Daftar Isi
- 1 Apa itu Komunikasi Non Verbal?
- 2 Tips untuk Menggunakan Komunikasi Non Verbal Secara Efektif
- 3 Kelebihan Komunikasi Non Verbal
- 4 Manfaat Fungsi Komunikasi Non Verbal menurut Mark Knap Cangara
- 5 FAQ 1: Apakah orang dari budaya yang berbeda menginterpretasikan bahasa tubuh yang sama dengan cara yang sama?
- 6 FAQ 2: Apakah komunikasi non verbal lebih penting daripada komunikasi verbal?
Tidak dapat disangkal bahwa komunikasi adalah pilar utama dalam menjalin hubungan antara manusia. Namun, tidak semua komunikasi dilakukan melalui kata-kata. Ada sebuah bentuk komunikasi yang sering terabaikan, namun memiliki kekuatan yang luar biasa: komunikasi non verbal.
Dalam pandangan Mark Knap Cangara, seorang pakar komunikasi, komunikasi non verbal merupakan bahasa universal yang tidak memerlukan terlalu banyak kata-kata. Ia berpendapat bahwa lebih dari 90 persen dari apa yang kita sampaikan pada orang lain terjadi melalui komunikasi non verbal.
Sekilas, mungkin komunikasi non verbal hanya terlihat sebagai gerakan tubuh atau ekspresi wajah sekadar menjadi pelengkap dalam pembicaraan. Namun, sebenarnya pesan yang disampaikan melalui komunikasi non verbal dapat jauh lebih mendalam dan kompleks.
Salah satu fungsi utama komunikasi non verbal menurut Knap Cangara adalah sebagai alat untuk menyampaikan emosi. Misalnya, ketika kita sedang marah, mungkin kita akan melihat wajah yang meradang, berbagai gerakan yang cepat, atau bahkan tatapan tajam yang mengancam. Semua ini adalah bentuk komunikasi non verbal yang pada dasarnya menyampaikan emosi yang tengah dirasakan.
Selain itu, komunikasi non verbal juga berperan dalam membentuk kesan pertama seseorang. Pertemuan pertama dengan seseorang mungkin hanya berlangsung dalam hitungan detik, namun selama waktu singkat itu, kita secara tidak sadar telah mengamati ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara lawan bicara. Dari sinilah kesan pertama terbentuk, dan seringkali kesan tersebut lebih kuat dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan.
Kemudian, komunikasi non verbal juga digunakan untuk memperkuat pesan verbal yang sedang disampaikan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa apabila kata-kata yang diucapkan tidak sejalan dengan bahasa tubuh atau ekspresi wajah, orang akan cenderung mempercayai apa yang disampaikan melalui bahasa tubuh. Hal ini tentunya berarti bahwa kita harus senantiasa memperhatikan komunikasi non verbal kita agar pesan yang ingin disampaikan tidak terlewat begitu saja.
Dalam era digital ini, komunikasi non verbal juga tetap relevan dan mendominasi. Meskipun kita tidak bertatap muka secara langsung, dengan menggunakan emotikon, stiker, atau gambar, kita tetap mampu menyampaikan emosi atau pesan tertentu kepada orang lain.
Jadi, kesimpulannya adalah komunikasi non verbal memiliki peranan penting dalam interaksi manusia. Dengan memperhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh, kita dapat menginterpretasikan pesan tersembunyi yang ingin disampaikan oleh orang lain. Mengingat sebagian besar komunikasi yang terjadi adalah non verbal, penting bagi kita untuk menjadi peka terhadap bahasa tubuh kita sendiri dan juga bahasa tubuh orang lain dalam segala interaksi yang kita lakukan.
Apa itu Komunikasi Non Verbal?
Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang tidak melibatkan penggunaan kata-kata. Ini mencakup berbagai elemen seperti bahasa tubuh, mimik wajah, gerakan, postur tubuh, nada suara, dan kontak mata. Komunikasi non verbal dapat memberikan informasi yang sama pentingnya dengan komunikasi verbal dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi cara pesan tersebut diterima oleh orang lain.
Cara Komunikasi Non Verbal dilakukan
Komunikasi non verbal dapat dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Beberapa cara umum di mana komunikasi non verbal dilakukan termasuk:
1. Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh mencakup gerakan, postur, dan ekspresi wajah. Misalnya, melipat tangan di depan dada dapat menunjukkan ketidaksetujuan atau ketidaknyamanan, sedangkan senyuman dapat menunjukkan kebahagiaan atau persetujuan. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai dengan konteks dapat memperkuat pesan yang disampaikan secara verbal.
2. Kontak Mata
Kontak mata adalah cara penting dalam komunikasi non verbal. Memandang seseorang saat berbicara menunjukkan minat dan perhatian, sementara menghindari kontak mata dapat menunjukkan ketidakacuhan atau kebohongan. Kontak mata yang tepat dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan memperkuat interaksi komunikasi.
3. Nada Suara
Nada suara atau intonasi dapat memberikan makna tambahan pada pesan yang disampaikan. Volume suara, kecepatan bicara, dan penekanan pada kata-kata tertentu dapat memberikan informasi tambahan tentang emosi seseorang atau pentingnya pesan tersebut.
4. Penampilan Fisik
Penampilan fisik termasuk pakaian, gaya rambut, dan tata rias. Penampilan yang rapi dan profesional dapat memberikan kesan yang positif pada orang lain, sementara penampilan yang tidak terawat atau tidak sopan dapat mengurangi efektivitas komunikasi.
Tips untuk Menggunakan Komunikasi Non Verbal Secara Efektif
Agar komunikasi non verbal dapat digunakan secara efektif, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
1. Jadilah Sadar akan Bahasa Tubuh Anda
Penting untuk mengenali dan mengontrol bahasa tubuh Anda sendiri. Anda dapat berlatih melalui cermin atau merekam diri sendiri saat berbicara agar dapat melihat ekspresi wajah dan gerakan tubuh Anda. Dengan menyadari bahasa tubuh Anda, Anda dapat mengkomunikasikan pesan dengan lebih jelas dan konsisten.
2. Dengarkan dengan Kontak Mata
Memastikan bahwa Anda menjaga kontak mata saat berbicara dengan orang lain dapat menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan dan tertarik pada apa yang mereka katakan. Ini juga dapat membantu membangun hubungan dan meningkatkan kepercayaan dalam interaksi komunikasi.
3. Perhatikan Nada Suara Anda
Cobalah untuk mengontrol volume, kecepatan, dan penekanan suara Anda agar sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan. Pastikan Anda tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan berikan penekanan yang tepat pada kata-kata penting untuk memberikan makna yang jelas.
4. Sesaikan Penampilan Anda
Perhatikan penampilan fisik Anda saat berkomunikasi, terutama dalam situasi yang memerlukan kesan formal atau profesional. Pastikan pakaian, rambut, dan tata rias Anda merujuk pada norma dan nilai yang berlaku dalam situasi tersebut.
Kelebihan Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya penting dalam berbagai situasi:
1. Menguatkan Pesan Verbal
Komunikasi non verbal dapat membantu menguatkan pesan verbal yang disampaikan. Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan intonasi suara dapat memberikan tambahan konteks dan emosi pada pesan yang disampaikan, membuatnya lebih mudah dipahami dan diterima oleh orang lain.
2. Memperkuat Keterhubungan dan Kepercayaan
Komunikasi non verbal dapat membantu membangun keterhubungan dan kepercayaan antara penutur dan pendengar. Memandang langsung, menggunakan bahasa tubuh yang terbuka, dan mengontrol kontak mata dapat meningkatkan rasa keakraban dan kepercayaan dalam interaksi komunikasi.
3. Memfasilitasi Pemahaman Antara Budaya yang Berbeda
Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang universal dan dapat dipahami oleh orang-orang dari budaya yang berbeda. Saat berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, penggunaan komunikasi non verbal dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan mendorong pemahaman yang saling menghormati.
4. Meningkatkan Kesadaran Diri dan Empati
Memahami dan menginterpretasikan komunikasi non verbal orang lain juga dapat meningkatkan kesadaran diri dan empati. Dengan memperhatikan dan merespons komunikasi non verbal orang lain, kita dapat menjadi lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan mereka, dan memperbaiki interaksi komunikasi kita secara keseluruhan.
Menurut Mark Knap Cangara, komunikasi non verbal memiliki manfaat yang signifikan dalam komunikasi interpersonal dan interkultural:
1. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Pemahaman dan penggunaan komunikasi non verbal yang efektif dapat meningkatkan keterampilan komunikasi secara keseluruhan. Dengan mengenali dan merespons bahasa tubuh, mimik wajah, dan intonasi suara, seseorang dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
2. Membantu Membangun Hubungan yang Baik
Komunikasi non verbal dapat membantu membangun hubungan yang baik antara individu. Melalui kontak mata yang tulus, senyuman yang ramah, dan sikap tubuh yang terbuka, seseorang dapat menciptakan hubungan yang lebih intim dan saling percaya dengan rekan atau pasangan mereka.
3. Meningkatkan Pemahaman Antarbudaya
Pemahaman komunikasi non verbal juga penting dalam konteks interkultural. Dalam bertemu orang dari budaya yang berbeda, penggunaan yang tepat dari bahasa tubuh dan pengenalan tentang ekspresi wajah yang dianggap sopan akan membantu membangun pemahaman dan menghindari kesalahpahaman budaya.
4. Meningkatkan Penilaian Diri
Memahami komunikasi non verbal juga dapat membantu seseorang dalam memahami dirinya sendiri. Dengan memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah mereka sendiri, orang dapat meningkatkan kesadaran diri tentang perasaan dan emosi mereka, serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam komunikasi mereka.
FAQ 1: Apakah orang dari budaya yang berbeda menginterpretasikan bahasa tubuh yang sama dengan cara yang sama?
Tidak selalu. Interpretasi bahasa tubuh dapat bervariasi antara budaya dan individu. Beberapa gerakan dan ekspresi wajah yang dianggap sopan di satu budaya dapat dianggap tidak sopan atau tidak bermaksud baik di budaya lain. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya dan konteks komunikasi ketika berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.
FAQ 2: Apakah komunikasi non verbal lebih penting daripada komunikasi verbal?
Baik komunikasi non verbal maupun verbal memiliki peran dan kepentingan yang unik dalam menyampaikan pesan dan membangun hubungan. Komunikasi verbal membantu menyampaikan informasi secara langsung dengan kata-kata, sementara komunikasi non verbal dapat memberikan konteks, nuansa, dan makna tambahan pada pesan yang disampaikan. Keduanya saling melengkapi dan harus dipahami secara bersamaan untuk mencapai komunikasi yang efektif.