Mengorbankan Waktu untuk Mimpi: Perjuangan Agatha Bersama Drumband Sekolah

Posted on

Hai semua, Sebelum kita masuk ke dalam ceritanya ada nggak nih yang penasaran sama cerita cerpen kali ini? Artikel yang Jika kamu penggemar cerita penuh semangat dan inspirasi, kamu pasti tidak ingin melewatkan kisah Agatha, seorang gadis SMA yang penuh energi dan tekad.

Dalam cerita “Perjuangan dan Kemenangan: Cerita Inspirasional Agatha di Dunia Drumband SMA,” kita akan mengikuti perjalanan Agatha dari latihan yang melelahkan hingga penampilan yang memukau di festival seni. Temukan bagaimana Agatha dan timnya mengatasi berbagai tantangan, menunjukkan kekuatan persahabatan, dan merayakan kemenangan dengan penuh kebanggaan. Yuk, baca selengkapnya untuk merasakan sendiri semangat dan inspirasi dari perjalanan luar biasa Agatha!

 

Perjuangan Agatha Bersama Drumband Sekolah

Timpang Takdir: Awal Perjuangan Agatha dalam Drumband

Hari pertama masuk SMA selalu dipenuhi dengan rasa antusiasme dan harapan baru, dan bagi Agatha, hari itu adalah titik awal perjalanan menuju mimpi besarnya. Dengan tas ransel berwarna cerah dan sepatu olahraga yang bersih, Agatha melangkah masuk ke halaman sekolah, siap untuk memulai petualangan barunya. Namun, jauh di dalam hatinya, ada satu tujuan utama yang menyala dengan semangat bergabung dengan drumband sekolah.

Sejak kecil, Agatha telah menyaksikan pertunjukan drumband dengan mata berbinar. Musik yang penuh energi, gerakan yang terkoordinasi, dan penampilan yang memukau selalu membuatnya bersemangat. Begitu dia tahu bahwa sekolahnya memiliki drumband yang terkenal, hatinya langsung bergetar penuh semangat. Dia tidak bisa menunggu untuk menjadi bagian dari tim yang hebat itu.

Setelah orientasi sekolah selesai, Agatha langsung mencari informasi tentang drumband. Di ruang serba guna sekolah, sebuah poster besar dengan gambar drumband dan jadwal audisi terpasang di dinding. Agatha berhenti sejenak, menatap poster itu dengan penuh perhatian. Di bawah tulisan “Audisi Drumband Sekolah,” terdapat tanggal dan waktu audisi yang semakin mendekat. Matanya berbinar penuh tekad saat dia menempelkan jadwal audisi itu di dinding kamarnya di rumah.

Hari audisi pun tiba. Agatha berdiri di depan cermin, merapikan seragamnya dan memeriksa diri. Dengan rambut yang diikat rapi dan senyum percaya diri, dia merasa siap meskipun hatinya berdegup kencang. Di luar, dia bisa melihat teman-temannya dari kelas lain juga bersiap untuk audisi. Agatha melirik mereka dan merasa sedikit gugup, tetapi dia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang dia tunggu-tunggu.

Ketika giliran Agatha tiba, dia masuk ke ruangan audisi dengan tekad yang kuat. Di dalam ruangan, para anggota drumband yang sudah berpengalaman mengamati dengan seksama. Agatha memperkenalkan dirinya dan mulai memainkan beberapa ketukan drum dengan penuh semangat. Setiap ketukan menggema di ruangan, dan Agatha berusaha menampilkan yang terbaik. Meskipun beberapa ketukan terasa tidak sempurna, dia tetap fokus dan penuh energi.

Setelah selesai, para penguji memberikan beberapa komentar dan saran. Agatha merasa campur aduk ada kepuasan karena dia telah mencoba yang terbaik, namun juga rasa cemas menunggu hasil. Mereka memberi tahu bahwa pengumuman penerimaan akan diumumkan beberapa hari ke depan. Dengan penuh harapan, Agatha meninggalkan ruangan audisi, berharap dia diterima.

Beberapa hari kemudian, Agatha menempelkan pengumuman hasil audisi di papan pengumuman. Jantungnya berdetak kencang saat dia mencari namanya di antara daftar yang panjang. Ketika akhirnya matanya menemukan namanya di daftar penerima, dia hampir tidak bisa mempercayainya. Senyum lebar menghiasi wajahnya, dan dia tidak bisa menahan kegembiraannya. Dia diterima!

Namun, kegembiraan itu segera diikuti oleh tantangan besar. Latihan drumband ternyata memerlukan dedikasi yang tidak sedikit. Agatha harus membagi waktunya antara pelajaran sekolah, latihan drumband, dan aktivitas sosial. Setiap hari, setelah kelas selesai, Agatha bergegas menuju lapangan latihan dengan semangat yang tak pernah padam. Dia tahu bahwa untuk menjadi bagian dari drumband yang sukses, dia harus siap mengorbankan waktu dan tenaga.

Saat latihan pertama dimulai, Agatha merasakan beban tanggung jawab yang berat. Dia harus belajar berbagai ritme dan teknik baru, serta beradaptasi dengan dinamika tim. Seringkali, dia merasa kelelahan dan stres, terutama saat ada ujian sekolah atau tugas yang menumpuk. Tapi di balik semua itu, dia tetap berfokus pada tujuannya. Dia tidak ingin menyerah meskipun tantangan yang dihadapi terasa berat.

Pada suatu sore, saat Agatha pulang dari latihan, dia duduk di ruang tamu dan merenung. Ibunya melihat ke arah Agatha dengan penuh perhatian. “Agatha, kamu terlihat lelah. Bagaimana latihanmu?” tanya ibunya lembut.

Agatha menghela napas dan tersenyum. “Latihan cukup intens, Bu. Tapi aku merasa ini semua sepadan. Aku ingin sekali menjadi bagian dari drumband dan memberikan yang terbaik.”

Ibunya mengangguk dan merangkul Agatha. “Aku bangga dengan semangatmu. Kadang-kadang, perjuangan dan pengorbanan memang perlu untuk meraih sesuatu yang kita impikan. Aku yakin kamu bisa melakukannya.”

Kata-kata ibunya memberikan dorongan ekstra bagi Agatha. Dia tahu bahwa setiap perjuangan dan pengorbanan yang dilakukannya adalah bagian dari perjalanan menuju mimpinya. Dengan tekad yang lebih kuat, Agatha melanjutkan latihannya dengan semangat yang tak tergoyahkan.

 

Menyusuri Hujan: Latihan Berat dan Semangat Tak Pernah Padam

Hari-hari pertama latihan drumband ternyata lebih menantang daripada yang Agatha bayangkan. Latihan tidak hanya memerlukan keterampilan teknis tetapi juga dedikasi yang tidak terhingga. Menghadapi berbagai tantangan, Agatha merasa lebih dekat dengan mimpi yang selama ini dia kejar.

Saat pagi menjelang, Agatha memulai hari dengan semangat. Dia terbangun pagi-pagi dan dengan cepat bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hari itu, dia akan mengikuti latihan drumband sore hari. Di tengah suasana ceria di sekolah, Agatha merasakan energi positif dari teman-teman sekelasnya, yang juga sangat mendukungnya. Namun, di dalam hati, dia tahu bahwa latihan sore hari ini akan menjadi ujian besar.

Sekolah berakhir, dan dengan cepat, Agatha mengganti pakaian seragam sekolahnya dengan pakaian olahraga dan bergegas menuju lapangan latihan drumband. Namun, saat dia tiba di lapangan, dia disambut oleh langit yang mendung dan awan gelap. Hujan mulai turun dengan derasnya, mengguyur lapangan yang luas.

Agatha memandang ke arah lapangan yang kini penuh dengan genangan air. Teman-teman se tim drumbandnya juga tampak gelisah. Beberapa dari mereka mengeluh tentang cuaca buruk dan mulai meragukan apakah latihan bisa dilakukan. Agatha, meskipun merasa sedikit khawatir, berusaha tetap positif.

Salah satu pelatih mereka, Pak Arif, berdiri di tengah lapangan dengan wajah serius. “Teman-teman, kita harus terus berlatih meskipun hujan. Latihan ini penting untuk persiapan kita,” katanya dengan tegas.

Mendengar perintah itu, Agatha merasakan campuran perasaan kekhawatiran dan semangat. Dia tahu bahwa cuaca buruk bukan alasan untuk menyerah. Dengan penuh tekad, dia menggulung lengan baju dan siap menghadapi tantangan. “Ayo, teman-teman! Kita bisa melakukannya!” serunya, mencoba memotivasi timnya.

Latihan di tengah hujan bukanlah hal yang mudah. Setiap ketukan drum terasa lebih berat, dan tanah yang licin membuat gerakan menjadi sulit. Agatha dan timnya berlatih dengan penuh usaha, berusaha agar semua irama dan ritme tetap konsisten meskipun kondisi lapangan sangat menantang. Mereka saling membantu dan bisa memberikan semangat satu sama lain.

Ketika Agatha merasakan dinginnya hujan yang membasahi tubuhnya, dia melihat ke sekeliling. Teman-temannya juga tampak basah kuyup, namun semangat mereka tetap menyala. Dia melihat wajah-wajah yang penuh determinasi dan tidak menyerah meskipun sulit. Melihat hal itu, Agatha merasa lebih kuat dan termotivasi. Mereka semua saling berjuang bersama untuk bisa mencapai tujuan mereka.

Setelah berjam-jam berlatih, cuaca mulai membaik, dan hujan perlahan mereda. Meskipun lelah dan kotor, Agatha merasa sangat puas dengan pencapaian hari itu. Dia tahu bahwa latihan di tengah hujan akan membantu mereka lebih siap untuk pertunjukan besar yang akan datang. Ketika pelatih Pak Arif akhirnya menyatakan latihan selesai, Agatha dan teman-temannya berkumpul di pinggir lapangan.

“Bagus sekali, teman-teman! Meskipun kita latihan dalam kondisi yang sulit, kita tetap bisa mempertahankan semangat dan performa kita. Ini adalah bagian dari perjuangan kita untuk menjadi yang terbaik,” kata Pak Arif sambil tersenyum.

Teman-teman Agatha mulai tertawa dan saling bercanda, berbagi momen kelelahan dan kebanggaan setelah latihan yang melelahkan. Agatha merasakan kepuasan mendalam melihat betapa kompaknya tim mereka dan bagaimana mereka bisa mengatasi tantangan bersama.

Ketika malam tiba, Agatha pulang ke rumah dengan pakaian yang basah kuyup dan sepatu yang kotor. Meskipun tubuhnya merasa lelah, hatinya penuh dengan rasa bangga. Dia duduk di meja makan bersama keluarganya, menceritakan hari yang panjang dan menantang. Ibunya mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan pujian.

“Kamu luar biasa, Agatha. Melihatmu berlatih dengan semangat meskipun dalam hujan sangat menginspirasi. Aku yakin semua usaha dan pengorbananmu akan terbayar nantinya,” kata ibunya dengan lembut.

Agatha tersenyum mendengar kata-kata ibunya. Dia tahu bahwa perjuangan yang dia hadapi adalah bagian dari perjalanan menuju mimpinya. Dengan dukungan dari orang-orang terdekat dan semangat yang tidak pernah pudar, dia merasa siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.

Di malam hari, Agatha duduk di meja belajarnya, merencanakan latihan selanjutnya dan memikirkan strategi untuk meningkatkan performa tim. Setiap tetes keringat dan usaha yang dia berikan adalah langkah menuju kesuksesan yang dia impikan. Agatha tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia siap untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik.

 

Puncak Kemenangan: Penampilan Spektakuler di Hari Pertandingan

Hari pertandingan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Pagi itu, matahari bersinar cerah, memberikan harapan baru bagi Agatha dan tim drumbandnya. Setelah berbulan-bulan latihan keras, hari ini adalah kesempatan mereka untuk bersinar dan menunjukkan hasil kerja keras mereka. Semua anggota tim berkumpul di lapangan, siap untuk memulai hari besar ini.

Agatha bangun pagi-pagi sekali, merasakan campuran antara kegembiraan dan gugup. Dia mengenakan seragam drumbandnya yang bersih dan tertata rapi. Setiap detail, dari topi hingga sepatu, disiapkan dengan penuh perhatian. Agatha berdiri di depan cermin, menatap refleksinya dengan senyum penuh harapan. Ini adalah hari yang dia impikan sejak lama hari untuk menunjukkan kemampuan mereka dan merayakan hasil dari segala usaha dan pengorbanan.

Di sekolah, suasana pagi hari terasa berbeda. Ada antusiasme dan energi yang mengisi udara. Semua orang, mulai dari peserta hingga penonton, tampak bersemangat. Para siswa, guru, dan keluarga berkumpul di area stadion, menunggu dengan penuh harapan pertunjukan drumband. Agatha dan teman-temannya berkumpul di belakang panggung, saling memberikan semangat sebelum penampilan mereka dimulai.

“Tim, hari ini kita akan menunjukkan yang terbaik. Ingat, semua latihan dan perjuangan kita selama ini adalah untuk momen ini. Percaya pada diri kita dan satu sama lain,” kata Agatha dengan penuh semangat, berusaha menyalakan api motivasi di antara teman-temannya.

Saat giliran mereka tiba, Agatha dan timnya maju ke panggung. Suara sorak-sorai penonton menyambut mereka, memberikan dorongan ekstra. Agatha merasakan jantungnya berdetak lebih cepat, namun dia tetap fokus. Mereka semua siap, dan saat pelatih Pak Arif memberi isyarat, pertunjukan pun dimulai.

Musik drumband mengalun meriah, dan Agatha mulai memainkan drum dengan penuh semangat. Ketukan yang kuat dan ritme yang terkoordinasi menjadi bagian dari pertunjukan yang mengesankan. Selama penampilan, setiap anggota tim saling berinteraksi dan berkoordinasi dengan sempurna. Gerakan mereka menyatu dengan musik, menciptakan harmoni yang membuat penonton terpukau.

Agatha bisa melihat ke arah penonton dari panggung. Wajah-wajah yang penuh antusiasme dan kagum, serta teman-teman dan keluarganya yang bersorak untuk mereka. Energi itu membuatnya semakin bersemangat, dan dia merasa seolah-olah seluruh dunia hanya berputar di sekitar penampilannya. Dia melirik ke arah teman-teman satu timnya dan melihat betapa serius dan berkomitmennya mereka. Momen itu terasa begitu magis.

Namun, saat pertunjukan hampir mencapai puncaknya, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Salah satu rekan setim Agatha, Rina, secara tidak sengaja kehilangan ritme dan membuat salah satu bagian pertunjukan menjadi sedikit kacau. Agatha merasakan kekhawatiran sejenak, tetapi dia cepat-cepat mengendalikan diri. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, dia melanjutkan ketukannya dan berusaha membantu Rina untuk kembali ke ritme yang benar. Agatha memberikan sinyal dan dorongan agar tim tetap fokus.

Ketika tantangan itu berlalu, Agatha merasa lega. Tim terus melanjutkan penampilan dengan semangat yang tidak tergoyahkan. Mereka berjuang keras untuk memperbaiki kesalahan dan menampilkan yang terbaik hingga akhir. Agatha dan timnya menyelesaikan penampilan dengan penutup yang memukau, mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.

Saat tirai penutup turun dan musik berhenti, Agatha merasakan campuran antara kelelahan dan kepuasan. Teman-teman satu timnya mendekat dan saling berpelukan, merayakan pencapaian mereka. Meskipun ada sedikit kekacauan selama pertunjukan, mereka berhasil mengatasinya dengan baik dan membuat penampilan yang mengesankan.

Selama pengumuman pemenang, Agatha berdiri dengan tangan berpegangan erat dengan teman-temannya, saling memberikan dukungan. Ketika nama tim mereka disebut sebagai juara, Agatha hampir tidak bisa mempercayainya. Teriakan kegembiraan memenuhi stadion, dan Agatha merasakan rasa bangga yang luar biasa. Air mata bahagia mengalir di pipinya saat dia melambaikan tangan kepada penonton, berbagi momen kemenangan dengan semua orang yang telah mendukungnya.

Setelah pengumuman, Agatha dan timnya berkumpul di tengah stadion untuk foto bersama. Mereka tersenyum lebar, merayakan keberhasilan mereka. Agatha merasa seolah-olah semua usaha dan pengorbanan selama ini terbayar dengan sangat memuaskan. Setiap detik latihan, setiap tetes keringat, semua terasa sepadan dengan hasil hari ini.

Ketika Agatha pulang ke rumah, dia disambut oleh keluarganya yang penuh kegembiraan. Mereka merayakan kemenangan dengan makan malam yang meriah dan bercerita tentang momen-momen spesial dari pertunjukan. Ibunya memeluknya erat, merasa bangga dengan pencapaian anaknya.

“Agatha, kamu luar biasa. Semua kerja keras dan pengorbananmu terlihat jelas hari ini. Kami sangat bangga denganmu,” kata ibunya dengan mata berbinar.

Agatha tersenyum dan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Dia tahu bahwa hari ini adalah hasil dari perjalanan panjang yang penuh perjuangan. Dengan semangat yang tak pernah padam dan dukungan dari orang-orang terdekat, dia merasa siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dan melanjutkan perjalanan menuju mimpinya.

 

Jejak Kemenangan dan Langkah Baru

Setelah kemenangan yang gemilang di hari pertandingan, Agatha merasa dunia terasa lebih cerah. Namun, di balik kebahagiaan itu, dia tahu ada tantangan baru yang harus dihadapi. Kemenangan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang penuh peluang dan tanggung jawab.

Hari-hari setelah pertandingan diisi dengan kegiatan yang padat. Sekolah memulai semester baru, dan Agatha harus menyeimbangkan antara tugas akademik dan kegiatan drumband. Meskipun lelah, semangatnya untuk melanjutkan perjalanan ini tetap berkobar. Dia tahu bahwa meskipun kemenangan adalah pencapaian besar, tetap ada banyak yang harus dilakukan.

Suatu pagi, Agatha bangun lebih awal dari biasanya. Dia duduk di meja belajarnya, menatap daftar tugas dan latihan yang harus dilakukan. Di samping buku-buku dan catatan, ada foto-foto dari pertandingan terakhir yang dia simpan sebagai pengingat perjalanan mereka. Melihat foto-foto itu, dia tersenyum dan merasa terinspirasi. Kemenangan itu bukan hanya tentang medali atau trofi, tetapi tentang perjalanan yang telah dilalui dan pelajaran yang didapat.

Saat dia berangkat ke sekolah, dia merasa suasana yang berbeda. Teman-teman sekelasnya memandangnya dengan hormat dan memberikan ucapan selamat. Beberapa bahkan meminta foto bersama dan berbicara tentang betapa mengesankannya penampilan drumband mereka. Agatha merasa senang dan terharu dengan perhatian itu, tetapi dia juga merasa tanggung jawab yang lebih besar. Kemenangan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk tim dan sekolahnya.

Hari-hari berlalu, dan Agatha semakin sibuk. Latihan drumband kini lebih terstruktur, dengan pelatih Pak Arif memperkenalkan teknik-teknik baru dan tantangan-tantangan lebih besar. Setiap latihan terasa lebih intensif, tetapi Agatha menyadari bahwa itu adalah bagian dari pertumbuhan mereka. Dia berusaha keras untuk tidak hanya menjadi pemain yang baik, tetapi juga pemimpin yang bisa memotivasi timnya.

Suatu sore, saat latihan berlangsung, Agatha menghadapi tantangan baru. Salah satu anggota tim, Rina, tampak kesulitan dengan teknik yang diajarkan. Agatha melihatnya dengan penuh perhatian dan memutuskan untuk membantu. Dia mendekati Rina dengan lembut dan memberikan beberapa tips serta dorongan.

“Rina, jangan khawatir. Semua orang pernah berada di posisi ini. Cobalah berlatih dengan perlahan dulu, lalu tingkatkan kecepatan secara bertahap. Aku yakin kamu bisa melakukannya,” kata Agatha sambil tersenyum, berusaha memberikan rasa percaya diri pada temannya.

Rina tersenyum malu, tetapi dia tampak lebih tenang setelah mendengar kata-kata Agatha. Mereka berlatih bersama selama beberapa waktu, dan Agatha merasa senang bisa membantu teman-temannya berkembang. Momen ini mengajarinya bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang mendukung dan memotivasi orang lain.

Setelah latihan, Agatha duduk di bangku taman sekolah, merenung tentang perjalanan mereka. Dia merasa bangga dengan pencapaian tim dan juga dirinya sendiri, tetapi dia tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mempertahankan kualitas dan semangat mereka. Kemenangan di pertandingan lalu hanyalah satu langkah dari banyak langkah yang harus diambil.

Beberapa minggu kemudian, ada kesempatan untuk tampil di acara lokal lainnya sebuah festival seni yang diadakan setiap tahun. Agatha dan timnya diberi kesempatan untuk menjadi bintang tamu. Meskipun mereka merasa bersemangat, mereka juga tahu bahwa tampil di depan audiens yang berbeda akan membawa tantangan baru. Ini adalah kesempatan untuk mengukur kemajuan mereka dan menunjukkan bahwa mereka masih mampu memberikan penampilan yang luar biasa.

Selama persiapan untuk acara tersebut, Agatha merasakan campuran emosi kegembiraan, kegugupan, dan harapan. Setiap latihan terasa semakin intensif, tetapi dia melihat betapa seriusnya teman-temannya dan merasa yakin bahwa mereka akan berhasil. Mereka mempersiapkan diri dengan cermat, berlatih setiap hari dan memperhatikan setiap detail.

Hari acara tiba, dan stadion penuh dengan penonton yang antusias. Agatha dan timnya berkumpul di belakang panggung, merasakan adrenalin dan kegembiraan. Ketika giliran mereka tiba, mereka melangkah ke panggung dengan percaya diri. Penampilan mereka adalah kombinasi dari semua latihan dan pengalaman yang telah mereka lalui.

Ketika musik dimulai, Agatha merasakan energi dari penonton yang membuatnya semakin bersemangat. Dia memainkan drum dengan penuh semangat, dan seluruh tim berkoordinasi dengan baik. Penampilan mereka memukau penonton, dan suara tepuk tangan memenuhi udara. Agatha merasa sangat bahagia melihat bagaimana kerja keras mereka terbayar dengan cara yang luar biasa.

Setelah penampilan selesai, Agatha dan timnya mendapatkan sambutan hangat dari penonton dan ucapan selamat dari para pengunjung. Mereka merasa sangat puas dan bangga dengan pencapaian mereka. Momen ini adalah puncak dari perjalanan panjang mereka, dan Agatha merasa semua perjuangan dan pengorbanan sepadan.

Saat malam tiba, Agatha pulang ke rumah dengan hati yang penuh kebahagiaan. Dia tahu bahwa perjalanan mereka belum selesai, dan masih banyak yang harus dicapai. Namun, dia merasa siap untuk menghadapi tantangan baru dengan semangat yang tidak pernah padam. Dengan dukungan dari teman-teman, keluarga, dan keyakinan dalam diri sendiri, Agatha tahu bahwa dia bisa menghadapi apa pun yang datang di jalan hidupnya.

Di bawah sinar bulan, Agatha duduk di balkon rumahnya, merenung tentang perjalanan yang telah dia lalui. Setiap langkah, setiap tantangan, dan setiap kemenangan adalah bagian dari cerita yang indah. Dengan tekad dan semangat, dia siap untuk melanjutkan langkah berikutnya dan menulis bab-bab baru dalam perjalanan hidupnya.

 

Jadi, gimana semua ada nggak nih diantara kalian yang bisa menyimpulkan cerita cerpen diatas? Sekian cerita inspiratif tentang Agatha dan perjalanan menakjubkannya di dunia drumband SMA! Dari latihan yang menantang hingga penampilan spektakuler yang memukau penonton, Agatha menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, semua impian bisa menjadi kenyataan. Jika kamu merasa termotivasi oleh kisah Agatha, jangan ragu untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu. Jangan lewatkan juga untuk mengikuti update kami untuk lebih banyak cerita yang penuh semangat dan inspirasi. Sampai jumpa di cerita berikutnya!

Leave a Reply