Mengungkap Hambatan Komunikasi Non Verbal: Perspektif Para Ahli

Posted on

Ada saat-saat dalam kehidupan kita ketika kita merasa frustrasi karena komunikasi kita tidak tepat sasaran. Terkadang, kita tidak sadar bahwa komunikasi yang kita lakukan tidak hanya ditentukan oleh kata-kata, tetapi juga oleh bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan isyarat lainnya. Inilah yang disebut dengan komunikasi non verbal.

Namun, tahukah Anda bahwa ada hambatan yang mungkin terjadi dalam komunikasi non verbal? Mari kita simak pendapat para ahli untuk mengetahui lebih lanjut.

1. Profesor Albert Mehrabian: Komunikasi 7%-38%-55%
Ahli psikologi dan peneliti komunikasi, Profesor Albert Mehrabian, meyakini bahwa dalam komunikasi non verbal, hanya sekitar 7% disampaikan melalui kata-kata, sementara 38% melalui suara, dan 55% melalui bahasa tubuh. Jadi, hambatan dapat terjadi ketika ekspresi wajah kita atau cara kita menggerakkan tubuh tidak selaras dengan apa yang kita katakan.

2. Edward T. Hall: Kebudayaan dan Jarak Antar Manusia
Edward T. Hall, seorang antropolog terkenal, percaya bahwa kebudayaan dapat mempengaruhi persepsi dan penggunaan komunikasi non verbal. Misalnya, aturan mengenai jarak antar manusia (proxemics) berbeda antara budaya Timur dan Barat. Hambatan mungkin timbul ketika orang dari budaya yang berbeda tidak memahami kode-kode non verbal yang digunakan oleh pihak lain.

3. Paul Ekman: Ekspresi Wajah dan Emosi
Sebagai seorang psikolog terkenal, Paul Ekman meneliti mengenai hubungan antara ekspresi wajah dan emosi. Dia berpendapat bahwa ada ekspresi wajah universal yang digunakan oleh manusia untuk mengekspresikan berbagai emosi seperti marah, sedih, dan bahagia. Hambatan dapat terjadi ketika seseorang tidak dapat membaca ekspresi wajah orang lain dengan tepat.

4. Deborah Tannen: Perbedaan Gender dan Gaya Komunikasi
Ahli linguistik Deborah Tannen menekankan perbedaan gender dalam gaya komunikasi non verbal. Dia mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan cenderung menggunakan bahasa tubuh dan isyarat yang berbeda untuk mengungkapkan diri. Hambatan mungkin muncul ketika tidak ada pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan ini.

Dalam era digital ini, seringkali kita lebih fokus pada komunikasi tertulis melalui pesan teks atau email. Namun, penting bagi kita untuk mengingat bahwa komunikasi non verbal tetap penting dalam memahami pesan secara menyeluruh.

Seiring dengan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang komunikasi non verbal dapat membantu kita menjadi komunikator yang lebih efektif. Dengan begitu, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain.

Jadi, jangan lupakan pentingnya komunikasi non verbal dalam kehidupan sehari-hari. Sesekali, berhenti sejenak dan observasikan apa yang ingin dikatakan oleh tubuh Anda sebelum Anda mengucapkan kata-kata.

Apa itu Komunikasi Non Verbal?

Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan melalui tanda-tanda atau ekspresi selain kata-kata secara lisan atau tulisan. Bentuk komunikasi ini melibatkan penggunaan tubuh, bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan mata, postur, gerakan tangan, dan intonasi suara. Komunikasi non verbal dapat secara tidak langsung mengungkapkan emosi, perasaan, dan maksud seseorang.

Cara Membaca Komunikasi Non Verbal

Untuk dapat memahami dan membaca komunikasi non verbal, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Perhatikan ekspresi wajah

Ekspresi wajah dapat memberikan petunjuk tentang perasaan dan emosi seseorang. Misalnya, senyum menunjukkan kebahagiaan, sedangkan muka cemberut menunjukkan ketidakpuasan atau kesedihan.

2. Amati gerakan tubuh

Gerakan tubuh, seperti postur dan gestur tangan, dapat mengungkapkan tingkat kenyamanan atau ketidaknyamanan seseorang dalam suatu situasi. Misalnya, seseorang yang tertutup atau menjauhkan diri mungkin merasa tidak nyaman.

3. Perhatikan gerakan mata

Mata dapat menjadi jendela jiwa seseorang. Gerakan mata yang intens atau menghindari kontak mata dapat mengungkapkan ketertarikan, kebohongan, atau ketidakpercayaan seseorang.

4. Dengarkan intonasi suara

Cara seseorang mengucapkan kata-kata dapat mengungkapkan emosi dan maksud yang lebih dalam. Intonasi suara yang tinggi dan cepat mungkin menandakan kegembiraan, sedangkan intonasi rendah dan lambat seringkali menandakan kesedihan atau kebosanan.

Tips Menggunakan Komunikasi Non Verbal Secara Efektif

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan komunikasi non verbal secara efektif:

1. Bekerja pada ekspresi wajah

Pastikan ekspresi wajah Anda sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan. Menunjukkan ekspresi yang positif dan berempati dapat membuat orang lain merasa nyaman dan terhubung dengan Anda.

2. Pelajari bahasa isyarat

Jika Anda berkomunikasi dengan orang yang menggunakan bahasa isyarat, usahakan untuk belajar dan mengerti beberapa tanda dasar. Ini akan memudahkan Anda untuk berkomunikasi secara efektif dengan mereka.

3. Tingkatkan kontak mata

Melakukan kontak mata secara tepat dapat menunjukkan ketertarikan dan fokus pada lawan bicara Anda. Namun, perlu diingat untuk tidak berlebihan, karena kontak mata yang berlebihan dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.

4. Gunakan postur yang terbuka

Postur tubuh Anda dapat memberikan kesan yang kuat dalam komunikasi non verbal. Hindari postur tubuh yang terlalu tertutup, seperti bersilang tangan di dada, karena ini dapat memberikan kesan defensif atau tidak terbuka untuk mendengarkan.

5. Pertimbangkan intonasi suara

Pastikan intonasi suara Anda sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan. Suara yang tenang dan jelas dapat membantu orang lain memahami dan menerima pesan Anda dengan lebih baik.

Kelebihan Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Menyampaikan perasaan dengan lebih akurat

Komunikasi non verbal dapat membantu menyampaikan perasaan dan emosi secara lebih akurat daripada kata-kata. Misalnya, melalui ekspresi wajah, seseorang dapat menunjukkan kegembiraan atau kesedihan dengan lebih jelas.

2. Memperkuat pesan verbal

Terkadang, kata-kata yang diucapkan tidak sepenuhnya mencerminkan maksud sebenarnya. Komunikasi non verbal dapat digunakan untuk memperkuat atau mengklarifikasi pesan yang disampaikan melalui kata-kata, sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman.

3. Memungkinkan komunikasi lintas budaya

Komunikasi non verbal dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang universal. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah dapat dipahami oleh orang dari berbagai budaya tanpa memerlukan pemahaman bahasa yang sama.

Manfaat Hambatan Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

1. Memfasilitasi komunikasi dalam situasi yang sulit

Terkadang, dalam situasi di mana kata-kata tidak cukup, komunikasi non verbal dapat membantu memfasilitasi komunikasi. Misalnya, dalam situasi darurat atau saat seseorang sulit mengungkapkan perasaannya secara verbal.

2. Meningkatkan pengaruh dan kepercayaan

Komunikasi non verbal yang efektif dapat membantu meningkatkan pengaruh dan kepercayaan antara individu. Misalnya, dengan menggunakan bahasa tubuh yang terbuka dan ekspresi wajah yang positif, seseorang dapat membangun ikatan yang lebih kuat dengan orang lain.

3. Menghemat waktu

Komunikasi non verbal dapat menjadi alat yang efisien untuk menyampaikan pesan dengan cepat dan tanpa perlu menggunakan kata-kata yang panjang. Hal ini dapat membantu menghemat waktu dalam situasi-situasi yang membutuhkan kecepatan.

Pertanyaan Umum tentang Komunikasi Non Verbal

1. Apa contoh komunikasi non verbal?

Komunikasi non verbal dapat meliputi ekspresi wajah, gerakan tubuh, postur, kontak mata, bahasa isyarat, dan intonasi suara.

2. Mengapa komunikasi non verbal penting?

Komunikasi non verbal penting karena dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih akurat, memperkuat pesan verbal, memungkinkan komunikasi lintas budaya, memfasilitasi komunikasi dalam situasi yang sulit, meningkatkan pengaruh dan kepercayaan, serta menghemat waktu.

Kesimpulan

Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam membaca dan menggunakan komunikasi non verbal, kita perlu memperhatikan ekspresi wajah, gerakan tubuh, gerakan mata, dan intonasi suara. Dengan menguasai komunikasi non verbal, kita dapat memperkuat pesan yang disampaikan, meningkatkan hubungan interpersonal, dan lebih efektif dalam berkomunikasi secara keseluruhan. Jadi, mari kita perhatikan komunikasi non verbal kita agar dapat berinteraksi dengan lebih baik.

Nashila Khairunnisa
Komunikasi adalah seni, dan kata-kata adalah kuasanya. Saya menjelajahi dunia komunikasi melalui tulisan, berbagi pemikiran, kiat, dan inspirasi dalam bentuk kata-kata.

Leave a Reply