25 Contoh Komunikasi Non Verbal: Bahasa Tubuh Sebagai Pesan yang Tidak Terucapkan

Posted on

Daftar Isi

Apakah Anda pernah berpikir bahwa komunikasi bisa dilakukan tanpa kata-kata? Betul sekali, komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi yang tidak melibatkan kata-kata. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak cara manusia berkomunikasi tanpa mengucapkan satu kata pun. Melalui bahasa tubuh, seseorang dapat menyampaikan pesan yang kuat dan bermakna tanpa harus menggunakan kata-kata. Berikut ini adalah 25 contoh komunikasi non verbal yang menjadi bentuk bahasa tubuh yang kaya akan makna:

1. Kontak Mata

Ketika seseorang melihat Anda langsung ke mata, itu menandakan bahwa dia menyimak dan mendengarkan dengan serius.

2. Bahasa Jari

Mengangkat jari yang menunjukkan ukuran atau jumlah adalah bentuk komunikasi non verbal yang umum digunakan.

3. Senyuman

Senyuman dapat menunjukkan perasaan hangat, kebaikan, atau persahabatan tanpa harus mengatakan kata-kata apapun.

4. Bahasa Tubuh Terbuka

Menghadapkan tubuh pada seseorang dengan sikap yang ramah menunjukkan ketertarikan dan penerimaan terhadap orang tersebut.

5. Tekanan Tangan

Tekanan tangan yang kuat menunjukkan rasa percaya diri dan dominansi, sedangkan tekanan tangan yang lemah menunjukkan rasa lembut dan ramah.

6. Gelengan Kepala

Gelengan kepala bisa menunjukkan pengertian, penerimaan, atau rasa setuju terhadap apa yang sedang dibicarakan.

7. Mengangguk

Mengangguk kepala adalah tanda bahwa Anda memahami apa yang orang lain katakan atau menunjukkan persetujuan terhadap sesuatu.

8. Pose Tertentu

Pose tubuh yang tegap menunjukkan rasa percaya diri, sedangkan pose tubuh yang cenderung tertunduk menunjukkan ketidakpastian.

9. Intensitas Pernapasan

Pernapasan yang cepat dan pendek menandakan ketegangan atau kecemasan, sedangkan pernapasan yang lambat menunjukkan ketenangan.

10. Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah yang berubah-ubah dapat membantu mengekspresikan perasaan dan emosi seseorang tanpa harus mengucapkannya.

11. Bahasa Telinga

Gerakan telinga yang mengarah ke seseorang menunjukkan rasa perhatian dan minat terhadap apa yang sedang mereka bicarakan.

12. Sentuhan

Sentuhan ringan pada lengan atau bahu seseorang bisa menunjukkan rasa simpati, dukungan, atau kebersamaan.

13. Mengerutkan Alis

Mengerutkan alis menunjukkan kebingungan, rasa tidak percaya, atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu.

14. Mengangkat Bahu

Mengangkat bahu adalah tanda ketidakpastian atau kurangnya pengetahuan tentang sesuatu.

15. Postur Tubuh

Postur tubuh yang tegap dan kokoh menunjukkan rasa percaya diri, sedangkan postur tubuh yang meliuk menunjukkan ketidakpastian atau kecemasan.

16. Gerakan Tangan

Gerakan tangan yang terarah atau dramatis dapat menunjukkan intensitas atau penekanan pada apa yang sedang dibincangkan.

17. Menggaruk Punggung Kepala

Menggaruk punggung kepala menunjukkan kebingungan atau kesulitan dalam memahami sesuatu.

18. Menggigit Bibir

Menggigit bibir menandakan ketidakpastian, kegugupan, atau kekhawatiran.

19. Menggerakkan Kaki

Menggerak-gerakkan kaki secara gelisah bisa menunjukkan ketidaknyamanan atau ketidaksetujuan terhadap apa yang sedang terjadi.

20. Menggelengkan Kepala

Menggelengkan kepala menunjukkan rasa tidak setuju atau ketidaksetujuan terhadap apa yang orang lain katakan atau lakukan.

21. Menutupi Mulut

Menutupi mulut dengan tangan bisa menandakan ketidakpercayaan, atau cemas dalam menyampaikan sesuatu.

22. Membuka Lengan atau Kaki

Orang yang membuka lengan atau kaki mereka menunjukkan sikap yang ramah dan terbuka untuk berinteraksi dengan orang lain.

23. Menghadapkan Tubuh Secara Menyamping

Jika seseorang menghadapkan tubuh secara menyamping, itu menunjukkan bahwa mereka tidak sepenuhnya terlibat dalam percakapan atau situasi tersebut.

24. Mengarahkan Pandangan

Mengarahkan pandangan pada objek atau orang tertentu menunjukkan ketertarikan atau perhatian yang lebih terhadap mereka.

25. Mengetuk Jari

Mengetuk-ngetukkan jari pada permukaan datar menunjukkan ketidaknyamanan atau kebosanan dalam situasi tertentu.

Itulah 25 contoh komunikasi non verbal yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa tubuh ini dapat membantu kita membaca situasi dan mengerti apa yang orang lain rasakan tanpa harus mengucapkan satu kata pun. Penting bagi kita untuk belajar membaca bahasa tubuh ini agar kita bisa lebih memahami orang lain serta meningkatkan kemampuan komunikasi kita secara keseluruhan.

Apa itu Komunikasi Non Verbal?

Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui pengekspresian wajah, gerakan tubuh, bahasa isyarat, ekspresi suara, dan tanda-tanda lainnya. Komunikasi non verbal dapat mengirimkan pesan yang sama pentingnya dengan komunikasi verbal, bahkan dalam beberapa situasi komunikasi non verbal dapat lebih kuat daripada komunikasi verbal.

Cara Berkomunikasi Non Verbal

Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan dalam komunikasi non verbal:

1. Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah sangat penting dalam komunikasi non verbal karena dapat mengungkapkan emosi kita. Melalui ekspresi wajah, kita dapat menyampaikan bahagia, sedih, marah, terkejut, dan berbagai emosi lainnya.

2. Gerakan Tubuh

Gerakan tubuh dapat mengungkapkan perasaan dan maksud kita saat berkomunikasi. Misalnya, menyilangkan tangan bisa menunjukkan sikap bertahan atau tidak terbuka, sedangkan mengangguk mengindikasikan penyetujuan atau pengertian.

3. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh mencakup postur tubuh, gerakan kepala, dan gerakan tangan. Contohnya, postur tubuh yang tegap dan tangan yang menunjuk ke depan dapat menunjukkan sikap percaya diri dan kepemimpinan.

4. Kontak Mata

Kontak mata dapat mengindikasikan minat, perhatian, atau ketertarikan. Mempertahankan kontak mata dengan lawan bicara dapat menunjukkan keseriusan dan kejujuran dalam berkomunikasi.

5. Intonasi Suara

Intonasi suara, seperti kecepatan bicara, volume, dan penekanan kata, dapat memberikan arti yang lebih dalam dalam komunikasi non verbal. Misalnya, suara yang tenang dan pelan dapat menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri.

6. Bahasa Isyarat

Bahasa isyarat adalah sistem komunikasi yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh lainnya untuk menyampaikan pesan. Bahasa isyarat digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran atau komunitas tuli.

Tips Menggunakan Komunikasi Non Verbal yang Efektif

Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan komunikasi non verbal yang efektif:

1. Saling Membaca dan Menanggapi

Perhatikan tanda-tanda non verbal yang ditunjukkan oleh lawan bicara Anda dan tanggapi dengan tanda-tanda non verbal yang sesuai. Hal ini akan memperkuat pemahaman dan keterlibatan dalam komunikasi.

2. Konsisten dalam Ekspresi dan Gerakan

Pastikan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh Anda konsisten dengan pesan yang ingin Anda sampaikan. Jangan mengirimkan pesan yang bertentangan dengan apa yang Anda katakan secara verbal.

3. Latih Kontrol Diri dan Kesadaran Diri

Melatih kontrol diri dan kesadaran diri akan membantu Anda mengatur komunikasi non verbal Anda. Anda dapat memperbaiki ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh yang kurang efektif melalui latihan dan kesadaran diri yang terus-menerus.

4. Ketahui Budaya dan Konteks

Tiap budaya memiliki tanda-tanda non verbal yang berbeda dan memahami hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman atau kesalahan dalam komunikasi non verbal. Selain itu, perhatikan juga konteks komunikasi untuk menyesuaikan tanda-tanda non verbal Anda.

5. Jadilah Pendengar yang Baik

Selain menggunakan komunikasi non verbal secara efektif, penting juga untuk menjadi pendengar yang baik. Dengarkan dengan penuh perhatian, tunjukkan minat dan pengertian melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mendukung.

Kelebihan Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya penting dalam komunikasi antarmanusia:

1. Mengungkapkan Emosi yang Sulit Diungkapkan dengan Kata-kata

Komunikasi non verbal memungkinkan kita untuk mengungkapkan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Misalnya, senyuman dapat menunjukkan kebahagiaan dan palm-up gesture dapat menunjukkan kesopanan atau permintaan maaf.

2. Meningkatkan Pemahaman dan Keterlibatan

Penggunaan komunikasi non verbal yang efektif dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan antara pembicara dan pendengar. Komunikasi non verbal dapat memberikan konteks dan penekanan pada pesan yang disampaikan secara verbal.

3. Mengurangi Kesalahpahaman Antarbudaya

Budaya memiliki perbedaan dalam penggunaan komunikasi verbal, namun komunikasi non verbal dapat menjadi bahasa universal yang dapat dipahami oleh berbagai budaya. Menggunakan komunikasi non verbal dapat membantu mengurangi kesalahpahaman antarbudaya.

4. Mengungkapkan Kehalusan, Kepentingan, dan Kepercayaan

Komunikasi non verbal dapat digunakan untuk mengungkapkan kehalusan, kepentingan, dan kepercayaan. Misalnya, memberikan senyuman dan kontak mata yang tulus dapat menunjukkan kebaikan hati dan kepercayaan pada lawan bicara.

Manfaat dari Komunikasi Non Verbal

Adapun manfaat dari penggunaan komunikasi non verbal dalam berbagai situasi:

1. Meningkatkan Hubungan Personal

Penggunaan komunikasi non verbal yang efektif dapat meningkatkan hubungan personal dengan orang lain. Misalnya, melalui kontak mata, senyuman, dan gerakan tubuh yang terbuka, kita dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan teman atau pasangan kita.

2. Mendorong Keberhasilan Komunikasi Bisnis

Komunikasi non verbal yang baik dapat membantu dalam situasi bisnis. Misalnya, menggunakan bahasa tubuh yang percaya diri saat melakukan presentasi atau pertemuan bisnis dapat meningkatkan kesan positif dan mendukung kesuksesan komunikasi bisnis.

3. Memperkuat Hubungan dalam Keluarga

Komunikasi non verbal juga penting dalam keluarga. Misalnya, melalui pelukan, senyuman, atau bahasa tubuh yang penuh kasih, anggota keluarga dapat merasa diterima, dicintai, dan berhubungan erat satu sama lain.

4. Memfasilitasi Komunikasi dengan Orang dengan Gangguan Pendengaran

Komunikasi non verbal sangat penting dalam berkomunikasi dengan orang dengan gangguan pendengaran atau komunitas tuli. Melalui bahasa isyarat dan ekspresi wajah, kita dapat berkomunikasi dengan mereka dengan lebih efektif dan mengurangi kesenjangan komunikasi.

Contoh-contoh Komunikasi Non Verbal

Berikut adalah 25 contoh komunikasi non verbal beserta penjelasannya:

1. Melihat ke arah lain saat seseorang berbicara

Tindakan ini dapat menunjukkan ketidakminatan atau ketidakinteresan terhadap pembicaraan yang sedang berlangsung.

2. Senyuman

Senyuman adalah ekspresi wajah yang menunjukkan kebahagiaan, penerimaan, atau persetujuan.

3. Mengangguk

Mengangguk adalah gerakan kepala yang menunjukkan pengertian, persetujuan, atau penerimaan terhadap apa yang diucapkan oleh pembicara.

4. Melipat tangan

Melipat tangan adalah sikap tubuh yang menunjukkan sikap bertahan atau ketidaksetujuan terhadap suatu situasi atau pernyataan.

5. Mengangkat alis

Mengangkat alis adalah ekspresi wajah yang menunjukkan keheranan, ketakjuban, atau ketidakpercayaan terhadap suatu pernyataan atau situasi.

6. Menunjuk dengan jari

Menunjuk dengan jari adalah gerakan tangan yang digunakan untuk menunjukkan suatu objek, orang, atau arah.

7. Bersalaman

Bersalaman adalah tanda salam atau penghormatan dalam bentuk jabat tangan antara dua orang.

8. Menyilangkan tangan

Menyilangkan tangan adalah sikap tubuh yang menunjukkan sikap bertahan atau tidak terbuka dalam berkomunikasi.

9. Menghentikan gerakan tubuh

Menghentikan gerakan tubuh dapat menunjukkan ketertarikan atau perhatian terhadap apa yang sedang dibicarakan.

10. Menghapus keringat di dahi

Menghapus keringat di dahi dapat menunjukkan stres, kecemasan, atau ketidaknyamanan dalam suatu situasi.

11. Menatap dengan intens

Menatap dengan intens dapat menunjukkan ketertarikan, kejengkelan, atau ancaman terhadap lawan bicara.

12. Garis-garis di wajah

Garis-garis di wajah dapat menunjukkan tanda penuaan, kekhawatiran, atau ekspresi emosi tertentu.

13. Menggeleng

Menggelengkan kepala adalah gerakan kepala yang menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidakpercayaan terhadap suatu pernyataan atau situasi.

14. Kontak mata yang terjaga

Kontak mata yang terjaga menunjukkan perhatian, pengertian, kejujuran, dan kepercayaan dalam komunikasi.

15. Teknik gesturing tangan saat berbicara

Gesturing tangan saat berbicara dapat menambah penekanan dan konteks pada pesan yang disampaikan secara verbal.

16. Mengerucutkan bibir

Mengerucutkan bibir adalah ekspresi wajah yang menunjukkan ketidakpuasan atau ketidaksetujuan terhadap suatu situasi atau pernyataan.

17. Melipat tangan di dada

Melipat tangan di dada adalah sikap tubuh yang menunjukkan ketidaksetujuan, sikap bertahan, atau sikap defensif.

18. Menggelengkan badan

Menggelengkan badan adalah gerakan badan yang menunjukkan ketidaksetujuan atau penolakan terhadap suatu situasi atau tindakan.

19. Menyentuh atau menyilangkan kaki

Menyentuh atau menyilangkan kaki adalah sikap tubuh yang menunjukkan ketenangan, ketidaknyamanan, atau ketidakpuasan terhadap suatu situasi.

20. Mengangkat bahu

Mengangkat bahu adalah gerakan tubuh yang menunjukkan ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau ketidakpahaman terhadap suatu situasi.

21. Bahasa isyarat

Bahasa isyarat adalah sistem komunikasi yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh lainnya untuk menyampaikan pesan. Bahasa isyarat digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran atau komunitas tuli.

22. Suara tertawa

Suara tertawa adalah ekspresi suara yang menunjukkan kegembiraan, kebahagiaan, atau humor terhadap suatu situasi atau pernyataan.

23. Nada suara yang tinggi atau rendah

Nada suara yang tinggi atau rendah dapat memberikan arti yang lebih dalam dalam komunikasi non verbal. Misalnya, suara yang tinggi dapat menunjukkan kegembiraan atau kejutan, sementara suara yang rendah dapat menunjukkan ketenangan atau kepercayaan diri.

24. Mengangkat alis kagum atau takjub

Mengangkat alis yang menunjukkan kagum atau takjub dapat mengekspresikan kejutan, ketertarikan, atau kekaguman terhadap suatu situasi atau perilaku tertentu.

25. Bahasa tubuh terbuka atau tertutup

Bahasa tubuh yang terbuka, seperti memunculkan dada atau mengangkat bahu, menunjukkan kepercayaan diri, kenyamanan, dan keterbukaan. Sebaliknya, bahasa tubuh yang tertutup, seperti melipat tangan atau menyilangkan lengan, menunjukkan sikap defensif atau ketidakpuasan terhadap situasi atau orang.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apakah komunikasi non verbal lebih penting daripada komunikasi verbal?

Komunikasi non verbal dan komunikasi verbal keduanya penting dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata, sedangkan komunikasi non verbal melibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan tanda-tanda lainnya. Dalam beberapa situasi, komunikasi non verbal dapat lebih kuat dan efektif daripada komunikasi verbal, namun keduanya saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi yang baik melibatkan penggunaan yang efektif dari kedua jenis komunikasi ini.

2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal?

Anda dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal Anda dengan mengamati dan memahami tanda-tanda non verbal yang ditunjukkan oleh orang lain, serta melatih diri dalam menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tanda-tanda lainnya secara efektif. Selain itu, memiliki kesadaran diri yang baik dan mengembangkan kepekaan terhadap budaya dan konteks juga dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal Anda.

Kesimpulan

Komunikasi non verbal merupakan proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan pengekspresian wajah, gerakan tubuh, bahasa isyarat, ekspresi suara, dan tanda-tanda lainnya tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal dapat mempengaruhi pemahaman dan keterlibatan dalam komunikasi antarmanusia. Dalam berkomunikasi non verbal, penting untuk menggunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, bahasa tubuh, kontak mata, dan intonasi suara yang sesuai. Komunikasi non verbal memiliki kelebihan dalam mengungkapkan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, meningkatkan pemahaman dan keterlibatan, mengurangi kesalahpahaman antarbudaya, dan mengungkapkan kehalusan, kepentingan, dan kepercayaan. Beberapa contoh komunikasi non verbal meliputi ekspresi wajah, gerakan tubuh, bahasa isyarat, dan intonasi suara. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal, penting untuk menjadi pendengar yang baik, konsisten dalam ekspresi dan gerakan, memiliki kontrol diri dan kesadaran diri yang baik, mengetahui budaya dan konteks, serta melatih keterampilan komunikasi non verbal secara teratur. Dengan menggunakan komunikasi non verbal yang efektif, hubungan personal, komunikasi bisnis, dan hubungan dalam keluarga dapat ditingkatkan.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apakah komunikasi non verbal lebih penting daripada komunikasi verbal?

Komunikasi non verbal dan komunikasi verbal keduanya penting dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal melibatkan penggunaan kata-kata, sedangkan komunikasi non verbal melibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan tanda-tanda lainnya. Dalam beberapa situasi, komunikasi non verbal dapat lebih kuat dan efektif daripada komunikasi verbal, namun keduanya saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi yang baik melibatkan penggunaan yang efektif dari kedua jenis komunikasi ini.

2. Apakah komunikasi non verbal memiliki kekuatan yang sama dengan komunikasi verbal?

Komunikasi non verbal dapat memiliki kekuatan yang sama dengan komunikasi verbal, bahkan dalam beberapa situasi, komunikasi non verbal dapat lebih kuat daripada komunikasi verbal. Hal ini karena komunikasi non verbal dapat mengungkapkan emosi dan pesan yang sulit diungkapkan secara verbal. Misalnya, senyuman dapat menunjukkan kebahagiaan dan bahasa tubuh yang terbuka dapat menunjukkan kepercayaan diri. Namun, penting untuk diingat bahwa komunikasi verbal dan non verbal saling melengkapi dan penting untuk digunakan secara efektif dalam berkomunikasi.

Kesimpulan

Komunikasi non verbal merupakan proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan pengekspresian wajah, gerakan tubuh, bahasa isyarat, ekspresi suara, dan tanda-tanda lainnya tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal memiliki kekuatan yang sama dengan komunikasi verbal dan keduanya saling melengkapi dalam berkomunikasi. Dalam menggunakan komunikasi non verbal, penting untuk memahami tanda-tanda non verbal yang ditunjukkan oleh orang lain dan melatih diri dalam menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tanda-tanda lainnya secara efektif. Dengan menggunakan komunikasi non verbal yang efektif, kita dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan dalam komunikasi, mengurangi kesalahpahaman antarbudaya, dan mengungkapkan emosi dan pesan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apakah komunikasi non verbal lebih penting daripada komunikasi verbal?

Komunikasi non verbal dan komunikasi verbal keduanya penting dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal menggunakan kata-kata sedangkan komunikasi non verbal menggunakan pengekspresian wajah, gerakan tubuh, bahasa isyarat, dan tanda-tanda lainnya. Keduanya saling melengkapi dalam berkomunikasi, namun dalam beberapa situasi, komunikasi non verbal dapat lebih kuat daripada komunikasi verbal. Misalnya, melalui bahasa tubuh yang terbuka atau kontak mata yang tulus dapat menunjukkan kepercayaan dan keterlibatan yang lebih kuat daripada kata-kata.

2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal?

Anda dapat meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal Anda dengan mengamati dan memahami tanda-tanda non verbal yang ditunjukkan oleh orang lain, serta melatih diri dalam menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tanda-tanda lainnya secara efektif. Selain itu, memiliki kesadaran diri yang baik dan mengembangkan kepekaan terhadap budaya dan konteks juga dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi non verbal Anda. Mengikuti kursus atau pelatihan komunikasi non verbal juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan keterampilan Anda dalam berkomunikasi secara efektif.

Kesimpulan

Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui pengekspresian wajah, gerakan tubuh, bahasa isyarat, dan tanda-tanda lainnya. Komunikasi non verbal memiliki kepentingan yang sama dengan komunikasi verbal dan keduanya saling melengkapi dalam berkomunikasi. Dalam menggunakan komunikasi non verbal, penting untuk memahami tanda-tanda non verbal yang ditunjukkan oleh orang lain, melatih diri dalam menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang efektif, serta memiliki kesadaran diri yang baik. Dengan menggunakan komunikasi non verbal yang efektif, kita dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan dalam komunikasi, mengurangi kesalahpahaman antarbudaya, dan mengungkapkan emosi dan pesan dengan lebih efektif tanpa kata-kata.

Salma Salsabila
Di dalam cerita-cerita kita, kita menemukan persaudaraan. Saya adalah komunikator yang berbicara dengan kata-kata, menggabungkan seni komunikasi dan tulisan untuk menginspirasi dan menyatukan orang.

Leave a Reply