Contoh Pertanyaan Interview Observasi

Posted on

Menjalani proses wawancara observasi adalah satu hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata ketika mencari bakat baru atau menjalankan penelitian yang komprehensif. Tidak hanya kamu perlu menyusun pertanyaan dengan hati-hati, tetapi kamu juga perlu menciptakan atmosfer santai untuk membangun hubungan yang baik dengan subjekmu. Daripada mengintimidasi mereka dengan pertanyaan formal yang kaku, mengapa tidak mencoba pertanyaan santai namun tetap informatif? Yuk, simak beberapa contoh pertanyaan interview observasi berikut ini!

1. Apa kegiatan atau rutinitas harianmu yang paling menyenangkan?

Dengan pertanyaan ini, kamu bisa mendapatkan wawasan tentang apa yang benar-benar memotivasi dan membangkitkan semangat subjekmu. Apakah itu melakukan hobby, bersosialisasi dengan orang lain, atau meraih pencapaian tertentu, menjelajahi sisi positif dalam kehidupan mereka akan memberikanmu gambaran yang lebih lengkap tentang siapa mereka sesungguhnya.

2. Bagaimana kamu mengatasi tantangan dalam pekerjaanmu?

Setiap orang pasti pernah menghadapi kendala dan tantangan dalam kehidupan mereka, termasuk dalam pekerjaan. Dengan mendengar pengalaman subjekmu dalam mengatasi masalah, kamu dapat mengetahui keahlian dan kemampuan mereka dalam menghadapi situasi yang sulit. Selain itu, ini juga akan membantu kamu memahami metode atau strategi mereka dalam menyelesaikan masalah.

3. Apa hal terbaik yang pernah kamu pelajari dari pengalamanmu?

Dalam menjawab pertanyaan ini, subjekmu kemungkinan akan menceritakan tentang pelajaran berharga yang mereka peroleh dari perjalanan hidup mereka. Seperti yang kita semua tahu, pengalaman hidup adalah guru yang terbaik. Dengan mengetahui pelajaran yang mereka ambil dari pengalaman tersebut, kamu dapat menilai seberapa terbuka dan fleksibel subjekmu terhadap pembelajaran baru.

4. Apa yang paling kamu sukai tentang industri atau bidang kerjamu?

Pertanyaan ini memberikanmu kesempatan untuk memahami motivasi yang mendasari pilihan subjekmu dalam industri atau bidang pekerjaan tertentu. Apakah itu kreativitas, tantangan, kesempatan untuk pertumbuhan, atau alasan lainnya, jawaban mereka akan memberimu gambaran lebih jelas tentang apa yang menjaga mereka tetap bersemangat dan termotivasi.

5. Jika kamu memiliki kesempatan untuk mengubah satu hal dalam pekerjaanmu, apa yang akan kamu ubah?

Tidak ada pekerjaan yang sempurna, jadi sangat mungkin subjekmu memiliki beberapa hal yang ingin mereka ubah dalam pekerjaan mereka. Dengan menjawab pertanyaan ini, kamu dapat mengetahui perspektif mereka terhadap perubahan dan kemauan mereka dalam meningkatkan kondisi kerja mereka sendiri. Ini juga bisa memberimu gagasan tentang visi atau ide yang mereka miliki untuk membuat perubahan yang lebih baik.

Itulah beberapa contoh pertanyaan interview observasi yang bisa kamu gunakan untuk membangun suasana santai dan informal selama proses wawancara. Ingatlah untuk selalu menghargai dan mendengarkan pendapat subjekmu dengan baik. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam menjalankan wawancara observasi yang efektif dan produktif! Selamat mencoba dan semoga sukses!

Apa itu Observasi dalam Interview?

Observasi adalah salah satu metode penting dalam melakukan proses wawancara yang biasa digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang seseorang atau suatu objek. Dalam konteks interview, observasi sering dilakukan untuk melihat dan memahami perilaku, interaksi, dan lingkungan terkait dengan subjek yang diwawancarai.

Manfaat Observasi dalam Interview

Observasi dalam interview memiliki beberapa manfaat yang penting untuk mencapai tujuan dalam proses interview. Beberapa manfaatnya antara lain:

  1. Mendapatkan informasi yang objektif: Dengan melakukan observasi, pewawancara dapat melihat secara langsung apa yang terjadi dalam situasi nyata. Hal ini membantu menghindari penilaian yang bias atau pengaruh dari persepsi subjek.
  2. Mendapatkan insight yang lebih dalam: Observasi memungkinkan pewawancara melihat berbagai aspek yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, pewawancara dapat memperoleh informasi tentang keadaan emosional, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh subjek.
  3. Membangun hubungan yang lebih baik: Dalam beberapa kasus, observasi dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara pewawancara dan subjek. Dengan melihat dan memahami lingkungan subjek, pewawancara dapat menunjukkan minat dan pemahaman yang lebih tinggi terhadap subjek, yang dapat meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan subjek dalam proses wawancara.

Tujuan Observasi dalam Interview

Tujuan utama dari observasi dalam interview adalah untuk memperoleh data yang akurat dan lengkap tentang subjek yang diwawancarai. Beberapa tujuan observasi dalam interview antara lain:

  • Memperkuat data kualitatif: Observasi dapat menggali data yang kualitatif seperti perilaku, ekspresi wajah, dan interaksi, yang dapat memberikan kekayaan informasi dalam analisis data.
  • Mengidentifikasi kelemahan dalam kata-kata: Melalui observasi, pewawancara dapat mengidentifikasi kelemahan dalam kemampuan subjek untuk mengkomunikasikan pengalaman, emosi, atau pemikirannya dengan kata-kata. Hal ini penting untuk menghindari kelalaian atau kesalahpahaman saat menerjemahkan informasi subjek menjadi data yang akurat.
  • Menggali sedalam mungkin informasi subjek: Observasi dapat membantu pewawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang subjek. Dalam beberapa kasus, subjek mungkin tidak menyadari atau tidak menjelaskan suatu aspek yang penting dalam wawancara secara verbal, tetapi dapat dilihat melalui observasi.

Cara Melakukan Observasi dalam Interview

Proses observasi dalam interview harus dilakukan dengan hati-hati dan secara sistematis. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan observasi dalam interview antara lain:

  1. Tentukan fokus observasi: Ada banyak aspek yang dapat diamati dalam interview, seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan lingkungan. Tentukan aspek yang ingin diamati sesuai dengan tujuan interview.
  2. Siapkan alat untuk mencatat: Siapkan alat seperti buku catatan atau recorder untuk mencatat apa yang diamati selama proses observasi.
  3. Lakukan observasi dengan hati-hati: Amati secara seksama perilaku, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh subjek. Catat setiap detail yang penting dan relevan dengan tujuan observasi.
  4. Analisis hasil observasi: Setelah proses observasi selesai, analisis hasil observasi untuk mendapatkan insight dan informasi penting yang dapat digunakan dalam proses wawancara.

Frequently Asked Questions

Q: Apakah observasi dalam interview hanya dilakukan oleh pewawancara?

A: Tidak selalu. Dalam beberapa kasus, dapat melibatkan pihak lain yang bertugas khusus untuk melakukan observasi, seperti seorang ahli psikologi atau seorang observer independen, yang tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proses observasi dilakukan dengan obyektif dan dapat mendukung tujuan dari proses wawancara.

Q: Bagaimana mengatasi bias dalam observasi dalam interview?

A: Untuk mengatasi bias dalam observasi dalam interview, penting untuk melakukan persiapan yang baik sebelum melakukan observasi. Pewawancara harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan observasi, serta kesadaran akan bias yang mungkin ada. Selain itu, penting untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber dan melakukan analisis yang komprehensif untuk memastikan interpretasi yang akurat dan obyektif dari hasil observasi.

Frequently Asked Questions

Q: Apakah observasi dalam interview dapat dilakukan secara tidak langsung?

A: Ya, dalam beberapa kasus, observasi dalam interview dapat dilakukan secara tidak langsung. Misalnya, melalui analisis rekaman audio atau video dari wawancara, pewawancara dapat mengamati suara, intonasi, dan ekspresi wajah secara lebih terperinci. Metode observasi tidak langsung ini dapat memberikan informasi yang berharga untuk melengkapi data yang diperoleh secara verbal.

Q: Apakah observasi dalam interview selalu dilakukan secara menyeluruh?

A: Tidak selalu. Terkadang, pewawancara mungkin hanya melakukan observasi terbatas terhadap aspek yang sangat spesifik dalam interview, tergantung pada tujuan dan fokus dari penelitian atau proses wawancara yang sedang dilakukan.

Kesimpulan

Observasi dalam interview merupakan metode penting untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan objektif tentang subjek yang diwawancarai. Melalui observasi, pewawancara dapat melihat dan memahami perilaku, ekspresi wajah, dan lingkungan terkait dengan subjek.

Manfaat dari observasi termasuk mendapatkan informasi yang lebih objektif, insight yang lebih dalam, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan subjek. Observasi juga memiliki tujuan untuk memperkuat data kualitatif, mengidentifikasi kelemahan dalam kata-kata, dan menggali informasi yang lebih mendalam tentang subjek.

Dalam melakukan observasi, penting untuk menentukan fokus observasi, menggunakan alat untuk mencatat hasil observasi, dan melakukan analisis setelah proses observasi selesai.

Dalam observasi dalam interview, juga perlu diwaspadai terhadap bias. Untuk mengatasi bias, persiapan yang baik dan analisis yang komprehensif sangat diperlukan.

Sebagai bagian penting dari proses wawancara, observasi dalam interview dapat memberikan wawasan yang berharga dan melengkapi data yang diperoleh secara verbal.

Jika Anda ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan mendalam tentang subjek dalam interview, Observasi adalah metode yang efektif dan bisa digunakan bersama dengan metode-metode lainnya.

Mari pertajam keahlian kita dalam melakukan observasi dalam interview untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan bermanfaat!

Hasanah Daniyyah
Dari dosen ke penulis, saya menelusuri dunia dengan pena saya. Saya berbagi pengetahuan, pengalaman, dan cerita melalui kata-kata yang tertulis.

Leave a Reply