Red eye adalah efek di mata seseorang di sebuah foto yang memancarkan cahaya merah terang dan hal tersebut cukup menganggu. Red eye terjadi ketika kamu menggunakan lampu flash (kilat) kamera dalam situasi pencahayaan yang buruk, seperti pada saat ruangan gelap, klub malam, atau pada saat mengambil gambar pada malam hari. Pada saat kondisi minim cahaya, pupil seseorang akan melebar untuk membiarkan cahaya masuk sebanyak mungkin. Ketika kamu menggunakan flash, maka cahaya flash akan masuk ke mata dan terpantul kembali melalui mata bagian belakang sehingga akan terkirim kembali ke arah datangnya cahaya.
Jika lampu flash ada berada di dekat lensa, seperti yang dimiliki DSLR pada umumnya (built-in flash), maka pantulan cahaya tersebut akan berakhir kembali di lensa dan akhirnya terekam di sebuah foto yang diambil, seolah-olah mata seseorang yang di foto memancarkan cahaya merah. Pada dasarnya mata kita memiliki pembulu darah dan warna merah berasal dari darah dalam jaringan belakang mata kita. Nah, berikut adalah cara untuk menghindari red eye di dalam foto kita.
- Matikan flash – ini merupakan cara yang paling efektif untuk menangai red eye. Jika memungkinkan, cobalah beberapa pegaturan untuk menyesuaikan konsisi seperti aperture, shutter speed, atau ISO. Jika kamu cukup ahli dalam hal mengatur pengaturan kamera, maka penggunaan flash bisa dihindari.
- Nyalakan lampu – efek red eye timbul karena melebarnya pupil karena kondisi ruangan yang Maka dari itu, kamu bisa menyalakan beberapa sumber penerangan agar pupil tidak melebar, sehingga red eye pun bisa terhindarkan. Bila tidak tersedia lampu, kamu bisa menggunakan flash eksternal.
- Menggunakan flash eksternal – daripada menggunakan built-in flash kamera, ada baiknya gunakan saja flash eksternal yang dipasang jauh dari lensa (letak sumber cahaya jauh dari lensa. Hal ini bisa menghindarkan hasil gambar dari efek red eye, karena cahaya terpantul di retina tidak akan dikirim ke lensa.
- Bounce flash – flash cenderung menghasilkan cahaya yang sangat kuat. Kamu bisa mengurangi intensitas cahaya dengan menggunakan bahan-bahan, seperti kertas tisu atau diffuser (alat untuk menyebarkan cahaya agar bayangan tidak menjadi keras) yang bisa kamu beli di toko perlengkapan fotografi. Setelah itu, kamu bisa memasang alat tersebut didepan flash yang akan mengurangi intensitas cahaya yang keluar, sehingga cahaya jadi lebih lembut.
- Jika ada, gunakan mode pengurangan red eye – beberapa kamera keluaran terbaru telah dibeli dengan mode pengurangan red eye, yang memungkinkan pengguna tidak perlu repot-repot melakukan keempat hal di Mode ini dirancang secara otomatis mengurangi efek red eye tanpa harus mengubah pengaturan lainnya.
- Atur gaya – mengurangi red eye juga bisa disiasati dari angle. Kamu bisa mengambil gambar subjek dari samping atau sedikit menyamping. Contohnya pada saat subjek berpaling dari kamera, seperti saat mengobrol dan makan.
- Editing – cara terakhir yakni dengan editing. Kamu bisa dengan mudah menghapus red eye dengan aplikasi editing seperti Photoshop. Terlebih, aplikasi ini telah dilengkapi berbagai fitur canggih salah satunya adalah fitur menghapus red eye.
Itu dia cara-cara untuk menghindari dan menghilangkan red eye yang ada dalam foto kita. Hal tersebut sangat penting untuk dipelajari agar hasil foto maksimal. Kamu tidak mau kan foto kamu terlihat seperti “monster” karena mata kamu terlihat berwarna merah akibat red eye?