Kegiatan memotret kini tak lagi milik kalangan profesional. Orang awam sekalipun dapat menjadi fotografer. Terlebih kini muncul beragam kamera profesional mulai dari harga yang terjangkau hingga mahal, sehingga Anda bebas mengeksplorasi kemampuan Anda dengan jenis kamera apapun.
Tertarik untuk mencoba memotret dengan kamera yang lebih profesional? Mari kenali jenis-jenis kamera dan perbedaanya. Dengan begitu Anda dapat menganalisa setiap kamera dan dapat memilih kamera mana yang sesuai dengan kebuthan Anda. Simak ulasannya berikut ini.
1. Kamera film atau kamera analog
Kamera analog adalah salah satu pelopor kamera-kamera canggih masa kini. Kamera ini masih mengacu pada sistem kerja mekanik dari suatu kamera, dan jenis kamera ini masih menggunakan pita film (seluloid) 35mm. Kamera film seluloid sendiri punya tiga elemen, yaitu elemen mekanik berupa badan kamera, elemen optikal berupa beragam lensa, serta elemen kimia yakni film seluloid itu sendiri.
2. Kamera polaroid
Kamera polaroid atau dikenal sebagai kamera instan pertama kali ditemukan oleh Edwin land. Pada saat itu, kamera instan ciptaan Edwin Land dapat mencetak foto hanya dalam waktu sekitar lima detik saja setelah tombol shutter ditekan. Konsep kerja kamera ini adalah memproses foto sendiri dalam badan kamera setelah proses memotret, sehingga Anda bisa langsung melihat dan mendapatkan hasil cetaknya.
3. Kamera saku atau compact camera
Mendengar namanya saja sudah jelas bahwa kamera ini bentuknya kecil, bahkan bisa masuk ke dalam saku pakaian Anda. Kamera ini merupakan kamera otomatis, di mana memiliki lensa yang menyatu dengan badan kamera sehingga tidak dapat diganti-ganti.
4. Kamera TLR
Twin Lens Reflect atau kamera TLR memiliki keunikan, yakni dua lensa dengan panjang fokal yang sama. Cara menggunakan kamera ini pun berbeda dengan kamera pada umumnya.
Jika memotret biasanya Anda melihat melalui viewfinder (jendela kecil pada kamera untuk melihat objek gambar yang akan dipotret) yang sejajar dengan mata, kamera TLR justru digunakan dengan meletakkannya sejajar perut kita. Viewfinder-nya berbentuk cermin 45 derajat dan terletak di atas badan kamera.
5. Kamera SLR atau DSLR
Single Lens Reflect (SLR) atau kini telah berkembang menjadi Digital Single Lense Reflect (DSLR) ini popular di kalangan pemula hingga profesional. Kamera SLR atau kamera DSLR ini memiliki sebuah lensa yang menggunakan sistem cahaya yang masuk ke dalam kamera, dan membelokkannya ke mata fotografer. Dengan begitu, fotografer pun mendapatkan bayangan yang identik dengan apa yang dibidiknya melalui lensa.
6. Kamera prosumer
Jenis kamera yang disebut juga dengan bridge camera ini merupakan perpaduan antara kamera saku dengan kamera SLR. Badan kamera ini mirip dengan kamera SLR, namun lebih kecil. Meski begitu, kamera ini memiliki sistem kamera profesional SLR walaupun lensanya tidak dapat diganti-ganti.
7. Kamera mirrorless
Kamera Mirrorless Interchangable Lens Camera (MILC) merupakan kamera tanpa cermin dengan lensa yang dapat diganti-ganti. Jenis kamera ini bentuknya kecil seperti kamera saku, dan lensanya dapat diganti layaknya kamera SLR.
Kamera mirrorless ini muncul pertama kali di tahun 2008 dan kini kian diminati oleh banyak kalangan. Hal ini dikarenakan hasilnya yang nyaris serupa dengan kamera SLR, namun dengan bentuk lebih kecil dan ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Jenis kamera memang banyak dan masing-masing memiliki fungsi serta keunggulan yang berbeda. Jangan memilih kamera hanya karena “termakan” dengan tren ya! Pilihlah kamera yang sesuai dengan kebutuhan Anda dalam menggunakannya. Misalnya Anda gemar jalan-jalan namun ingin kamera yang ringan, Anda bisa memilih kamera mirrorless. Atau Anda membutuhkan kamera dengan hasil yang tajam dan profesional, Anda bisa memilih kamera DSLR.