Erving Goffman: Komunikasi Dua Bagian Verbal dan Non-Verbal dalam Tahun 1959 Penuh Kenyamanan

Posted on

Pada tahun 1959, seorang ahli sosiologi bernama Erving Goffman mempublikasikan sebuah artikel yang mengungkapkan pentingnya komunikasi dua bagian, yaitu verbal dan non-verbal, dalam interaksi sosial. Artikel ini telah lama menjadi pijakan bagi para peneliti dan praktisi komunikasi dalam memahami bagaimana pesan disampaikan dan diterima oleh orang lain.

Dalam tulisannya, Goffman mengungkapkan bahwa komunikasi tidak hanya terjadi melalui kata-kata yang diucapkan secara langsung, tetapi juga melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan bahkan pemilihan pakaian. Semua hal tersebut dapat berkontribusi dalam menyampaikan pesan yang lebih efektif.

Konsep yang paling menarik dari artikel Goffman adalah ide bahwa komunikasi verbal dan non-verbal saling melengkapi satu sama lain. Pesan yang kita sampaikan melalui kata-kata bisa memiliki arti yang sama sekali berbeda jika tidak didukung oleh bahasa tubuh yang sesuai. Misalnya, ucapan “aku senang bertemu denganmu” bisa terdengar tidak tulus jika disertai dengan sikap tubuh yang dingin dan datar.

Dalam konteks komunikasi sehari-hari, penelitian Goffman ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih sadar akan cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Kita dapat memperhatikan bagaimana kata-kata kita disampaikan, ekspresi wajah yang kita tunjukkan, dan bahkan tata krama dalam berpakaian. Semua itu akan mempengaruhi cara orang lain mempersepsikan pesan yang ingin kita sampaikan.

Begitu pula dengan era digital yang semakin berkembang, komunikasi non-verbal juga berperan penting dalam ruang virtual. Misalnya, emotikon atau emoji yang dipergunakan dalam pesan teks dapat membantu menyampaikan emosi yang sulit diungkapkan secara verbal. Selain itu, pilihan visual yang diperlihatkan pada konten online seperti video dan gambar juga dapat mengomunikasikan pesan dengan lebih jelas dan kuat.

Dalam jurnal ini, Goffman juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana manusia mampu menafsirkan pesan komunikasi yang datang dari orang lain. Dia menekankan pentingnya pemahaman sosial dan konteks dalam memperoleh makna yang sebenarnya dari komunikasi dua bagian ini. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi bukan hanya tentang pengiriman pesan, tetapi juga tentang ketepatan dalam memahami pesan yang diterima.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan cara berinteraksi sosial, penelitian-penelitian Goffman mengenai komunikasi dua bagian ini masih relevan hingga saat ini. Memberikan perhatian lebih terhadap komunikasi verbal dan non-verbal dapat membantu kita dalam berinteraksi dengan lebih efektif, terutama dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Dengan hasil penelitian dan pemikiran yang inovatif, Erving Goffman telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam memahami esensi komunikasi manusia. Artikel berjurnalistik ini mengajak kita untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan berarti bagi orang-orang di sekitar kita.

Apa Itu Komunikasi Verbal dan Nonverbal Menurut Erving Goffman?

Komunikasi verbal dan nonverbal adalah konsep yang dikemukakan oleh Erving Goffman pada tahun 1959. Dalam penelitiannya, Goffman menyatakan bahwa dalam setiap interaksi manusia, terdapat dua aspek penting yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Komunikasi verbal mengacu pada penggunaan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk menyampaikan pesan. Sementara itu, komunikasi nonverbal merujuk pada penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan, intonasi suara, dan aspek nonverbal lainnya untuk menyampaikan pesan.

Cara Komunikasi Verbal dan Nonverbal Dilakukan

Untuk melakukan komunikasi verbal, seseorang harus menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. Penting untuk memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan konteks pembicaraan agar pesan dapat disampaikan dengan jelas.

Sedangkan dalam komunikasi nonverbal, seseorang harus menyampaikan pesan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara yang sesuai. Misalnya, senyuman dapat menunjukkan kebaikan hati dan penerimaan, sedangkan tatapan tajam dapat menggambarkan rasa marah atau ketidaksetujuan.

Tips untuk Meningkatkan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Untuk meningkatkan komunikasi verbal dan nonverbal, ada beberapa tips yang dapat digunakan:

Tips Komunikasi Verbal:

  • Pastikan pesan yang disampaikan jelas dan tidak ambigu.
  • Pilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan konteks pembicaraan.
  • Gunakan intonasi suara yang tepat untuk mengekspresikan maksud.
  • Dengarkan dengan baik saat orang lain berbicara untuk memahami pesan yang disampaikan.

Tips Komunikasi Nonverbal:

  • Perhatikan bahasa tubuh Anda, seperti posisi tubuh, gerakan tangan, dan ekspresi wajah.
  • Jaga kontak mata yang baik dengan lawan bicara.
  • Sesuaikan volume suara dan kecepatan bicara dengan suasana dan situasi.
  • Gunakan ekspresi wajah yang relevan dengan pesan yang ingin disampaikan.

Kelebihan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi verbal dan nonverbal memiliki kelebihan masing-masing dalam proses menyampaikan pesan. Kelebihan komunikasi verbal antara lain:

  • Pesan dapat disampaikan dengan jelas dan terstruktur.
  • Dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang kompleks.
  • Dapat menciptakan ikatan emosional antara pembicara dan pendengar.

Sementara kelebihan komunikasi nonverbal antara lain:

  • Pesan dapat lebih mudah dipahami karena tidak tergantung pada bahasa yang digunakan.
  • Dapat membantu memperkuat makna yang ingin disampaikan.
  • Dapat mengungkapkan emosi dan perasaan dengan lebih kuat.

Apa Manfaat Komunikasi Verbal dan Nonverbal Menurut Erving Goffman?

Komunikasi verbal dan nonverbal memiliki manfaat yang penting dalam interaksi manusia sehari-hari. Menurut Erving Goffman, manfaat dari komunikasi verbal dan nonverbal antara lain:

Manfaat Komunikasi Verbal:

  • Membantu dalam menyampaikan informasi dengan cepat dan efektif.
  • Menciptakan pemahaman yang lebih baik antara pembicara dan pendengar.
  • Mendorong kolaborasi dan kerjasama dalam berbagai situasi.

Manfaat Komunikasi Nonverbal:

  • Memperkuat pesan yang disampaikan melalui komunikasi verbal.
  • Meningkatkan keakraban dan kedekatan sosial antara individu.
  • Mempermudah pembacaan emosi dan perasaan orang lain.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa Perbedaan Utama antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal?

Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata yang dimengerti oleh lawan bicara, sedangkan komunikasi nonverbal melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan lainnya. Perbedaan utama lainnya adalah komunikasi verbal menggunakan kata-kata, sedangkan komunikasi nonverbal tidak tergantung pada bahasa verbal.

2. Bagaimana Komunikasi Verbal dan Nonverbal Saling Berinteraksi?

Komunikasi verbal dan nonverbal saling berinteraksi untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Misalnya, ketika seseorang mengatakan “Ya” dengan senyuman dan kontak mata yang baik, komunikasi verbal dan nonverbal bekerja bersama untuk menunjukkan persetujuan dan kehangatan.

Kesimpulan

Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan dua aspek penting dalam interaksi manusia. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan bahasa tubuh yang relevan, pesan dapat disampaikan dengan jelas dan efektif. Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal dapat membantu dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain, meningkatkan kolaborasi, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam berbagai situasi. Jadi, penting untuk memperhatikan cara kita berkomunikasi dan terus berlatih untuk meningkatkan keterampilan tersebut.

Jadi, ayo tingkatkan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal Anda dan lihatlah perubahan positif yang akan terjadi dalam interaksi sehari-hari Anda!

Nashila Khairunnisa
Komunikasi adalah seni, dan kata-kata adalah kuasanya. Saya menjelajahi dunia komunikasi melalui tulisan, berbagi pemikiran, kiat, dan inspirasi dalam bentuk kata-kata.

Leave a Reply