Pertanyaan yang Sering Muncul di Story Telling Interview: Kisah yang Menggetarkan!

Posted on

Pada artikel kali ini, kami akan membahas pertanyaan yang sering muncul di story telling interview. Siapa yang tidak suka dengan kisah yang menggetarkan? Tentu saja, dengan menggunakan pendekatan jurnalistik yang santai, kami akan memberikan Anda panduan lengkap mengenai pertanyaan-pertanyaan ini.

1. “Ceritakan tentang diri Anda!”

Pertanyaan ini seringkali muncul sebagai awal dari sebuah story telling interview. Nantinya, Anda akan diminta untuk menceritakan kisah hidup Anda, keberhasilan Anda, atau mungkin tentang sebuah perjuangan yang Anda alami dan melewati. Jadi, bersiaplah untuk membuat pendengar terkesima dengan cerita Anda!

2. “Apakah ada momen penting dalam hidup Anda yang membuat Anda berubah?”

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengeksplorasi perubahan yang pernah Anda alami dalam hidup. Bisa jadi ini adalah momen yang mengubah arah hidup Anda atau mungkin momen yang menginspirasi Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kisahkan dengan penuh emosi dan buat pendengar terbawa suasana!

3. “Apa yang membuat Anda paling bangga dalam hidup Anda?”

Pertanyaan ini mengundang Anda untuk mengungkap apa yang menjadi pencapaian terbesar dalam hidup Anda. Apakah Anda berhasil meraih gelar pendidikan yang tinggi, mencapai target yang sulit, atau mungkin meraih penghargaan yang bergengsi? Berikan detail dan tunjukkan rasa bangga Anda!

4. “Ceritakan tentang kegagalan yang pernah Anda alami dan bagaimana Anda menghadapinya?”

Dalam kehidupan, kegagalan adalah bagian yang tak terpisahkan. Pertanyaan ini dirancang untuk menggali cerita tentang kegagalan dan bagaimana Anda berhasil bangkit darinya. Berikan inspirasi dan motivasi kepada pendengar dengan menceritakan bagaimana Anda belajar dan berkembang dari kegagalan tersebut.

5. “Berikan contoh situasi saat Anda merasa tertekan dan bagaimana Anda menghadapinya?”

Pertanyaan ini akan menguji kematangan emosional dan kemampuan Anda dalam menghadapi tekanan. Ceritakanlah peristiwa yang menguji ketahanan Anda dan bagaimana Anda berhasil melewati situasi tersebut. Anda bisa membahas strategi Anda atau bagaimana Anda mencari dukungan dari orang-orang terdekat.

Jangan ragu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan penuh semangat dan kejujuran. Ingat, cerita Anda adalah elemen penting untuk mendapatkan pengaruh positif dan membuat pendengar terkesan. Motivasi, kesuksesan, dan rasa percaya diri adalah kunci untuk memikat perhatian mereka.

Semoga panduan ini membantu Anda dalam menghadapi story telling interview. Ingatlah untuk tetap santai dan menikmati momen untuk berbagi cerita yang menggetarkan!

Apa Itu Storytelling Interview?

Storytelling interview adalah metode wawancara yang melibatkan penggunaan cerita atau narasi sebagai cara untuk menggambarkan pengalaman, pencapaian, dan kualitas individu kepada pewawancara. Dalam story telling interview, pewawancara akan menanyakan pertanyaan yang berfokus pada situasi konkret yang dialami oleh pelamar sebelumnya, sehingga memungkinkan pewawancara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan dan keterampilan pelamar.

Cara Melakukan Storytelling Interview

Ada beberapa langkah yang dapat diikuti untuk melaksanakan storytelling interview yang efektif:

1. Persiapan

Sebelum melaksanakan storytelling interview, pewawancara perlu mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pelamar. Pertanyaan tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga mengarah pada cerita yang relevan dengan kualifikasi yang dicari. Pewawancara juga harus melakukan riset terkait perusahaan dan posisi yang sedang dilamar agar dapat menentukan pertanyaan yang spesifik.

2. Memahami Tujuan

Pewawancara harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai melalui storytelling interview. Apakah tujuannya untuk mengetahui kemampuan komunikasi pelamar, kemampuan problem solving, atau aspek lainnya. Pemahaman yang jelas tentang tujuan akan membantu pewawancara untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang tepat.

3. Mendengarkan dengan Baik

Saat menjalankan storytelling interview, pewawancara harus mampu mendengarkan dengan baik. Pewawancara harus memberikan perhatian penuh kepada pelamar dan memastikan detail-detail penting dari cerita dapat terdengar dengan jelas. Mendengarkan dengan baik juga melibatkan kemampuan untuk membaca isyarat non-verbal dan menangkap emosi yang muncul selama proses wawancara.

4. Menggali Lebih Dalam

Pewawancara harus mampu menggali lebih dalam ketika mendapatkan cerita dari pelamar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tindak lanjut yang spesifik dan terkait dengan cerita yang sedang dibahas. Dengan menggali lebih dalam, pewawancara dapat memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang pengalaman dan kualitas pelamar.

5. Mereview dan Mengevaluasi

Setelah proses wawancara selesai, pewawancara harus meluangkan waktu untuk mereview dan mengevaluasi cerita-cerita yang didapatkan. Pewawancara harus membandingkan cerita dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan menggunakan informasi ini dalam proses pengambilan keputusan.

Tips dalam Storytelling Interview

Untuk meningkatkan efektivitas dalam melakukan storytelling interview, ada beberapa tips yang dapat diikuti:

1. Buat Pertanyaan yang Tepat

Pewawancara perlu menyusun pertanyaan yang spesifik dan terkait dengan kualifikasi yang dicari. Pertanyaan yang tepat akan membantu pelamar untuk memberikan cerita yang relevan.

2. Berikan Ruang bagi Pelamar

Pewawancara perlu memberikan ruang bagi pelamar untuk menceritakan pengalamannya dengan bebas. Tidak ada gunanya menekan pelamar untuk menjawab dengan cara tertentu. Biarkan pelamar berbicara dan jangan terlalu sering memotong mereka.

3. Berikan Perhatian Penuh

Saat menjalankan storytelling interview, pastikan untuk memberikan perhatian penuh kepada pelamar. Hindari gangguan dan jangan multitasking selama proses wawancara. Ini akan memastikan bahwa pelamar merasa didengarkan dan dihargai.

4. Latih Kemampuan Mendengarkan

Kemampuan mendengarkan adalah keterampilan penting dalam storytelling interview. Pewawancara perlu melatih kemampuan mendengarkan mereka agar dapat menangkap detail-detail penting dan emosi yang muncul selama proses wawancara.

5. Jaga Sikap Terbuka

Pewawancara perlu menjaga sikap terbuka dan tidak membiarkan prasangka mempengaruhi penilaian mereka terhadap cerita pelamar. Jadilah obyektif dan buka pikiran terhadap cerita yang berbeda-beda.

Kelebihan Storytelling Interview

Storytelling interview memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode wawancara konvensional:

1. Pengungkapan Yang Lebih Dalam

Dengan menggunakan storytelling interview, pelamar dapat memberikan pengungkapan yang lebih dalam tentang pengalaman dan kualitas mereka. Pelamar dapat menjelaskan konteks dari setiap pengalaman yang mereka bagikan dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pewawancara.

2. Menilai Keterampilan Komunikasi

Melalui storytelling interview, pewawancara dapat menilai keterampilan komunikasi pelamar. Pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar menyusun cerita, menggunakan bahasa, dan berbicara dengan pewawancara. Ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan komunikasi pelamar.

3. Menunjukkan Kemampuan Berpikir Analitis

Pada storytelling interview, pelamar harus dapat menjawab pertanyaan dengan cerita yang mengandung kemampuan berpikir analitis. Ini berarti pelamar harus mampu menguraikan masalah, mengidentifikasi solusi yang mungkin, dan menilai dampak dari tindakan yang diambil.

4. Mengukur Motivasi dan Nilai

Storytelling interview juga memungkinkan pewawancara untuk mengukur motivasi dan nilai-nilai pelamar. Melalui cerita yang dibagikan, pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar menghadapi tantangan, apa yang mereka rasakan penting, dan nilai-nilai apa yang mereka anut.

Tujuan Storytelling Interview

Tujuan utama dari storytelling interview adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan, kualitas, dan kepribadian pelamar. Dengan mendengarkan cerita yang dibagikan, pewawancara dapat memperoleh informasi yang lebih detail dan kontekstual tentang pelamar. Tujuan lainnya adalah untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi dan kemampuan berpikir analitis dari pelamar.

Manfaat Pertanyaan yang Sering Muncul di Storytelling Interview

Pertanyaan yang sering muncul dalam storytelling interview memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Membuka Peluang untuk Cerita yang Relevan

Pertanyaan yang spesifik dan terkait membantu membuka peluang bagi pelamar untuk menggambarkan pengalaman dan pencapaian yang relevan. Pertanyaan yang terstruktur memberikan kerangka bagi pelamar untuk merangkai cerita mereka.

2. Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut

Pertanyaan yang diberikan dapat membantu pewawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut tentang kualitas, kemampuan, dan pengalaman pelamar. Ini membantu pewawancara untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam proses seleksi.

3. Memahami Konteks Pengalaman

Dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan konteks pengalaman, pewawancara dapat memahami lebih baik tantangan dan faktor lingkungan yang dihadapi pelamar. Ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pengalaman pelamar.

4. Mengidentifikasi Kemampuan dan Keterampilan

Pertanyaan yang sering muncul dalam storytelling interview membantu pewawancara untuk mengidentifikasi kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pelamar. Dengan mendengarkan cerita mereka, pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar mengaplikasikan keterampilan mereka dalam situasi konkret.

Pertanyaan Umum dalam Storytelling Interview

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam storytelling interview:

1. Ceritakan pengalaman Anda ketika bekerja dalam tim yang beragam.

Pertanyaan ini menggali pengalaman pelamar dalam bekerja dengan tim yang memiliki latar belakang, keahlian, dan pendekatan yang berbeda-beda.

2. Ceritakan tentang saat Anda menghadapi masalah yang rumit dan beragam solusi yang mungkin.

Pertanyaan ini menguji kemampuan pelamar dalam berpikir analitis dan memecahkan masalah dalam situasi yang kompleks.

FAQ 1: Apakah Cerita dalam Storytelling Interview Harus Dibuat-buat?

Tidak, cerita dalam storytelling interview tidak harus dibuat-buat. Pewawancara lebih tertarik pada cerita yang autentik dan sesuai dengan pengalaman dan pencapaian pelamar. Cerita yang dibuat-buat dapat terasa tidak asli dan mungkin tidak memberikan gambaran yang jelas tentang pelamar.

FAQ 2: Apakah Urutan Cerita dalam Storytelling Interview Penting?

Ya, urutan cerita dalam storytelling interview dapat mempengaruhi cara pewawancara menafsirkan pengalaman dan kualitas pelamar. Pewawancara dapat mendapatkan pemahaman yang lebih holistik jika cerita disusun secara teratur dan logis. Urutan yang baik dapat membantu pewawancara dalam menilai pelamar dengan lebih baik.

Dalam kesimpulan, storytelling interview adalah metode wawancara yang menggunakan cerita sebagai alat untuk menggambarkan pengalaman dan kualitas pelamar. Metode ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap dan kontekstual tentang kemampuan dan kepribadian pelamar. Dalam melakukan storytelling interview, penting untuk memiliki persiapan yang baik, mendengarkan dengan baik, dan menggali lebih dalam cerita pelamar. Dengan melakukan storytelling interview dengan baik, pewawancara dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam proses seleksi. Jadi, jangan ragu untuk mencoba metode ini dalam proses wawancara Anda!

Sayyidah Ismah
Dalam dunia kata-kata, saya mengejar ilmu dan berbagi pengetahuan. Mari bersama-sama menjelajahi pengetahuan dan pemikiran dalam tulisan saya.

Leave a Reply