Metode Penelitian Lapangan dengan Menggali Sumber dari Saksi Sejarah Disebut?

Posted on

Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi informasi, melakukan penelitian tentang suatu peristiwa sejarah tidak lagi hanya bergantung pada buku-buku tebal di perpustakaan. Metode penelitian lapangan semakin populer, dengan mengandalkan sumber informasi yang diperoleh dari saksi-saksi sejarah yang masih hidup. Tapi, tunggu dulu, apa sebenarnya metode ini disebut?

Metode penelitian lapangan dengan menggali sumber dari saksi sejarah disebut… taraa… “oral history”!

Mungkin terdengar seperti judul film dokumenter, tapi oral history benar-benar merupakan metodologi penelitian yang signifikan dalam dunia akademik. Melalui metode ini, para peneliti berusaha memperoleh informasi sejarah dari orang-orang yang secara langsung telah mengalami atau menjadi saksi peristiwa tersebut.

Uniknya, dalam oral history, penelitian dilakukan secara lisan, dengan cara mewawancarai saksi sejarah secara mendalam. Jadi, jangan bayangkan berjibun buku-buku atau stapler yang berakhir menjadi manipulasi bahan tulisan. Di sini, untuk menggali informasi berharga demi mengungkap sejarah yang tersembunyi, percakapan menjadi senjata utama bagi para peneliti.

Bagaimana prosesnya? Para peneliti yang mengaplikasikan metode ini mempersiapkan pertanyaan secara terperinci dan cermat. Mereka memperoleh persetujuan dari pihak yang bersangkutan untuk merekam percakapan secara audio atau bahkan melakukan wawancara langsung di tempat kejadian. Dalam suasana yang santai, peneliti dan saksi sejarah saling bersahabat layaknya teman lama yang bertukar cerita.

Oral history sangat berharga karena mampu memberikan kejelasan dan perspektif yang berbeda dalam memahami suatu peristiwa sejarah. Buku-buku memang bisa memberikan informasi, tapi tak sebanding dengan cerita di balik layar. Hanya dengan menggali dari sumber informasi langsung, kita bisa menangkap momen dan perasaan yang mungkin terlewatkan di antara halaman-halaman terekam.

Selain itu, oral history juga memberikan kesempatan yang adil kepada para saksi sejarah untuk berbicara dan menceritakan pengalaman mereka. Terkadang, bab-bab sejarah tertentu terabaikan atau diabaikan dalam catatan sejarah resmi. Dengan metode ini, kita bisa membebaskan peristiwa tersebut dari ketersembunyian dan memperjuangkan pengakuan yang pantas.

Namun, oral history juga menghadirkan tantangan tersendiri. Ketepatan ingatan saksi sejarah, bias pribadi, dan adanya versi yang saling bertentangan adalah beberapa contoh yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, peneliti harus cermat dalam membandingkan dan menganalisis berbagai sumber yang didapatkan melalui metode ini.

Jadi, inilah jawaban atas pertanyaan kita tadi. Metode penelitian lapangan dengan menggali sumber dari saksi sejarah disebut oral history. Dengan memanfaatkan informasi dari mulut ke mulut, oral history memberikan dimensi baru dalam memahami sejarah. Jadi, mari berbicara dan merangkai kisah bersama para saksi sejarah, karena di balik cerita mereka, tersembunyi berlian sejarah yang patut kita ungkap.

Apa itu Metode Penelitian Lapangan?

Metode penelitian lapangan adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data langsung dari sumber dan melibatkan peneliti dalam interaksi langsung dengan objek penelitian. Metode ini sering digunakan dalam studi sejarah untuk menggali sumber dari saksi sejarah dan mencari informasi yang tidak terdokumentasi secara tertulis. Dalam penelitian lapangan, peneliti akan melakukan observasi, wawancara, dan pencatatan langsung di lokasi penelitian untuk mengumpulkan data yang relevan dan akurat.

Proses Metode Penelitian Lapangan

1. Perencanaan

Langkah pertama dalam metode penelitian lapangan adalah melakukan perencanaan yang matang. Peneliti perlu menentukan tujuan penelitian, mengidentifikasi lokasi yang akan diteliti, dan merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik. Perencanaan juga melibatkan pemilihan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, seperti wawancara atau pengamatan langsung.

2. Pengumpulan Data

Setelah perencanaan dilakukan, peneliti dapat mulai mengumpulkan data. Ini melibatkan kunjungan langsung ke lokasi penelitian dan melakukan observasi terhadap objek penelitian. Peneliti juga dapat melakukan wawancara dengan saksi sejarah atau individu yang memiliki informasi yang relevan. Selama pengumpulan data, peneliti harus objektif dan mencatat informasi dengan seksama.

3. Analisis Data

Setelah data terkumpul, peneliti perlu menganalisis data dengan cermat. Ini melibatkan mengorganisir data, mengidentifikasi pola atau tema, dan menginterpretasikan hasil. Analisis dapat melibatkan penggunaan alat bantu seperti perangkat lunak statistik untuk mengolah data yang telah dikumpulkan. Hasil analisis data akan membantu menjawab pertanyaan penelitian dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang objek penelitian.

4. Interpretasi dan Penyajian Hasil

Langkah terakhir dalam metode penelitian lapangan adalah menginterpretasikan hasil analisis dan menyajikan temuan penelitian secara jelas dan sistematis. Ini melibatkan penjabaran temuan secara naratif dan mempresentasikannya dalam bentuk laporan penelitian atau artikel. Interpretasi yang baik dan penyajian yang jelas akan memudahkan pembaca atau audiens untuk memahami hasil penelitian dan kesimpulan yang dihasilkan.

Kelebihan Metode Penelitian Lapangan

Metode penelitian lapangan memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang efektif dalam menggali sumber dari saksi sejarah. Beberapa kelebihan tersebut antara lain:

1. Data yang Akurat dan Relevan

Dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara, penelitian lapangan memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat dan relevan. Saksi sejarah dapat memberikan informasi yang tidak terdokumentasi secara tertulis, yang dapat memberikan wawasan baru dan mendalam tentang objek penelitian.

2. Interaksi Langsung dengan Objek Penelitian

Metode penelitian lapangan memungkinkan peneliti untuk berinteraksi langsung dengan objek penelitian. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengamati konteks yang sebenarnya, melihat detail yang mungkin terlewatkan jika hanya mengandalkan dokumentasi tertulis, dan mengajukan pertanyaan yang relevan kepada saksi sejarah.

3. Fleksibilitas dan Keterlibatan Peneliti

Dalam penelitian lapangan, peneliti memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan penelitiannya dengan objek penelitian. Peneliti dapat mengubah pertanyaan penelitian atau teknik pengumpulan data sesuai dengan perkembangan penelitian. Selain itu, keterlibatan peneliti yang langsung dalam proses penelitian dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan subjek penelitian dan meningkatkan pemahaman tentang objek penelitian.

Kekurangan Metode Penelitian Lapangan

Meskipun memiliki kelebihan, metode penelitian lapangan juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan. Beberapa kekurangan tersebut antara lain:

1. Waktu dan Biaya

Metode penelitian lapangan seringkali membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak daripada metode penelitian lainnya. Peneliti harus melakukan perjalanan ke lokasi penelitian, melakukan observasi, dan melakukan wawancara secara langsung. Hal ini dapat memakan waktu dan menghabiskan biaya transportasi, akomodasi, dan sebagainya.

2. Subjektivitas Peneliti

Keterlibatan peneliti secara langsung dalam proses penelitian dapat menyebabkan subjektivitas dalam pengumpulan dan analisis data. Peneliti dapat mempengaruhi hasil penelitian melalui sikap, persepsi, atau interpretasi pribadinya. Oleh karena itu, peneliti perlu menjaga objektivitas dan mencoba meminimalkan bias yang mungkin muncul dalam penelitian lapangan.

3. Terbatas pada Objek Penelitian Tertentu

Metode penelitian lapangan tidak cocok untuk semua jenis penelitian. Metode ini lebih cocok digunakan dalam penelitian yang melibatkan interaksi langsung dengan manusia atau objek penelitian yang hanya dapat diamati secara langsung. Jika objek penelitian berupa fenomena yang membutuhkan pengamatan jangka panjang atau objek yang sulit dijangkau, metode penelitian lain mungkin lebih sesuai.

Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian Lapangan

Metode penelitian lapangan memiliki tujuan dan manfaat yang dapat dihasilkan. Beberapa tujuan dan manfaat tersebut adalah:

1. Mendapatkan Informasi yang Spesifik

Tujuan utama dari metode penelitian lapangan adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik dan detail tentang objek penelitian. Melalui interaksi langsung dengan saksi sejarah atau objek penelitian, peneliti dapat memperoleh informasi yang tidak terdokumentasi secara tertulis dan menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang objek penelitian.

2. Mendapatkan Perspektif yang Berbeda

Melalui metode penelitian lapangan, peneliti dapat mendapatkan perspektif yang berbeda tentang objek penelitian. Interaksi langsung dengan saksi sejarah atau objek penelitian dapat memberikan sudut pandang yang unik dan menawarkan wawasan baru tentang fenomena yang sedang diteliti. Hal ini dapat membantu peneliti untuk mempelajari konteks sosial, budaya, atau historis yang relevan dengan objek penelitian.

3. Mendukung Validitas Penelitian

Penggunaan metode penelitian lapangan dapat meningkatkan validitas penelitian. Dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara, peneliti dapat memperoleh data yang akurat dan relevan. Hal ini dapat membantu meningkatkan validitas penelitian dan kepercayaan terhadap hasil yang diperoleh.

4. Mendorong Keterlibatan dan Keberlanjutan

Metode penelitian lapangan dapat mendorong keterlibatan dan keberlanjutan dalam penelitian. Melalui interaksi langsung dengan saksi sejarah atau objek penelitian, peneliti dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan pemahaman tentang objek penelitian. Hal ini dapat mendorong keberlanjutan dalam penelitian dan membuka peluang untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa perbedaan antara metode penelitian lapangan dan metode penelitian laboratorium?

Metode penelitian lapangan dan metode penelitian laboratorium adalah dua pendekatan yang berbeda dalam melakukan penelitian. Metode penelitian lapangan melibatkan pengumpulan data langsung dari sumber, dengan melakukan observasi dan wawancara di lokasi penelitian. Metode ini sering digunakan dalam studi sejarah untuk menggali sumber dari saksi sejarah. Di sisi lain, metode penelitian laboratorium melibatkan pengumpulan data secara kontrol di dalam lingkungan laboratorium, dengan menggunakan instrumen atau perangkat khusus. Metode ini sering digunakan dalam penelitian ilmiah untuk menguji hipotesis atau mengidentifikasi pola tertentu dalam suatu fenomena.

Bagaimana cara meminimalkan bias peneliti dalam metode penelitian lapangan?

Meminimalkan bias peneliti dalam metode penelitian lapangan adalah penting untuk menjaga keobjektifan dan validitas hasil penelitian. Beberapa cara untuk meminimalkan bias peneliti antara lain:

  • Menjaga kesadaran diri sebagai peneliti terhadap sikap atau opininya terhadap objek penelitian.
  • Menggunakan panduan wawancara atau daftar pertanyaan standar untuk memastikan konsistensi dalam mengajukan pertanyaan kepada saksi sejarah.
  • Melakukan triangulasi data, yaitu membandingkan hasil dari berbagai sumber atau metode untuk memverifikasi keakuratan dan kesesuaian data yang diperoleh.
  • Melibatkan peneliti lain dalam analisis data untuk memeriksa konsistensi dan kesesuaian interpretasi yang dilakukan.

Kesimpulan

Metode penelitian lapangan adalah metode yang efektif dalam menggali sumber dari saksi sejarah dan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang objek penelitian. Dalam metode ini, peneliti terlibat dalam interaksi langsung dengan objek penelitian dan mengumpulkan data dengan mengobservasi dan melakukan wawancara. Metode penelitian lapangan memiliki kelebihan seperti data yang akurat dan relevan, interaksi langsung dengan objek penelitian, fleksibilitas, dan keterlibatan peneliti. Namun, juga memiliki kekurangan seperti waktu dan biaya yang lebih besar, subjektivitas peneliti, dan keterbatasan pada objek penelitian tertentu. Meskipun demikian, metode penelitian lapangan memiliki tujuan dan manfaat yang penting, seperti mendapatkan informasi yang spesifik, mendapatkan perspektif yang berbeda, dan mendukung validitas penelitian. Penting bagi peneliti untuk meminimalkan bias peneliti dalam proses penelitian lapangan melalui langkah-langkah seperti kesadaran diri, penggunaan panduan wawancara, dan triangulasi data. Dengan menggunakan metode penelitian lapangan dengan baik, peneliti dapat mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang objek penelitian dan menghasilkan penelitian yang bermakna.

FAQ 1: Apa perbedaan antara metode penelitian lapangan dan metode penelitian kualitatif?

Jawaban: Metode penelitian lapangan dan metode penelitian kualitatif adalah dua pendekatan yang berbeda dalam melakukan penelitian. Metode penelitian lapangan melibatkan pengumpulan data langsung dari sumber dengan melakukan observasi dan wawancara di lokasi penelitian, biasanya untuk menggali sumber dari saksi sejarah. Di sisi lain, metode penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang mengumpulkan dan menganalisis data dalam bentuk kata-kata, narasi, atau deskripsi yang lebih mendalam dan terinci. Metode ini sering digunakan untuk memahami persepsi, pandangan, atau pengalaman individu atau kelompok dalam konteks sosial, budaya, atau psikologis.

FAQ 2: Apakah metode penelitian lapangan hanya digunakan dalam studi sejarah?

Jawaban: Meskipun metode penelitian lapangan sering digunakan dalam studi sejarah untuk menggali sumber dari saksi sejarah, metode ini juga dapat digunakan dalam penelitian di bidang lain. Metode penelitian lapangan dapat digunakan dalam penelitian antropologi, sosiologi, geografi, dan ilmu sosial lainnya yang membutuhkan interaksi langsung dengan objek penelitian. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan, serta menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang objek penelitian.

Sheza Aqila Nadria
Dari dosen ke dunia, dari kuliah ke karya. Saya menyatukan pendidikan dan tulisan dalam rangkaian pemikiran yang mendalam. Ikuti perkuliahan virtual saya di sini.

Leave a Reply