Interviw yang Terjadi di Komunikasi Tertulis: Memahami Pesan-pesan Non-Verbal yang Tersembunyi

Posted on

Pernahkah Anda merasa penasaran tentang apa yang terjadi di balik layar saat melakukan wawancara melalui komunikasi tertulis, seperti pesan singkat atau email? Ternyata, meskipun kita tidak bertatap muka atau menggunakan kata-kata secara verbal, ada banyak pesan non-verbal yang dapat terungkap melalui bentuk komunikasi ini. Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang fenomena menarik ini!

Komunikasi tertulis memainkan peran penting dalam era digital ini, tetapi terkadang bisa menjadikan kita bingung karena tidak dapat melihat bahasa tubuh atau tidak bisa mendengar intonasi suara. Meskipun demikian, langkah-langkah kecil seperti pemilihan kata dan tanda baca dapat membentuk pesan non-verbal yang kuat. Bayangkan terus terang tulisan yang dipenuhi dengan singkatan dan emotikon; ini mungkin memberikan kesan ceria atau kurangnya keformalan.

Seiring dengan itu, waktu respon dan kecepatan balasan juga mengandung informasi non-verbal yang menarik. Penggunaan lambat atau cepat dalam merespons pesan dapat memberikan gambaran tentang tingkat ketertarikan atau urgensi dalam berkomunikasi dengan lawan bicara. Meskipun mungkin secara tidak langsung, pesan-pesan ini dapat memberikan peluang bermakna dalam sebuah wawancara.

Tidak hanya itu, gaya penulisan juga berpotensi mengungkapkan kualitas kepribadian dan karakter seseorang. Misalnya, pilihan kalimat yang emosional memberikan kesan subjektif yang kuat, sedangkan kalimat yang terstruktur rapi berbicara tentang keakuratan dan keteraturan. Karenanya, dalam wawancara tertulis, kita dapat melihat bagaimana seseorang menyalurkan kepribadiannya melalui kata-katanya.

Namun, tidak semua pesan non-verbal selalu termenui dengan jelas. Terkadang, konteks juga menjadi perhatian utama dalam mencari tahu hakikat pesan yang kita terima. Ketika berkomunikasi tertulis, misalnya, Anda mungkin mendapatkan cukup banyak “hehe” atau “hmm” yang cukup misterius. Apakah itu menunjukkan ketertarikan atau hanya kesan biasa? Hanya dengan mengetahui konteks hubungan dan topik yang sedang dibahas, kita dapat memahami pesan non-verbal tersebut.

Dalam dunia komunikasi yang cepat dan padat seperti sekarang, interaksi yang dilakukan melalui komunikasi tertulis semakin populer. Ini memang memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di berbagai belahan dunia. Namun, penting untuk tetap memahami aspek non-verbal yang terkandung dalam pesan-pesan tersebut. Dengan melakukan ini, kita dapat menafsirkan pesan dengan lebih baik dan memahami pikiran, perasaan, serta niat sebenarnya di balik kata-kata.

Jadi, pada saat Anda sedang melakukan wawancara melalui komunikasi tertulis, jangan lupakan tentang pesan-pesan non-verbal yang tersembunyi di antara kata-kata tersebut. Jika memahaminya, Anda dapat mengambil manfaatnya dalam membentuk komunikasi yang lebih berkualitas, sesuai dengan kebutuhan kita semua.

Apa itu Komunikasi Tertulis Lisan Non-Verbal?

Komunikasi tertulis lisan non-verbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan penggunaan bahasa lisan dan non-verbal dalam percakapan. Komunikasi ini terjadi ketika dua atau lebih orang berinteraksi melalui tulisan dan melibatkan komunikasi verbal dan non-verbal.

Cara Melakukan Komunikasi Tertulis Lisan Non-Verbal

Untuk melakukan komunikasi tertulis lisan non-verbal, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tepat

Salah satu kunci dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal adalah menggunakan bahasa yang jelas dan tepat. Pastikan pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh penerima dengan jelas. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau sulit dipahami.

2. Perhatikan Penulisan Tanda Baca dan Ejaan

Tanda baca dan ejaan yang benar juga sangat penting dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal. Pastikan penggunaan tanda baca sesuai dengan aturan yang berlaku dan perhatikan penulisan ejaan yang benar. Hal ini akan membantu pesan yang ingin disampaikan lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh penerima.

3. Gunakan Emoticon dan Emoji Dengan Bijak

Emoticon dan emoji dapat menjadi alat yang efektif dalam mengungkapkan emosi dan perasaan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal. Namun, penggunaan emoticon dan emoji harus bijak dan disesuaikan dengan konteks percakapan. Hindari penggunaan yang berlebihan dan pilihlah emosi yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

4. Tinjau Kembali Pesan Sebelum Mengirim

Sebelum mengirim pesan, penting untuk meninjau kembali pesan yang telah ditulis. Periksa kejelasan, ejaan, dan tanda baca pada pesan tersebut untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh penerima.

5. Berikan Respon yang Tepat

Respon yang tepat dan cepat juga merupakan bagian penting dari komunikasi tertulis lisan non-verbal. Pastikan untuk merespons pesan yang diterima dengan tanggapan yang sesuai dan jelas. Hal ini akan memperkuat kualitas interaksi komunikasi yang terjadi.

Tips dalam Komunikasi Tertulis Lisan Non-Verbal

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan kualitas komunikasi tertulis lisan non-verbal:

1. Pilih Bahasa yang Sesuai

Pilih bahasa yang sesuai dengan tujuan dan audiens yang ingin dijangkau. Jika komunikasi ditujukan kepada rekan bisnis, gunakan bahasa formal. Sedangkan jika komunikasi ditujukan kepada teman dekat atau keluarga, gunakan bahasa yang lebih santai.

2. Pastikan Teks Terlihat Jelas

Pastikan teks yang digunakan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal terlihat jelas dan mudah dibaca oleh penerima. Hindari penggunaan ukuran font yang terlalu kecil, warna teks yang sulit terbaca, atau latar belakang yang mengganggu.

3. Gunakan Struktur yang Jelas

Gunakan struktur yang jelas dalam penulisan pesan. Mulailah dengan pengantar, sampaikan isi pesan dengan jelas dan ringkas, dan akhiri dengan kesimpulan yang kuat. Hal ini akan membantu penerima dalam memahami dan merespons pesan dengan lebih baik.

4. Perhatikan Gaya Penulisan

Perhatikan gaya penulisan yang digunakan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal. Sesuaikan gaya penulisan dengan konteks dan audiens yang dituju. Gunakan gaya yang sesuai, apakah itu gaya formal, informal, atau netral.

5. Gunakan Pilihan Kata yang Tepat

Pilihan kata yang tepat dapat membuat komunikasi tertulis lisan non-verbal lebih efektif. Pilih kata-kata yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau sulit dipahami.

Kelebihan Komunikasi Tertulis Lisan Non-Verbal

Komunikasi tertulis lisan non-verbal memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi metode komunikasi yang efektif. Berikut adalah beberapa kelebihan dari komunikasi ini:

1. Fleksibilitas Waktu dan Tempat

Salah satu kelebihan utama dari komunikasi tertulis lisan non-verbal adalah fleksibilitas waktu dan tempat. Komunikasi ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang ingin diajak berkomunikasi.

2. Tersimpan dan Mudah Diakses

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat tersimpan dan mudah diakses untuk referensi di masa depan. Pesan-pesan yang telah dikirimkan dapat disimpan dalam bentuk arsip dan dapat diakses kembali jika diperlukan.

3. Memungkinkan Lebih Banyak Orang Terlibat

Dengan komunikasi tertulis lisan non-verbal, lebih banyak orang dapat terlibat dalam percakapan yang sama. Diskusi atau pertukaran informasi dapat dilakukan melalui pesan tertulis yang dapat diakses oleh banyak orang secara bersamaan.

4. Menyampaikan Pesan dengan Lebih Jelas

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih jelas. Pesan yang ditulis dapat dipikirkan secara matang sebelum dikirimkan, sehingga dapat memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh penerima.

5. Mengurangi Kesalahan dalam Proses Komunikasi

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat mengurangi risiko kesalahan dalam proses komunikasi. Pesan yang ditulis dapat diproses dengan lebih hati-hati dan dapat ditinjau kembali sebelum dikirimkan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemahaman.

Manfaat Komunikasi Tertulis Lisan Non-Verbal

Komunikasi tertulis lisan non-verbal memiliki beragam manfaat yang dapat dirasakan oleh individu dan organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat dari komunikasi ini:

1. Memperkuat Hubungan dan Kolaborasi

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat membantu memperkuat hubungan dan kolaborasi antara individu atau anggota tim. Komunikasi yang efektif dan jelas dapat meningkatkan kepercayaan dan memperkuat kerjasama antara pihak yang terlibat.

2. Menghemat Waktu dan Biaya

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk berkomunikasi secara langsung. Komunikasi ini dapat dilakukan secara efisien tanpa harus mengatur pertemuan tatap muka yang mungkin memakan waktu dan biaya tambahan.

3. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Dengan komunikasi tertulis lisan non-verbal, pesan-pesan dapat disampaikan dengan lebih efisien dan produktif. Proses komunikasi yang terencana dan terstruktur dapat meningkatkan efisiensi dalam penyebaran informasi dan meningkatkan produktivitas dalam kerja individu atau tim.

4. Meminimalkan Kesalahpahaman

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat meminimalkan kesalahpahaman yang mungkin terjadi dalam proses komunikasi. Pesan yang ditulis dapat dipahami secara jelas dan dapat dikonfirmasi kembali jika terdapat ketidakjelasan dalam interpretasi pesan.

5. Meningkatkan Dokumentasi dan Ketercatatan

Komunikasi tertulis lisan non-verbal dapat meningkatkan dokumentasi dan ketercatatan informasi. Pesan-pesan yang dikirimkan dapat digunakan sebagai referensi di masa depan dan dapat membantu dalam menjaga keberlanjutan aktivitas atau proyek yang sedang berlangsung.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Bagaimana mengatasi kesulitan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal?

Untuk mengatasi kesulitan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Perhatikan kejelasan dan struktur pesan yang ingin disampaikan. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

b. Tinjau kembali pesan sebelum mengirim untuk memastikan tidak ada kekurangan atau kebingungan dalam pesan tersebut.

c. Mintalah feedback atau klarifikasi dari penerima pesan untuk memastikan pesan yang disampaikan sudah dipahami dengan benar.

2. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal?

Untuk meningkatkan keterampilan dalam komunikasi tertulis lisan non-verbal, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

a. Membaca dan mempelajari contoh komunikasi tertulis lisan non-verbal yang baik dan efektif.

b. Berlatih menulis dengan menggunakan bahasa yang jelas dan padat.

c. Menerima dan mempelajari tanggapan dari penerima pesan untuk memperbaiki kualitas komunikasi.

Kesimpulan

Komunikasi tertulis lisan non-verbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan bahasa lisan dan non-verbal dalam percakapan. Dalam melakukan komunikasi ini, penting untuk menggunakan bahasa yang jelas, perhatikan penulisan tanda baca dan ejaan yang benar, serta berikan respon yang tepat. Komunikasi ini memiliki kelebihan, seperti fleksibilitas waktu dan tempat, serta manfaat seperti memperkuat hubungan dan menghemat waktu dan biaya. Dalam mengatasi kesulitan dan meningkatkan keterampilan, perhatikan kejelasan pesan dan berlatih secara konsisten. Dengan menguasai komunikasi tertulis lisan non-verbal, kita dapat memperbaiki interaksi kita dengan orang lain dan mencapai tujuan komunikasi yang lebih efektif.

Jika Anda tertarik untuk meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis lisan non-verbal Anda, mulailah dengan mengimplementasikan tips dan saran yang telah dijelaskan di atas. Latihanlah secara konsisten dan selalu perhatikan umpan balik dari penerima pesan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, Anda akan dapat meningkatkan kualitas komunikasi Anda dan mencapai kesuksesan dalam interaksi komunikasi Anda.

Nashila Khairunnisa
Komunikasi adalah seni, dan kata-kata adalah kuasanya. Saya menjelajahi dunia komunikasi melalui tulisan, berbagi pemikiran, kiat, dan inspirasi dalam bentuk kata-kata.

Leave a Reply