Daftar Isi
- 1 Apa Itu Goffman 1959 Page Communication?
- 2 Cara Menggunakan Goffman 1959 Page Communication
- 3 Tips untuk Menggunakan Goffman 1959 Page Communication
- 4 Kelebihan Goffman 1959 Page Communication
- 5 Manfaat Goffman 1959 Page Communication
- 6 FAQ (Frequently Asked Questions)
- 7 Kesimpulan
- 8 FAQ (Frequently Asked Questions)
- 9 Kesimpulan
Pernahkah Anda merasa seperti berada dalam panggung tak terlihat setiap kali berkomunikasi dengan orang lain? Masuk ke dunia di mana kata-kata dan gerak tubuh menyatu menjadi satu kesatuan yang harmonis. Tepat pada tahun 1959, seorang sosiolog bernama Erving Goffman menerbitkan karyanya yang mengeksplorasi keajaiban komunikasi verbal dan nonverbal dengan penelitian mendalam yang menghipnotis.
Dalam penelitiannya yang terkenal, Goffman menarik perhatian dunia dengan konsep dramaturgi sosial. Ia menekankan bahwa setiap interaksi sosial adalah bagian dari sebuah pertunjukan. Seperti seorang aktor di panggung, kita secara tak sadar memainkan peran yang telah ditentukan untuk meraih tujuan komunikatif tertentu.
Konsep utama yang diteliti oleh Goffman adalah pentingnya komunikasi nonverbal dalam memengaruhi pesan kita kepada orang lain. Perlu kita pahami bahwa kata-kata yang keluar dari mulut kita hanyalah sebagian kecil dari komunikasi yang terjadi. Lebih dari itu, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata juga memberikan dampak besar pada bagaimana pesan kita diterima.
Melalui kajian penelitian yang teliti, Goffman mengungkap pentingnya ekspresi wajah dalam menggambarkan emosi kita. Misalnya, senyuman yang tulus dapat mendatangkan rasa kehangatan dan keterbukaan pada lawan bicara. Sementara itu, kontak mata yang intens dapat menunjukkan kepercayaan diri dan ketulusan.
Namun, begitu pula dengan bahasa tubuh yang dapat menyampaikan pesan yang berbeda secara tak langsung. Misalnya, jika kita menyeberang tangan di dada saat berbicara dengan seseorang, hal ini dapat ditafsirkan sebagai pertahanan dan ketidakpercayaan pada lawan bicara kita.
Selain ekspresi wajah dan bahasa tubuh, Goffman juga menekankan pentingnya penampilan visual dalam komunikasi. Bagaimana kita berpakaian, gaya rambut, dan gaya berbicara memberikan kesan yang kuat kepada orang lain. Misalnya, orang yang rapi dan terawat akan lebih sering dianggap sebagai seseorang yang terpercaya dan berkompeten.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan interaktif seperti saat ini, memahami komunikasi verbal dan nonverbal sangatlah penting. Dalam menciptakan hubungan yang kuat dengan orang lain, kita harus menjadi penafsir yang baik dalam membaca kode-kode sosial yang tersembunyi di balik pesan yang disampaikan.
Dalam esensinya, Goffman memberikan kita sebuah pandangan baru tentang komunikasi yang tak hanya mengandalkan kata-kata. Ia mengajarkan bahwa gestur tubuh, ekspresi wajah, dan bahkan penampilan visual kita dapat menjadi tambahan yang berharga dalam menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
Jadi, tunggu apalagi? Mari kita ciptakan interaksi sosial yang lebih bermakna dengan memperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal secara menyeluruh.
Apa Itu Goffman 1959 Page Communication?
Goffman 1959 Page Communication adalah teori yang dikemukakan oleh Erving Goffman, seorang sosiolog terkenal pada tahun 1959. Teori ini mengungkapkan bahwa komunikasi terdiri dari dua komponen penting, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Menurut Goffman, dalam setiap interaksi sosial, individu tidak hanya menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan, tetapi juga menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan efektif.
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata atau bahasa lisan untuk menyampaikan pesan. Goffman menyebutnya sebagai komunikasi “page” karena kata-kata diucapkan seperti halaman yang terbuka dan terbaca oleh orang lain. Komunikasi verbal dapat berupa ucapan, pidato, wawancara, atau percakapan sehari-hari. Hal ini melibatkan pemilihan kata-kata yang tepat, penggunaan nada suara yang sesuai, dan penyampaian pesan dengan jelas dan efektif.
Komunikasi Non-Verbal
Selain komunikasi verbal, komunikasi non-verbal juga memiliki peran penting dalam interaksi sosial. Goffman menggambarkannya sebagai “page” yang tidak ditulis tetapi terbaca oleh orang lain. Komunikasi non-verbal mencakup gerakan tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, kontak mata, dan intonasi suara. Hal-hal ini dapat memberikan informasi tambahan yang tidak dapat diungkapkan melalui kata-kata. Misalnya, jika seseorang tersenyum, ini menunjukkan bahwa dia senang atau bersahabat.
Cara Menggunakan Goffman 1959 Page Communication
Penerapan teori Goffman 1959 Page Communication dapat sangat membantu dalam berbagai aspek kehidupan kita. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggunakan teori ini:
1. Memahami Bahasa Tubuh
Salah satu cara untuk menggunakan teori Page Communication adalah dengan memahami bahasa tubuh. Ketika berkomunikasi dengan orang lain, perhatikan gerakan tubuh mereka, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh mereka. Ini akan membantu Anda lebih memahami apa yang sedang mereka ungkapkan dan membantu Anda menginterpretasikan pesan yang disampaikan secara lebih efektif.
2. Menggunakan Bahasa yang Tepat
Goffman menganggap komunikasi verbal sebagai “page” yang terbaca oleh orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan bahasa yang tepat saat berkomunikasi. Pemilihan kata yang tepat, intonasi suara yang sesuai, dan penggunaan nada suara yang benar akan membantu menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif kepada orang lain.
3. Kontrol Emosi
Komunikasi non-verbal juga berperan penting dalam mengendalikan emosi. Misalnya, jika Anda sedang marah, mencoba untuk tetap tenang dan mengontrol ekspresi wajah dan bahasa tubuh Anda. Hal ini akan membantu menghindari konflik yang tidak perlu dan memastikan pesan yang Anda sampaikan tetap jelas dan terbaca oleh orang lain.
Tips untuk Menggunakan Goffman 1959 Page Communication
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menggunakan teori Goffman 1959 Page Communication dengan lebih efektif:
1. Latihan Komunikasi Non-Verbal
Latihan komunikasi non-verbal dapat membantu Anda menjadi lebih sadar tentang bahasa tubuh Anda sendiri dan bahasa tubuh orang lain. Cobalah memperhatikan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh orang lain dalam situasi sehari-hari. Anda juga dapat merekam diri Anda sendiri saat berkomunikasi untuk melihat bagaimana bahasa tubuh Anda mempengaruhi pesan yang disampaikan.
2. Berlatih Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Dalam konteks komunikasi, berlatih empati dapat membantu Anda membaca sinyal-sinyal non-verbal yang diberikan oleh orang lain. Cobalah untuk melihat lebih dari sekadar kata-kata yang diucapkan dan perhatikan ekspresi wajah, tone suara, dan bahasa tubuh mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sedang mereka rasakan atau pikirkan.
3. Jaga Konsistensi
Penting bagi kita untuk menjaga konsistensi antara komunikasi verbal dan non-verbal kita. Misalnya, jika kita mengucapkan kata-kata yang sopan tetapi menggunakan ekspresi wajah yang tidak ramah, pesan yang kita sampaikan mungkin tidak terbaca dengan benar oleh orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menggabungkan komunikasi verbal dan non-verbal dengan konsisten untuk menghindari ketidakcocokan yang dapat mempengaruhi pesan yang ingin kita sampaikan.
Kelebihan Goffman 1959 Page Communication
Terdapat beberapa kelebihan yang dapat kita peroleh dengan menggunakan teori Goffman 1959 Page Communication, di antaranya adalah:
1. Menyampaikan Pesan dengan Lebih Jelas
Salah satu keunggulan teori Page Communication adalah kemampuannya untuk membantu kita menyampaikan pesan dengan lebih jelas. Dengan memperhatikan komunikasi verbal dan non-verbal, kita dapat memastikan bahwa pesan yang kita sampaikan dapat dipahami dengan benar oleh orang lain.
2. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Menggunakan teori Page Communication juga dapat membantu meningkatkan keterampilan komunikasi kita. Dengan memahami dan mengamati bahasa tubuh orang lain, kita dapat menjadi lebih peka terhadap perubahan emosi atau intensi mereka.
3. Meningkatkan Kualitas Interaksi Sosial
Dengan menggunakan teori Goffman 1959 Page Communication, kita dapat meningkatkan kualitas interaksi sosial kita. Dengan memahami dan mengamati komunikasi verbal dan non-verbal, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan menjalin koneksi sosial yang lebih dalam.
Manfaat Goffman 1959 Page Communication
Manfaat menggunakan teori Goffman 1959 Page Communication adalah sebagai berikut:
1. Memahami Orang Lain dengan Lebih Baik
Dengan menggunakan pendekatan Page Communication, kita dapat menjadi lebih peka terhadap sinyal-sinyal non-verbal yang diberikan oleh orang lain. Hal ini akan membantu kita memahami perasaan, pikiran, dan niat mereka dengan lebih baik.
2. Membangun Kepercayaan
Dalam komunikasi, kepercayaan adalah salah satu aspek yang sangat penting. Dengan menggunakan teori Page Communication, kita dapat meningkatkan kepercayaan antara kita dan orang lain melalui komunikasi yang terbuka, konsisten, dan jujur. Ini akan membantu membangun hubungan yang kuat dan harmonis.
3. Meningkatkan Efektivitas Komunikasi
Menggunakan pendekatan Page Communication juga dapat meningkatkan efektivitas komunikasi kita. Dengan memperhatikan komunikasi verbal dan non-verbal kita, kita dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan mengurangi risiko salah persepsi atau ketidakpahaman.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa Perbedaan antara Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non-Verbal?
Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata atau bahasa lisan untuk menyampaikan pesan, sedangkan komunikasi non-verbal melibatkan penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh untuk berkomunikasi. Komunikasi verbal dapat dipahami secara langsung melalui kata-kata yang diucapkan, sedangkan komunikasi non-verbal melibatkan pengamatan sinyal-sinyal non-verbal yang diberikan oleh orang lain.
2. Apa Saja Contoh Komunikasi Non-Verbal?
Contoh komunikasi non-verbal meliputi gerakan tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, kontak mata, dan intonasi suara. Misalnya, senyuman dapat menunjukkan kegembiraan atau kehangatan, sedangkan menggelengkan kepala dapat menunjukkan ketidaksetujuan atau penolakan.
Kesimpulan
Dalam interaksi sosial, komunikasi verbal dan non-verbal memiliki peran yang sangat penting. Goffman 1959 Page Communication menjelaskan pentingnya menggunakan kedua aspek ini untuk berkomunikasi secara efektif. Dengan memahami bahasa tubuh dan menggunakan bahasa yang tepat, kita dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan meningkatkan kualitas interaksi sosial kita. Melalui komunikasi verbal dan non-verbal yang konsisten, kita dapat membangun koneksi lebih kuat dengan orang lain dan meningkatkan efektivitas komunikasi kita secara keseluruhan. Mari terapkan teori Goffman 1959 Page Communication dalam kehidupan sehari-hari dan rasakan manfaatnya secara langsung!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang Dimaksud dengan Komunikasi Verbal dan Non-Verbal?
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata atau bahasa lisan, sedangkan komunikasi non-verbal melibatkan penggunaan gerakan tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh lainnya. Keduanya saling melengkapi dalam menyampaikan pesan secara efektif.
2. Mengapa Penting untuk Memahami Komunikasi Verbal dan Non-Verbal?
Memahami komunikasi verbal dan non-verbal penting karena keduanya memberikan informasi yang berbeda dalam suatu interaksi sosial. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah dapat menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak terucapkan secara verbal. Dengan memahami kedua aspek ini, kita dapat memahami pesan secara keseluruhan dan menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi.
Kesimpulan
Komunikasi verbal dan non-verbal merupakan komponen penting dalam setiap interaksi sosial. Memahami dan menggunakan keduanya dapat membantu meningkatkan kualitas komunikasi dan memperkaya pengalaman interpersonal kita. Dengan memperhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan penggunaan kata yang tepat, kita dapat menyampaikan pesan secara efektif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Jangan lupakan pentingnya kesesuaian antara komunikasi verbal dan non-verbal untuk mencapai pemahaman yang optimal.


