Apa Sajakah Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi? Berikut Contohnya!

Posted on

Menulis laporan hasil observasi mungkin terdengar membosankan bagi sebagian orang. Namun, jika dihadirkan dengan ciri kebahasaan yang menarik, proses ini bisa menjadi jauh lebih menyenangkan. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas apa sajakah ciri kebahasaan yang dapat membuat teks laporan hasil observasi menjadi lebih menarik. Mari kita simak bersama contohnya!

1. Objektivitas yang Tegas

Salah satu ciri khas dari teks laporan hasil observasi adalah objektivitas. Meskipun dalam gaya penulisan jurnalistik santai yang kita gunakan dalam artikel ini, tetap penting untuk menjaga objektivitas dalam laporan observasi. Berikan fakta-fakta dan temuan yang jelas dan pasti, tanpa memberikan sentimen pribadi. Contohnya, dalam laporan hasil observasi tentang perilaku gajah di taman safari, kita dapat menuliskan, “Gajah-gajah tersebut terlihat bermain dengan ceria, tanpa menunjukkan tanda-tanda kegembiraan yang berlebihan.”

2. Ketepatan dan Konsistensi dalam Bahasa

Teks laporan hasil observasi yang baik harus menggunakan bahasa yang tepat dan konsisten. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau penjelasan yang membingungkan. Contohnya, dalam laporan hasil observasi tentang cuaca di lapangan sepak bola, kita dapat menuliskan, “Suhu udara pada pukul 15.00 WIB adalah 30 derajat Celsius, dengan cuaca cerah dan sedikit angin bertiup dari arah barat.”

3. Kelengkapan dan Rinciannya

Teks laporan hasil observasi haruslah lengkap dan rinci. Berikan informasi yang cukup untuk membantu pembaca memahami situasi yang diamati. Contohnya, dalam laporan hasil observasi tentang penyu bertelur di pantai, kita dapat menuliskan, “Selama observasi selama tiga jam, tercatat 20 ekor penyu bertelur di sepanjang pantai, dengan periode waktu antara bertelur yang berkisar antara 10 hingga 20 menit.”

4. Penggunaan Istilah Teknis dengan Bijak

Pada teks laporan hasil observasi, seringkali ditemukan penggunaan istilah-istilah teknis yang terkait dengan objek atau situasi yang diamati. Namun, penggunaannya haruslah bijak. Jangan terlalu banyak menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami oleh pembaca awam. Jika penggunaan istilah teknis memang diperlukan, berikan penjelasan singkat tentang apa yang dimaksud. Misalnya, dalam laporan hasil observasi tentang pengamatan burung, kita dapat menuliskan, “Burung-burung yang diamati termasuk dalam keluarga passeridae atau burung pengicau.”

5. Gaya Bahasa yang Menarik dan Menghidupkan Cerita

Terakhir, tetapi tak kalah penting, gunakan gaya bahasa yang menarik dan mampu menghidupkan cerita. Jika mungkin, ceritakan pengalaman dan kesan yang dirasakan selama melakukan observasi. Contohnya, dalam laporan hasil observasi tentang pertunjukan tari tradisional, kita dapat menuliskan, “Melihat para penari bergerak dengan lincah dan penuh keanggunan, membuat penonton terpesona dan ikut terhanyut dalam cerita yang disampaikan melalui gerakan-gerakan mereka.”

Demikianlah beberapa ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi beserta contohnya. Dengan mengaplikasikan gaya penulisan jurnalistik yang santai, kita dapat membuat laporan observasi terlihat lebih menarik dan dapat meningkatkan ranking di mesin pencari Google. Jadi, ayo mulai aplikasikan ciri-ciri tersebut dalam penulisan laporan observasi Anda!

Apa Itu Teks Laporan Hasil Observasi?

Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berisi deskripsi dan analisis dari hasil pengamatan atau observasi terhadap suatu fenomena atau objek tertentu. Teks ini digunakan untuk menyajikan informasi yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Biasanya, teks laporan hasil observasi digunakan dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, lingkungan, dan pendidikan.

Ciri-ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri kebahasaan tertentu yang membedakannya dengan jenis teks lain. Beberapa ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain:

1. Objektif

Teks laporan hasil observasi harus disusun dengan menggunakan bahasa yang objektif. Artinya, penulis harus menyajikan fakta-fakta yang ditemukan dalam pengamatan tanpa melakukan penilaian atau interpretasi yang subjektif. Tujuan utama dari teks ini adalah untuk menyampaikan informasi secara jelas dan akurat.

2. Tidak Mengandung Opini

Dalam teks laporan hasil observasi, tidak diperbolehkan adanya opini atau pendapat pribadi. Penulis harus berkonsentrasi pada objek pengamatan dan menyajikan informasi berdasarkan apa yang ditemukan secara obyektif. Hal ini menjaga keakuratan dan kekuatan argumen dalam teks.

3. Struktur yang Jelas

Teks laporan hasil observasi harus memiliki struktur yang jelas dan teratur. Biasanya, teks ini terdiri dari bagian pendahuluan, deskripsi objek, metode pengamatan, hasil pengamatan, analisis, dan kesimpulan. Penulis harus mengikuti urutan ini untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang disajikan.

4. Penggunaan Istilah Teknis

Penulis teks laporan hasil observasi harus menguasai istilah-istilah teknis yang terkait dengan objek pengamatan. Hal ini memungkinkan penulis untuk menyajikan informasi dengan akurasi dan kejelasan yang tinggi. Jika ada istilah yang sulit dipahami oleh pembaca umum, penulis harus memberikan penjelasan singkat mengenai istilah tersebut.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Berikut adalah contoh teks laporan hasil observasi tentang pertumbuhan tanaman jagung:

Pendahuluan

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan tanaman jagung sepanjang 4 minggu. Pengamatan dilakukan pada tanaman jagung yang ditanam di kebun percobaan dengan menggunakan metode pertanian organik.

Deskripsi Objek Pengamatan

Tanaman jagung yang menjadi objek pengamatan memiliki tinggi awal sekitar 10 cm. Setiap tanaman jagung diberikan perlakuan yang sama, seperti kualitas tanah, penyiraman, dan pemupukan.

Metode Pengamatan

Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 4 minggu. Setiap tanaman jagung diukur tingginya menggunakan penggaris, dan diamati perkembangan daun dan akar. Selain itu, juga dicatat apakah terdapat gejala penyakit atau hama yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Hasil Pengamatan

Setelah 1 minggu, tinggi tanaman jagung rata-rata mencapai 15 cm. Pada minggu ke-2, tinggi tanaman meningkat menjadi 25 cm rata-rata. Di minggu ke-3, tinggi tanaman jagung mencapai 35 cm rata-rata. Dan pada minggu ke-4, tanaman jagung memiliki tinggi rata-rata sekitar 45 cm.

Analisis

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa tanaman jagung mengalami pertumbuhan yang pesat selama 4 minggu. Tingginya tanaman jagung meningkat seiring dengan waktu, dan tidak terdapat gejala penyakit atau hama yang signifikan pada tanaman.

FAQ tentang Teks Laporan Hasil Observasi

1. Apa tujuan utama dari teks laporan hasil observasi?

Tujuan utama dari teks laporan hasil observasi adalah untuk menyampaikan informasi yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

2. Apa bedanya teks laporan hasil observasi dengan jenis teks lain?

Teks laporan hasil observasi berbeda dengan jenis teks lain dalam penggunaannya yang objektif, tidak mengandung opini, serta memiliki struktur yang jelas.

3. Apa yang harus dipertimbangkan dalam menulis teks laporan hasil observasi?

Dalam menulis teks laporan hasil observasi, penting untuk memperhatikan keobjektifan, kejelasan, dan keakuratan informasi yang disajikan.

4. Apa ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi?

Ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain penggunaan bahasa yang objektif, tidak mengandung opini, memiliki struktur yang jelas, dan penggunaan istilah teknis yang tepat.

5. Bagaimana cara menarik kesimpulan dari teks laporan hasil observasi?

Untuk menarik kesimpulan dari teks laporan hasil observasi, perlu membaca dengan cermat hasil pengamatan dan analisis yang disajikan. Kesimpulan harus didasarkan pada fakta yang ada dan dapat disampaikan secara objektif.

Kesimpulan

Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang digunakan untuk menyajikan informasi yang diperoleh dari pengamatan atau observasi terhadap suatu objek tertentu. Teks ini memiliki ciri-ciri kebahasaan yang khas, seperti penggunaan bahasa yang objektif, tidak mengandung opini, serta memiliki struktur yang jelas. Dengan mempelajari contoh teks laporan hasil observasi dan mengenal ciri-ciri kebahasaannya, pembaca dapat memahami cara menyusun teks laporan hasil observasi dengan baik dan akurat.

Jika Anda memiliki objek yang menarik dan ingin memperoleh informasi secara obyektif, cobalah untuk membuat teks laporan hasil observasi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan memperhatikan ciri-ciri kebahasaan teks ini, Anda dapat menyajikan informasi dengan jelas, akurat, dan tepat waktu.

Abdan
seorang penulis profesional sejak tahun 2016. Dosen di salah satu univerisitas swasta.

Leave a Reply