Daftar Isi
Ketika berhadapan dengan interview kerja, apakah Anda pernah mendapati diri Anda terpaku tak tahu harus menjawab apa? Tidak diragukan lagi, wawancara kerja menjadi momen yang paling menegangkan bagi banyak pencari kerja. Saatnya para pelamar bersiap menghadapi berbagai pertanyaan yang menantang. Tapi tunggu dulu, apakah Anda pernah berpikir ada sisi lain dari cermin yang biasanya digunakan dalam seleksi kerja ini? Ada pertanyaan-pertanyaan ‘nyeleneh’ atau diluar kebiasaan, yang mungkin hanya datang dalam situasi interview yang santai, namun tetap memberikan gambaran tentang karakter dan kepribadian para pelamar.
Pertanyaan Klasik yang Masih Mencengangkan!
Ketika Anda memikirkan pertanyaan pada saat interview, ide pertama yang mungkin muncul adalah pertanyaan yang sering kita temui seperti “apa kelebihan Anda?” atau “apa kelemahan terbesar Anda?”. Ya, kita tahu pertanyaan-pertanyaan ini selalu berulang dan mental serta jawaban Anda yang menentukan seberapa baik potensi Anda sebagai karyawan. Tapi, tahukah Anda bahwa ada pertanyaan lain yang memiliki kekuatan ‘mencengangkan’? Pertanyaan ini hadir untuk menguji seberapa siap Anda dengan tantangan dan seberapa kreatif Anda merespon. Berikut beberapa contoh:
- “Jika Anda bisa menjadi binatang apa pun, binatang apakah itu dan mengapa?”
- “Bagaimana Anda menjelaskan warna merah kepada seseorang yang buta warna?”
- “Jika Anda menjadi seorang superhero, kekuatan apa yang ingin Anda miliki dan bagaimana Anda akan menggunakannya?”
Wow! Seru sekali, bukan? Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengeksplorasi pikiran Anda di luar kebiasaan serta mengukur kreativitas dan kemampuan berpikir analitis. Mungkin tampak tidak relevan dengan posisi yang Anda lamar, tetapi justru itulah yang menarik dari tes semacam ini. Bagaimana Anda berpikir dan menyampaikan ide dalam kondisi kurang nyaman akan menggambarkan seberapa adaptif dan efektif Anda saat dihadapkan pada situasi yang baru atau rumit.
Haruskah Kita Selalu Serius?
Jika Anda berpikir wawancara kerja adalah acara serius dan kaku, mungkin saatnya untuk mengubah sudut pandang Anda. Banyak perusahaan menyadari betapa pentingnya memiliki suasana yang nyaman selama wawancara. Selain mencari kualifikasi teknis dan pengalaman kerja yang relevan, mereka juga ingin melihat sisi pribadi dan karakter yang autentik dari calon karyawan. Maka munculah pertanyaan-pertanyaan yang lebih santai, dengan tujuan memperkenalkan sisi ‘asli’ Anda. Misalnya:
- “Apa acara TV favorit Anda dan mengapa?”
- “Apa hobimu di waktu luang?”
- “Ceritakan tentang liburan terbaik yang pernah Anda alami.”
Melalui pertanyaan-pertanyaan ini, pewawancara ingin melihat apakah Anda adalah sosok yang berintegritas dan apa minat serta nilai-nilai yang Anda miliki. Tidak hanya memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai, tetapi mengapa ada makna dan semangat di balik semuanya adalah penilaian yang signifikan. Pertanyaan-pertanyaan ini juga memberi kesempatan Anda untuk bersinar, menonjolkan sisi-sisi unik dan menarik dari kepribadian Anda yang mungkin tidak terlihat melalui resume atau portofolio kerja Anda.
Pesan untuk Mereka yang Kami Cintai: Bersiaplah untuk Pertanyaan Tak Terduga!
Bagi beberapa perusahaan yang ingin menghadirkan suasana yang benar-benar santai dan akrab, pertanyaan di atas mungkin tampak biasa saja. Beberapa pewawancara justru selalu mencari sesuatu yang tak terduga untuk mengevaluasi reaksi Anda yang sebenarnya. Sebagai contoh, mungkin akan muncul pertanyaan semacam:
- “Sebutkan 3 kata terakhir yang Anda ketik di ponsel Anda.”
- “Jika Anda dapat mengeliminasi satu kata dalam kamus, kata apa yang akan Anda pilih dan mengapa?”
- “Anda berada dalam sebuah ruangan kosong hanya dengan setumpuk kertas, apa yang akan Anda lakukan?”
Jarang terdengar di forum karier, pertanyaan-pertanyaan semacam ini merangkul nuansa kejutan dalam proses seleksi. Tidak ada jawaban “benar” atau “salah” dalam hal ini, karena yang dicari adalah sejauh mana kreativitas dan fleksibilitas pikiran Anda. Menyelami pikiran Anda yang paling dalam dan menunjukkan sisi ‘asli’ Anda adalah kuncinya!
Jadi, meskipun seringkali interview kerja dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan dan menegangkan, tetapi jangan lupa asyik-indahnya ada dalam segala hal. Jangan khawatir, para pencari kerja cerdas seperti Anda tahu persis bagaimana melibatkan diri dan memberikan jawaban yang unik dan menarik. Jadi, mulailah bersiap diri dan berlatih dengan pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa ini sekarang!
Apa Itu Interview?
Interview merupakan proses pengumpulan informasi melalui tanya jawab antara pewawancara dan calon karyawan potensial. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kemampuan, pengalaman, kepribadian, dan kualifikasi lainnya yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Cara Melakukan Interview
Terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti saat melakukan interview:
- Mempersiapkan Daftar Pertanyaan: Sebelum interview dimulai, pewawancara harus menyiapkan daftar pertanyaan yang relevan dengan posisi yang akan diisi. Pertanyaan tersebut harus terstruktur, jelas, dan dapat mengungkap informasi yang dibutuhkan.
- Menyambut Calon Karyawan: Ketika calon karyawan datang, pewawancara harus menyambutnya dengan ramah dan menjelaskan proses interview yang akan dilakukan. Pewawancara juga harus menciptakan suasana yang nyaman agar calon karyawan merasa lebih rileks.
- Mengajukan Pertanyaan yang Relevan: Selama interview, pewawancara harus mengajukan pertanyaan yang relevan untuk mengevaluasi kemampuan dan pengalaman calon karyawan. Pertanyaan tersebut dapat berupa pertanyaan terbuka atau tertutup, tergantung pada informasi yang diinginkan.
- Mendengarkan dengan Aktif: Pewawancara harus mendengarkan dengan aktif saat calon karyawan menjawab pertanyaan yang diajukan. Hal ini penting untuk memahami jawaban calon karyawan secara menyeluruh dan menggali lebih dalam jika diperlukan.
- Mencatat Catatan Penting: Selama interview, pewawancara harus mencatat catatan penting mengenai calon karyawan. Informasi ini dapat berguna untuk membandingkan antara calon karyawan yang berbeda dan membantu dalam pengambilan keputusan akhir.
- Mengakhiri Interview dengan Baik: Setelah interview selesai, pewawancara harus memberikan kesempatan bagi calon karyawan untuk menanyakan pertanyaan terakhir. Pewawancara juga harus menjelaskan tahapan selanjutnya dalam proses seleksi.
Tips Sukses dalam Interview
Untuk berhasil dalam interview, ada beberapa tips yang dapat diikuti:
- Mempersiapkan Diri: Sebelum interview, kandidat harus mempelajari perusahaan dan posisi yang dilamar. Mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan umum seperti “ceritakan tentang diri Anda” juga merupakan langkah yang penting.
- Berlatih: Melakukan latihan wawancara dengan teman atau anggota keluarga dapat membantu mempersiapkan kandidat dalam menjawab pertanyaan dengan percaya diri dan menjelaskan pengalaman dengan jelas.
- Menunjukkan Motivasi dan Antusiasme: Pewawancara biasanya mencari calon karyawan yang memiliki motivasi dan antusiasme terhadap pekerjaan dan perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk menunjukkan semangat dan minat yang kuat selama interview.
- Membawa Pertanyaan: Setelah calon karyawan selesai menjawab pertanyaan, penting untuk menunjukkan ketertarikan dengan mengajukan pertanyaan yang relevan. Pertanyaan ini dapat menggambarkan minat dan pemahaman calon karyawan terhadap perusahaan.
- Menjaga Etika dan Penampilan: Selama interview, penting untuk menjaga etika dan berpakaian sopan. Calon karyawan harus memberikan kesan yang baik dengan tampilan dan sikap profesional.
Kelebihan Interview sebagai Metode Seleksi
Interview memiliki beberapa kelebihan sebagai metode seleksi, antara lain:
- Menilai Kemampuan Komunikasi: Interview memberikan kesempatan untuk menilai kemampuan komunikasi calon karyawan. Pewawancara dapat melihat sejauh mana calon karyawan dapat menyampaikan ide dan informasi dengan jelas dan efektif.
- Menggali Informasi yang Lebih Mendalam: Dalam interview, pewawancara dapat menggali informasi yang lebih mendalam tentang pengalaman, kualifikasi, dan kepribadian calon karyawan. Hal ini membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik mengenai kecocokan calon karyawan dengan posisi yang dilamar.
- Melihat Kemampuan Penyelesaian Masalah: Dalam situasi tertentu, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan yang menantang untuk melihat kemampuan calon karyawan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini memberikan wawasan tentang kemampuan dan kreativitas calon karyawan dalam menghadapi tantangan kerja.
- Menggambarkan Budaya Perusahaan: Interview juga memberikan kesempatan untuk menggambarkan budaya perusahaan kepada calon karyawan. Pewawancara dapat menjelaskan nilai-nilai, tujuan, dan lingkungan kerja yang ada di perusahaan, sehingga calon karyawan dapat memutuskan apakah cocok dengan perusahaan tersebut.
Tujuan Interview
Tujuan dari interview adalah untuk:
- Mengevaluasi Kualifikasi Calon Karyawan: Interview digunakan untuk mengevaluasi kualifikasi calon karyawan, termasuk pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan kepribadian. Pewawancara ingin memastikan bahwa calon karyawan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk posisi yang dilamar.
- Melihat Kesesuaian Budaya Perusahaan: Pewawancara ingin melihat apakah calon karyawan cocok dengan budaya perusahaan. Perfoma yang baik dalam interview dapat menunjukkan kesesuaian nilai-nilai dan tujuan antara calon karyawan dan perusahaan.
- Mendapatkan Informasi yang Mendalam: Interview digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai calon karyawan. Pewawancara ingin memahami lebih baik latar belakang, motivasi, dan tujuan calon karyawan, serta sejauh mana calon tersebut dapat berkontribusi pada perusahaan.
- Menentukan Kemampuan Komunikasi: Interview memberikan kesempatan untuk menilai kemampuan komunikasi calon karyawan. Pewawancara ingin mengetahui sejauh mana calon karyawan dapat berkomunikasi dengan jelas, terlibat, dan efektif.
Manfaat dari Interview
Interview memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Mengurangi Risiko Penerimaan Karyawan yang Tidak Cocok: Dengan melakukan interview, perusahaan dapat mengurangi risiko penerimaan karyawan yang tidak cocok dengan posisi dan budaya perusahaan. Interview membantu dalam mengidentifikasi kualifikasi dan kepribadian calon karyawan, sehingga meminimalkan risiko penempatan yang salah.
- Menggali Informasi yang Lebih Mendalam: Dalam interview, pewawancara dapat menggali informasi yang lebih mendalam tentang calon karyawan. Hal ini membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih baik dan objektif mengenai pemilihan karyawan yang tepat.
- Mengurangi Bias Penilaian: Interview dapat membantu mengurangi bias penilaian dengan memberikan kesempatan langsung untuk melihat dan mendengarkan calon karyawan. Hal ini membantu perusahaan membuat keputusan berdasarkan fakta dan informasi yang relevan.
- Meningkatkan Kualitas Seleksi: Dengan melakukan interview, perusahaan dapat meningkatkan kualitas seleksi karyawan. Informasi yang diperoleh dari interview dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi dan membandingkan calon karyawan secara holistik.
FAQ 1: Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Interview?
Sebelum interview, ada beberapa hal yang penting untuk dipersiapkan:
- Mempelajari Perusahaan: Penting untuk mempelajari perusahaan yang dilamar sebelum interview. Mengetahui misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan dapat membantu dalam menjawab pertanyaan dengan tepat dan menunjukkan minat yang kuat terhadap perusahaan.
- Menyiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum: Terdapat beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan dalam interview, seperti “ceritakan tentang diri Anda” atau “apa kelebihan dan kelemahan Anda”. Mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu calon karyawan dalam memberikan jawaban yang jelas dan meyakinkan.
- Mengenali Kualifikasi dan Pengalaman: Calon karyawan harus mengenali kualifikasi dan pengalaman yang dimiliki. Penting untuk dapat menjelaskan pengalaman kerja yang relevan dan mengaitkannya dengan posisi yang dilamar.
- Melakukan Latihan Interview: Melakukan latihan interview dengan teman atau anggota keluarga dapat membantu mempersiapkan calon karyawan dalam menjawab pertanyaan dengan percaya diri dan mengatasi kegugupan.
- Mencari Informasi tentang Pewawancara: Jika mungkin, mencari informasi mengenai pewawancara sebelum interview dapat membantu dalam mempersiapkan diri dan memahami preferensi atau fokus pewawancara.
FAQ 2: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Interview?
Setelah interview, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Mengirimkan Terima Kasih: Mengirimkan ucapan terima kasih kepada pewawancara melalui email atau surat merupakan etika yang penting setelah interview. Hal ini menunjukkan apresiasi atas kesempatan yang diberikan dan membantu calon karyawan untuk tetap diingat oleh pewawancara.
- Melakukan Evaluasi Diri: Penting untuk melakukan evaluasi diri setelah interview. Mengenali kekuatan dan kelemahan dalam menjawab pertanyaan dapat membantu calon karyawan untuk mempersiapkan diri di masa mendatang.
- Melakukan Follow-Up: Jika telah melewati batas waktu yang ditentukan untuk mendapatkan kabar mengenai hasil interview, calon karyawan dapat melakukan follow-up dengan perusahaan. Mengirimkan email yang sopan untuk menanyakan perkembangan yang terjadi dapat menunjukkan minat yang tinggi terhadap posisi tersebut.
- Menjaga Konsistensi dalam Penyampaian Pesan: Jika telah mengirimkan terima kasih dan melakukan follow-up, penting untuk menjaga konsistensi dalam penyampaian pesan. Hindari mengirimkan pesan berulang kali atau terlalu sering menanyakan perkembangan interview.
Kesimpulan
Interview merupakan proses penting dalam seleksi calon karyawan. Dengan melakukan interview, perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai kualifikasi, pengalaman, dan kepribadian calon karyawan. Dalam interview, calon karyawan harus mempersiapkan diri dengan baik, menjawab pertanyaan dengan jelas dan meyakinkan, serta menunjukkan minat dan motivasi yang kuat terhadap posisi dan perusahaan yang dilamar.
Jika Anda ingin berhasil dalam interview, pastikan untuk melakukan persiapan yang matang, berlatih dalam menjawab pertanyaan, menunjukkan sikap profesional, dan mengirimkan terima kasih setelah interview selesai. Ingat, interview adalah kesempatan untuk menjual diri Anda dan membuktikan bahwa Anda adalah calon karyawan terbaik untuk posisi yang dilamar.