Etika yang Tidak Seharusnya Dilakukan oleh Guru: Saat Proses Belajar Menjadi Tercemar

Posted on

Dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran yang sangat penting sebagai pengajar dan pembimbing siswa. Namun, seperti halnya profesi lainnya, tidak semua guru berperilaku dengan etika yang seharusnya. Ada beberapa tindakan yang bisa merusak proses belajar-mengajar dan mempengaruhi perkembangan siswa. Mari kita simak etika yang tidak seharusnya dilakukan oleh guru!

1. Diskriminasi Siswa

Setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda. Seharusnya, guru memperlakukan semua siswa dengan adil dan tulus tanpa membedakan suku, agama, ras, atau bahkan status ekonomi. Namun, sayangnya ada beberapa guru yang terjebak dalam pola pikir yang diskriminatif, yang mana tindakan ini dapat menciptakan kesenjangan dan merugikan perkembangan siswa secara keseluruhan.

2. Menghindari Tanggung Jawab

Guru memiliki tanggung jawab besar dalam mengajar dan membimbing siswa. Namun, ada beberapa guru yang menghindari tanggung jawabnya dengan memberikan pekerjaan rumah yang tidak relevan atau kurang memberikan perhatian terhadap perkembangan siswa. Hal ini tidak hanya mengecewakan siswa, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif pada motivasi belajar mereka.

3. Tidak Menghargai Opini Siswa

Siswa juga memiliki hak untuk berbicara dan mengemukakan pendapatnya. Sebagai guru, seharusnya kita mendengarkan dan menghargai opini siswa. Namun, ada beberapa guru yang kurang peduli dengan masukan dari siswa atau bahkan mengecilkan dan mengabaikan pendapat mereka. Sikap seperti ini dapat merugikan perkembangan berpikir kritis dan meningkatkan rasa tidak percaya diri siswa.

4. Menghukum secara Tidak Proporsional

Tindakan melawan aturan memang perlu diberikan sanksi, namun guru perlu menggunakan metode hukuman yang proporsional dan berkeadilan. Sayangnya, ada guru yang menggunakan hukuman yang berlebihan atau tidak relevan terhadap kesalahan siswa. Hal ini tidak hanya berdampak pada merosotnya perasaan aman siswa di sekolah, tetapi juga dapat memicu keengganan belajar dan semangat anak hilang.

5. Tidak Mengikuti Standar Profesional

Etika profesional merupakan inti dari profesi sebagai seorang guru. Tidak mengikuti standar profesional dapat merusak integritas guru dan mempengaruhi kualitas pendidikan. Mulai dari tidak mempersiapkan pelajaran dengan baik, tidak memberikan umpan balik yang konstruktif, hingga tidak menghormati kerahasiaan siswa, semua tindakan ini sangat tidak seharusnya dilakukan oleh seorang guru yang ingin memberikan pengaruh positif dalam kehidupan siswa.

Sebagai guru, kita harus senantiasa mengingat betapa pentingnya etika yang melekat dalam profesion ini. Dengan menjaga etika yang baik, bukan hanya akan meningkatkan kualitas guru, tetapi juga membuka pintu kesempatan bagi siswa untuk berkembang dengan baik dalam proses belajar mereka. Mari kita jadi guru yang tidak hanya membimbing, tetapi juga memberikan teladan etika yang baik bagi generasi penerus!

Apa Itu Guru?

Guru adalah
seorang pendidik yang bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Guru memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak-anak sehingga mereka dapat menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Cara Menjadi Seorang Guru

Untuk menjadi seorang guru, terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti:

1. Pendidikan Formal

Langkah pertama adalah menyelesaikan pendidikan formal yang diperlukan, seperti menyelesaikan program sarjana dalam bidang pendidikan. Pendidikan formal ini penting untuk mempelajari teori dan metodologi pengajaran.

2. Melakukan Praktik Pengajaran

Setelah menyelesaikan pendidikan formal, seorang calon guru perlu mengikuti program praktik pengajaran di sekolah. Praktik pengajaran ini memberikan kesempatan bagi calon guru untuk belajar dan mengalami proses pengajaran di kelas secara langsung.

3. Mendapatkan Lisensi

Setelah menyelesaikan pendidikan formal dan praktik pengajaran, seorang calon guru perlu mendapatkan lisensi atau sertifikasi mengajar. Lisensi ini membuktikan bahwa seseorang telah memenuhi syarat dan kompeten untuk menjadi seorang guru.

Tujuan Guru dalam Mendidik

Tujuan utama seorang guru dalam mendidik adalah membantu peserta didik mencapai potensi mereka yang paling tinggi. Guru bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan dan karir mereka. Selain itu, guru juga bertujuan untuk membentuk karakter yang baik, seperti integritas dan kemandirian, serta membantu peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.

Manfaat Etika yang Tidak Seharusnya Dilakukan oleh Guru

Guru memiliki peran penting dalam membentuk moral dan etika peserta didik. Oleh karena itu, guru harus melaksanakan etika yang baik sebagai contoh teladan bagi peserta didik. Berikut adalah beberapa manfaat etika yang tidak seharusnya dilakukan oleh guru:

1. Guru tidak seharusnya memaksakan pendapat

Guru harus menghormati pendapat dan pandangan peserta didik. Guru seharusnya tidak memaksakan pendapatnya sendiri atau mencoba mengubah pandangan peserta didik hanya agar sesuai dengan pendapat pribadi guru.

2. Guru tidak seharusnya membedakan perlakuan

Guru harus memperlakukan semua peserta didik secara adil dan setara tanpa membedakan suku, agama, ras, atau jenis kelamin. Guru tidak seharusnya memihak atau membedakan perlakuan terhadap peserta didik berdasarkan faktor-faktor tersebut.

FAQ 1: Apa yang harus dilakukan jika seorang guru melanggar etika?

Jika seorang guru melanggar etika, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1. Mereka dapat dilaporkan kepada pihak berwenang

Jika melanggar etika hingga melibatkan kejahatan atau tindakan ilegal, tindakan tersebut harus dilaporkan kepada pihak berwenang yang berwenang dalam masalah pendidikan.

2. Membicarakan masalah dengan kepala sekolah atau staf pengelola

Jika pelanggaran etika yang lebih kecil terjadi, hal itu dapat dibicarakan dengan kepala sekolah atau staf pengelola. Mereka dapat membantu menangani situasi dan memberikan sanksi yang sesuai jika diperlukan.

FAQ 2: Apa yang harus dilakukan jika seorang guru tidak memberikan perhatian yang cukup kepada peserta didik?

Jika seorang guru tidak memberikan perhatian yang cukup kepada peserta didik, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1. Berbicara dengan guru tentang kekhawatiran tersebut

Pertama-tama, peserta didik (atau orang tua jika peserta didik masih anak-anak) dapat mencoba berbicara dengan guru tentang kekhawatiran dan harapan mereka. Melalui komunikasi terbuka, masalah dapat diatasi dan guru dapat menyadari kebutuhan keseluruhan peserta didik.

2. Mengajukan keluhan kepada pihak berwenang

Jika komunikasi dengan guru tidak berhasil atau masalah terus terjadi, peserta didik atau orang tua dapat mengajukan keluhan kepada pihak berwenang di sekolah atau departemen pendidikan setempat. Mereka dapat membantu menangani masalah tersebut dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan peserta didik mendapatkan perhatian yang cukup.

Kesimpulan

Dalam mengemban tugasnya, seorang guru harus menjadi contoh teladan dalam etika dan moral. Guru harus menghindari praktek-praktek yang tidak etis, seperti memaksakan pendapat atau membedakan perlakuan. Jika seorang guru melanggar etika, langkah-langkah perbaikan dan tindakan tegas harus diambil untuk memastikan peserta didik mendapatkan pendidikan yang baik dan penuh perhatian.

Kepada para guru, mari kita hadirkan etika yang baik dan menjadi pilar yang kuat dalam membentuk generasi muda yang berintegritas dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Fadhila Kabsya Kasiya
Mengajar adalah panggilan, dan menulis adalah hasrat. Di sini, saya berbagi pelajaran hidup dan inspirasi melalui kata-kata dan pengalaman dalam dunia pendidikan.

Leave a Reply