Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor: Ada Api, Ada Motor!

Posted on

Dalam dunia perbengkelan, salah satu bagian penting pada sepeda motor yang kerap menjadi perhatian adalah sistem pengapian. Bagaimana cara kerja dari sistem pengapian ini? Mari kita telusuri bersama-sama!

Saat ini, sepeda motor modern sudah banyak menggunakan sistem pengapian elektronik yang lebih canggih. Namun, kita juga tak boleh melupakan sistem pengapian konvensional yang masih digunakan pada sepeda motor tua atau murah. Mari kita mulai menyelami cara kerja sistem pengapian konvensional ini!

Pertama-tama, sistem pengapian konvensional sepeda motor terdiri dari beberapa komponen penting, di antaranya adalah stator, spul, koil, platina, kontak breaker, busi, dan kabel penghubung. Keseluruhan komponen ini bekerja sama untuk menghasilkan percikan api yang memicu pembakaran pada mesin sepeda motor.

Peran utama dari sistem pengapian adalah menghasilkan percikan api pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Hal ini sangat penting agar sepeda motor dapat berjalan dengan baik dan memberikan tenaga maksimal.

Proses kerja sistem pengapian dimulai dari stator yang terletak di dalam mesin sepeda motor. Stator dihubungkan dengan roda penggiling pada motor. Ketika roda penggiling berputar, maka stator juga akan berputar. Gerakan stator inilah yang akan menghasilkan energi listrik pada spul pengapian.

Energi listrik yang dihasilkan oleh spul kemudian dialirkan ke koil pengapian. Koil berguna untuk mengubah tegangan rendah menjadi tinggi agar menciptakan percikan api yang kuat. Itulah mengapa proses ini juga sering disebut dengan “step up”.

Selanjutnya, percikan api yang dihasilkan oleh koil akan ditransmisikan ke platina. Platina berfungsi mengatur putaran dan pembukaan percikan api agar sesuai dengan posisi piston. Platina kemudian akan mengontrol kontak breaker yang terukir tertentu untuk membuka dan menutup percikan api di busi.

Terakhir, percikan api yang telah diatur oleh platina akan mengalir melalui kabel penghubung dan tiba di busi. Busi akan memicu percikan api yang menyulut campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar, sehingga terjadi pembakaran dan menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk sepeda motor berjalan.

Nah, itulah sekilas tentang cara kerja sistem pengapian konvensional pada sepeda motor. Walaupun terkesan sederhana, namun sistem ini memiliki peranan penting dalam menjaga kinerja mesin sepeda motor agar tetap optimal.

Maka dari itu, jangan kesampingkan pengetahuan tentang sistem pengapian ini. Siapa tahu suatu saat nanti, kamu bisa berperan sebagai mekanik sepeda motor handal dan dapat memecahkan masalah pada sistem pengapian konvensional dengan mudah. Semoga bermanfaat!

Apa itu Sistem Pengapian Konvensional Pada Sepeda Motor?

Sistem pengapian konvensional adalah salah satu komponen penting dalam mesin sepeda motor yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api pada busi sehingga dapat menyulut campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Sistem ini telah digunakan pada sepeda motor sejak dulu hingga saat ini karena keandalannya dalam memberikan pengapian yang stabil.

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen utama yang saling bekerja sama untuk menghasilkan percikan api pada busi. Proses ini dapat dijelaskan dalam beberapa tahap berikut:

1. Pengisian Medan Magnet

Pada awalnya, ketika kunci kontak dihidupkan, aliran listrik dari baterai akan mengisi medan magnet pada coil pengapian (ignition coil). Coil pengapian merupakan komponen yang terdiri dari dua gulungan kawat yang dihubungkan oleh inti besi. Medan magnet yang dihasilkan dari arus listrik ini akan disimpan pada inti besi.

2. Pembangkitan Tegangan Tinggi

Jika mesin sepeda motor dinyalakan, arus listrik dari baterai akan mengalir ke coil pengapian melalui sistem pengendalian yang terdiri dari sakelar dan cdi (capacitor discharge ignition). Sistem pengendalian tersebut berfungsi untuk mengatur waktu dan intensitas percikan api pada busi. Aliran arus listrik ini akan menyebabkan medan magnet pada inti besi coil pengapian berubah dengan cepat, menghasilkan tegangan tinggi di dalam coil.

3. Pengapian Momen Tepat

Selanjutnya, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh coil pengapian akan dialirkan ke busi melalui kabel pengapian. Busi akan menciptakan percikan api dalam ruang bakar yang merupakan campuran bahan bakar dan udara. Percikan api ini akan menyulut campuran bahan bakar dan udara sehingga terjadi pembakaran dan menggerakkan piston.

Tips dalam Mengoptimalkan Sistem Pengapian Konvensional

Meskipun sistem pengapian konvensional telah terbukti dapat memberikan pengapian yang stabil, terdapat beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini. Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:

1. Periksa Kondisi Busi Secara Berkala

Kondisi busi yang buruk dapat mengakibatkan pengapian tidak optimal. Pastikan untuk memeriksa busi secara berkala dan menggantinya jika diperlukan. Pilih busi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan sepeda motor Anda.

2. Periksa Kabel Pengapian

Periksa kabel pengapian secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran yang dapat menghambat aliran listrik ke busi. Ganti kabel pengapian jika ditemukan kerusakan.

3. Perawatan Coil Pengapian

Coil pengapian yang baik dan memiliki medan magnet yang kuat akan memberikan pengapian yang lebih baik. Pastikan untuk membersihkan coil pengapian secara berkala dan periksa kondisinya. Ganti coil pengapian jika ditemukan kerusakan.

4. Perhatikan Voltase Baterai

Voltase baterai yang rendah dapat mengurangi kinerja sistem pengapian. Pastikan untuk memeriksa dan mengisi ulang baterai secara teratur agar voltasenya tetap optimal.

5. Pemakaian Bahan Bakar yang Tepat

Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan dapat mengakibatkan pengapian tidak optimal. Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi untuk mengoptimalkan kinerja sistem pengapian.

Kelebihan Sistem Pengapian Konvensional

Sistem pengapian konvensional memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya masih digunakan pada sepeda motor saat ini. Berikut adalah beberapa kelebihan sistem pengapian konvensional:

1. Mudah dan Murah dalam Perawatan

Sistem pengapian konvensional tidak memerlukan perawatan yang rumit dan mahal. Komponen-komponen yang digunakan pada sistem ini juga mudah dijumpai dan lebih terjangkau dibandingkan dengan sistem pengapian lainnya.

2. Stabilitas Pengapian yang Baik

Pengapian yang dihasilkan oleh sistem pengapian konvensional cenderung lebih stabil, terutama pada kecepatan rendah dan sedang. Hal ini membuat sistem ini cocok untuk digunakan pada sepeda motor sehari-hari yang sering digunakan dalam kecepatan tersebut.

3. Tidak Terpengaruh oleh Cuaca

Sistem pengapian konvensional tidak terlalu terpengaruh oleh cuaca ekstrem, seperti suhu yang sangat panas atau sangat dingin. Ini membuatnya dapat diandalkan dalam berbagai kondisi lingkungan.

4. Mudah Diperbaiki

Jika terjadi kerusakan pada sistem pengapian konvensional, perbaikannya relatif lebih mudah dilakukan karena komponen-komponennya yang mudah diakses.

Kekurangan Sistem Pengapian Konvensional

Walaupun memiliki banyak kelebihan, sistem pengapian konvensional juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan sistem pengapian konvensional:

1. Efisiensi Bahan Bakar yang Rendah

Sistem pengapian konvensional cenderung menghasilkan pembakaran yang kurang efisien dibandingkan dengan sistem pengapian lainnya. Hal ini dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.

2. Keterbatasan Pada Kecepatan Tinggi

Pada kecepatan tinggi, sistem pengapian konvensional cenderung mengalami keterbatasan dalam menghasilkan pengapian yang optimal. Hal ini dapat mengakibatkan performa mesin menjadi kurang baik pada kecepatan tersebut.

3. Sulit Untuk Ditingkatkan

Sistem pengapian konvensional memiliki keterbatasan dalam hal peningkatan performa mesin. Jika Anda ingin meningkatkan tenaga mesin, mungkin perlu mempertimbangkan sistem pengapian lain yang lebih canggih.

Frequently Asked Questions (FAQs)

1. Apakah sistem pengapian konvensional dapat digunakan pada sepeda motor tipe apa saja?

Iya, sistem pengapian konvensional dapat digunakan pada sepeda motor tipe apa saja.

2. Apakah sistem pengapian konvensional dapat dimodifikasi?

Secara terbatas, sistem pengapian konvensional dapat dimodifikasi untuk meningkatkan performa mesin, misalnya dengan mengganti busi yang lebih baik.

3. Berapa lama umur rata-rata coil pengapian pada sistem konvensional?

Umur rata-rata coil pengapian pada sistem konvensional adalah sekitar 20.000-30.000 kilometer, namun bisa berbeda tergantung kondisi penggunaan dan perawatan.

4. Apakah sistem pengapian konvensional lebih mudah rusak dibandingkan dengan sistem pengapian lainnya?

Tidak, sistem pengapian konvensional tidak lebih mudah rusak asalkan mendapatkan perawatan yang baik secara berkala.

5. Apakah sistem pengapian konvensional dapat digunakan pada sepeda motor injeksi?

Kebanyakan sepeda motor injeksi saat ini menggunakan sistem pengapian elektronik, namun ada juga beberapa yang masih menggunakan sistem pengapian konvensional. Pastikan untuk memeriksa buku panduan sepeda motor Anda untuk mengetahui jenis sistem pengapian yang digunakan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dijelaskan tentang sistem pengapian konvensional pada sepeda motor. Meskipun telah ada perkembangan sistem pengapian yang lebih canggih, sistem pengapian konvensional tetap menjadi pilihan yang populer karena keandalannya dalam memberikan pengapian yang stabil. Untuk mengoptimalkan kinerja sistem pengapian konvensional, Anda perlu memperhatikan perawatan dan melakukan beberapa tips yang telah disampaikan. Jika Anda ingin meningkatkan performa mesin atau memiliki kebutuhan tertentu, mungkin perlu mempertimbangkan sistem pengapian yang lebih canggih. Jangan lupa selalu periksa buku panduan dan berkonsultasi dengan teknisi terpercaya untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Ayo, perhatikan kondisi sistem pengapian sepeda motor Anda sekarang juga dan lakukan langkah-langkah pemeliharaan yang diperlukan. Dengan sistem pengapian yang baik, Anda dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan performa mesin yang optimal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!

Kian
Menceritakan permainan olahraga dan menjelajah dengan sepeda. Antara narasi olahraga dan petualangan pedal, aku menjelajahi cerita dan pemandangan.

Leave a Reply