Meleleh sibuk meracik ramuan di dalam labu kaca kecilnya. Dengan cepat, dia menuangkan es krim cair berwarna biru ke tanah. Es krim itu langsung membeku dan menyebar seperti lapisan es yang licin.
Pohon-pohon brokoli yang berjalan mulai terpeleset satu per satu.
“Ini dia, cara mudah mengalahkan musuh!” Profesor Es Krim Meleleh terkekeh.
Namun, Penyihir Sayur-Pahit tidak tinggal diam. Dia mengayunkan tongkatnya, dan tiba-tiba, butiran-butiran kacang polong raksasa melesat seperti peluru!
“Waspada!” teriak Raja Gigi Susu sambil berguling menghindari tembakan kacang polong.
Salah satu butiran hampir menghantam Putri Gula Kapas, tetapi ia dengan cepat mengangkat tongkatnya dan membentuk tameng dari gulali. Kacang polong itu menghantam tameng manisnya dan memantul jauh ke langit.
Penyihir Sayur-Pahit mendecak. “Tch. Kalian lebih kuat dari yang aku kira. Tapi ini baru pemanasan.”
Dia mengangkat kedua tangannya ke langit, dan mendadak hujan sayur turun dari langit! Bayam beterbangan, wortel meluncur seperti tombak, dan brokoli kecil berjatuhan seperti hujan batu.
Jenderal Lolipop menunduk, menghindari satu wortel raksasa yang hampir menimpanya. “Oke, ini makin kacau. Raja, kita harus lakukan sesuatu!”
Raja Gigi Susu menggertakkan giginya. “Kita butuh sesuatu yang lebih kuat… sesuatu yang bisa menetralisir semua ini.”
Putri Gula Kapas mengangkat tangannya. “Gula merah! Gula merah bisa mencairkan rasa pahit!”
Mata Profesor Es Krim Meleleh berbinar. “Benar! Kalau kita bisa menyebarkan bubuk gula merah ke seluruh hutan ini, sihir Penyihir Sayur-Pahit bisa melemah!”
Raja Gigi Susu tersenyum. “Baiklah, ayo kita lakukan. Kita panggil bantuan terakhir kita!”
Dia mengeluarkan gulungan permen karet emas dari sakunya, lalu meniupnya seperti peluit. Suara nyaring seperti lonceng terdengar di udara.
Tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara gemuruh.
“Lihat ke langit!” seru Jenderal Lolipop.
Mereka semua mendongak dan melihat Pasukan Lebah Gula Merah datang!
Lebah-lebah besar berwarna cokelat keemasan meluncur dari awan, membawa kantong-kantong penuh bubuk gula merah.
“Hebat! Mereka datang!” seru Putri Gula Kapas gembira.
Penyihir Sayur-Pahit memandang ke atas dengan kaget. “Apa—?! Tidak! Tidak mungkin!”
Pasukan Lebah Gula Merah mulai menaburkan bubuk gula merah ke seluruh hutan. Begitu gula merah menyentuh tanah, efeknya langsung terasa—warna hijau pekat di pohon brokoli mulai memudar, akar-akar liar mulai mengering, dan kacang polong raksasa meleleh menjadi manisan hijau.
Penyihir Sayur-Pahit berusaha menutupi wajahnya dengan jubah, tetapi tubuhnya mulai bergetar. “Tidak… tidak… gula ini… terlalu manis!”
Raja Gigi Susu maju ke arahnya, tersenyum penuh kemenangan. “Sudah waktunya kamu mengembalikan warna Kelinci Permen Mint.”
Penyihir Sayur-Pahit merosot ke tanah, tubuhnya melemah. Dari dalam jubahnya, ia mengeluarkan botol kaca berisi warna hijau dan merah yang berputar-putar—warna milik Kelinci Permen Mint!
Ia melempar botol itu ke udara, mencoba menghancurkannya.
“Oh tidak!” teriak Putri Gula Kapas.
Namun, Kelinci Permen Mint yang selama ini terkurung di sangkar kaca meloncat ke udara dengan lompatan luar biasa, menangkap botol itu sebelum jatuh. Begitu ia membuka tutupnya, warna hijau dan merah langsung menyelimuti tubuhnya.
Dalam sekejap, tubuhnya kembali bercorak seperti dulu—garis-garis mint yang indah, cerah, dan bersinar!
“Aku kembali!” seru Kelinci Permen Mint dengan gembira.
Penyihir Sayur-Pahit menggeram. Ia mencoba berdiri, tetapi Raja Gigi Susu sudah mengangkat tangan. “Sekarang, waktunya kamu merasakan akibat perbuatanmu.”
Dengan satu sentuhan dari tongkat permen kapas Putri Gula Kapas, jubah Penyihir Sayur-Pahit berubah menjadi kertas kue berwarna-warni.
Jenderal Lolipop tertawa. “Nah, sekarang kamu gak kelihatan pahit lagi! Kamu lebih mirip kue ulang tahun yang kurang dekorasi!”
Penyihir Sayur-Pahit merintih. “Ugh… tidak mungkin…”
Profesor Es Krim Meleleh menghela napas lega. “Akhirnya, kerajaan kita aman lagi.”
Raja Gigi Susu tersenyum dan menoleh ke arah Kelinci Permen Mint. “Sekarang kamu bisa kembali ke istana bersama kami.”
Kelinci Permen Mint mengangguk bahagia. “Terima kasih semua. Aku janji tidak akan tersesat lagi di tempat pahit seperti ini!”
Dan dengan itu, mereka semua bersiap kembali ke Kerajaan Permen Karet, meninggalkan Hutan Brokoli Hitam yang kini tak lagi menyeramkan, tetapi berubah menjadi tempat yang lebih seimbang—separuh manis, separuh sehat.
Namun, tanpa mereka sadari, Penyihir Sayur-Pahit tersenyum licik dari balik bayangannya…
“Permen Karet menang hari ini… tapi aku belum menyerah.”
Pesta Kemenangan di Istana Cokelat, atau…?
Di dalam Istana Cokelat, suasana penuh dengan tawa dan kegembiraan. Balon-balon permen karet melayang di langit-langit, lampu-lampu berbentuk gula-gula berkelip seperti bintang, dan meja-meja panjang dipenuhi hidangan lezat—dari cupcake berlapis madu hingga es krim berwarna-warni yang berputar sendiri di mangkuknya.
Di tengah aula utama, Kelinci Permen Mint duduk di atas takhta kecil dari biskuit jahe, ekornya yang berbulu kini bersinar dengan warna hijau dan merah yang utuh. Raja Gigi Susu berdiri di sampingnya, mengangkat gelas berisi susu karamel.
“Hari ini, kita merayakan kemenangan besar! Kita telah menyelamatkan Kelinci Permen Mint, mengalahkan Penyihir Sayur-Pahit, dan mengembalikan keseimbangan ke kerajaan kita!”
Semua rakyat permen bersorak. Jenderal Lolipop melemparkan tongkat lolipopnya ke udara dan menangkapnya lagi dengan penuh gaya.
“Aku rasa sekarang kita bisa menikmati hidup dengan lebih tenang!” katanya sambil tertawa.
Putri Gula Kapas berputar di tengah ruangan dengan gaun kapas manisnya, mengunyah marshmallow sambil tersenyum puas.
“Ini pesta paling sempurna! Makanan enak, suasana seru, dan… hey, mana Profesor Es Krim Meleleh?”
Semua orang saling berpandangan. Memang, Profesor Es Krim Meleleh menghilang dari pesta.
Tiba-tiba, pintu aula terbuka lebar. Professor Es Krim Meleleh berlari masuk dengan wajah panik.
“Raja! Semua orang! Kita dalam bahaya!”
Hening seketika.
Putri Gula Kapas hampir tersedak marshmallow. “Bahaya? Tapi kita baru saja menang!”
Profesor Es Krim Meleleh menarik napas dalam-dalam sebelum menunjuk ke luar jendela istana. “Aku tadi ke laboratorium untuk mengecek sesuatu… dan aku menemukan sesuatu yang aneh. Aku baru sadar kalau Penyihir Sayur-Pahit tidak benar-benar dikalahkan!”
Raja Gigi Susu menyipitkan matanya. “Apa maksudmu?”
Jenderal Lolipop menggenggam pedangnya erat. “Jangan bilang dia punya rencana lain.”
Profesor Es Krim Meleleh mengangguk. “Iya… dan lebih buruk dari yang kita kira.”
Dia meletakkan botol kaca kecil di meja. Di dalamnya, ada butiran hijau pekat yang berputar-putar, terlihat hidup dan mendidih seperti ramuan beracun.
“Aku menemukan ini di perbatasan Hutan Brokoli. Ini sisa sihirnya.”
Putri Gula Kapas menatap botol itu dengan ngeri. “Ugh… apa itu?”
Profesor Es Krim Meleleh menelan ludah. “Ini… inti dari Rasa Pahit Murni. Jika Penyihir Sayur-Pahit berhasil menggunakan ini dalam jumlah besar, dia bisa mengubah seluruh dunia permen kita menjadi… hambar!”
Semua orang terkejut.
“Tunggu, jadi… semua makanan di kerajaan ini bisa kehilangan rasanya?!” tanya Kelinci Permen Mint dengan suara gemetar.
Profesor Es Krim Meleleh mengangguk. “Dan bukan cuma kehilangan rasa. Kalau kita tidak menghentikannya, sihir ini bisa membuat semua permen kita berubah menjadi… sayur!”
Terdengar suara gasping serempak di seluruh aula.
Putri Gula Kapas memegangi kepalanya. “Tidak… aku tidak bisa hidup tanpa rasa manis!”
Jenderal Lolipop berdiri tegak, matanya membara. “Kalau begitu, kita harus bertindak cepat. Kita harus memastikan sihir ini tidak menyebar.”
Kelinci Permen Mint mengangkat satu cakarnya. “Aku ikut! Aku tidak mau berubah jadi wortel!”
Raja Gigi Susu mengepalkan tangan. “Baiklah! Kita sudah mengalahkan Penyihir Sayur-Pahit sekali, kita bisa mengalahkannya lagi. Kita akan mencari sumber kekuatannya dan menghancurkannya sebelum dia bisa menggunakan sihir ini.”
Putri Gula Kapas mengangguk cepat. “Dan kali ini, kita pastikan dia tidak bisa kembali lagi!”
Semua orang menyetujui rencana itu. Tanpa menunggu lebih lama, mereka bersiap untuk petualangan terakhir—menghentikan Rasa Pahit Murni sebelum terlambat.
Namun, tepat ketika mereka hendak meninggalkan istana…
Sebuah suara dingin berbisik di udara.
“Kalian pikir sudah menang? Hihihi… ini baru permulaan…”
Angin dingin menyapu aula pesta, membuat lilin-lilin cokelat bergetar.
Putri Gula Kapas merapat ke Raja Gigi Susu. “Oke… itu tidak terdengar seperti ucapan selamat.”
Jenderal Lolipop mencabut pedangnya. “Ayo berangkat. Kita pastikan ini benar-benar berakhir.”
Dengan tekad kuat, mereka bersiap menghadapi babak terakhir dari perang rasa ini.
Dan petualangan mereka belum benar-benar selesai.
Dan begitulah… Petualangan di Kerajaan Anak-Anak ternyata nggak berhenti di satu kemenangan doang! Penyihir Sayur-Pahit masih punya rencana licik buat balas dendam, dan Raja Gigi Susu serta gengnya harus siap tempur lagi.
Gimana kelanjutan kisah mereka? Bakal berhasil nggak ngalahin Rasa Pahit Murni? Hmm… atau justru bakal ada plot twist yang lebih gila lagi? Yang jelas, satu hal pasti: kerajaan ini nggak bakal pernah sepi dari petualangan seru!


