Membongkar Rahasia Sukses Dalam Wawancara Purchasing: Contoh Pertanyaan yang Bikin Terkagum-kagum

Posted on

Wawancara menjadi momen yang menentukan dalam mendapatkan pekerjaan. Begitu juga dalam dunia purchasing, di mana kemampuan untuk membeli bahan atau layanan yang tepat menjadi kunci utama. Di tengah persaingan yang ketat, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat wawancara purchasing dapat membuat perbedaan besar.

Seberapa siapkah anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan menantang yang biasanya muncul saat wawancara purchasing? Persiapan adalah kuncinya, dan untuk membantu anda, kami telah mengumpulkan beberapa contoh pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara purchasing. Segera siapkan catatan anda, dan bersiap-siaplah untuk mengesankan pewawancara!

“Bagaimana anda mengelola anggaran pembelian anda secara efektif?”

Pertanyaan ini menunjukkan sejauh mana anda memiliki keterampilan dalam mengelola anggaran secara cermat. Jelaskan pengalaman ataupun metode yang telah anda gunakan untuk mengoptimalkan anggaran dalam pembelian bahan atau layanan. Berikan contoh praktis dari keberhasilan-keberhasilan anda dalam mengurangi biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pembelian.

“Apakah anda pernah terlibat dalam penyelesaian sengketa dengan pemasok?”

Pertanyaan ini menggali pemahaman anda mengenai kemampuan negosiasi dan penyelesaian konflik. Ceritakan pengalaman anda dalam menangani sengketa dengan pemasok, dan jelaskan bagaimana anda mampu mencapai hasil yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.

“Bagaimana anda mengatasi tantangan dalam memilih pemasok?”

Dalam dunia purchasing, memilih pemasok yang tepat sangat penting. Buat pewawancara terkesan dengan memberikan contoh bagaimana anda mampu menyelesaikan dilema dalam memilih pemasok yang berkualitas. Diskusikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan anda, seperti harga, kualitas, keandalan, dan kerjasama jangka panjang.

“Bagaimana anda menjaga hubungan yang baik dengan pemasok?”

Kemampuan untuk menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok adalah kualitas yang sangat berharga. Bagikan praktik terbaik anda dalam memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok. Ceritakan cara anda berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan masalah, serta menciptakan kemitraan yang langgeng.

“Bagaimana anda mengkaji risiko dalam pembelian?”

Pertanyaan ini menyoroti kemampuan anda dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko dalam pembelian. Jelaskan bagaimana anda melakukan analisis risiko dalam memilih dan bekerjasama dengan pemasok. Berbagi strategi yang anda gunakan untuk meminimalkan risiko, seperti melakukan survei pemasok, mencari alternatif pemasok, atau melakukan kontrak dengan penjelasan yang jelas.

“Apakah anda pernah menghadapi kegagalan dalam pembelian? Bagaimana anda menanganinya?”

Pertanyaan ini menunjukkan karakter dan kepemimpinan anda dalam menghadapi kegagalan. Jangan takut untuk berbagi kegagalan yang anda alami, tetapi lebih pentingnya adalah bagaimana anda belajar dan bertindak menghadapinya. Ceritakan bagaimana anda menganalisis kegagalan, mengambil langkah-langkah perbaikan, dan menggunakan kegagalan tersebut sebagai pelajaran berharga dalam keputusan pembelian anda selanjutnya.

Demikianlah beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara purchasing. Ingatlah bahwa setiap pertanyaan merupakan kesempatan bagi anda untuk menunjukkan kemampuan dan pengalaman anda. Jika anda telah mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan jawaban yang meyakinkan, siapa tahu wawancara purchasing berikutnya akan membawa anda kepada pekerjaan impian anda.

Apa Itu Purchasing?

Purchasing atau pengadaan merupakan salah satu fungsi penting dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dalam mencari, memilih, dan mengakuisisi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tugas utama dari purchasing adalah mengoptimalkan proses pembelian agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dengan efisien dan efektif.

Bagaimana Cara Melakukan Purchasing?

Proses melakukan purchasing terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan purchasing:

  1. Menganalisis Kebutuhan: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis kebutuhan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan dengan melihat proses bisnis perusahaan dan mengidentifikasi barang atau jasa yang diperlukan.
  2. Mencari Supplier: Setelah kebutuhan barang atau jasa telah diketahui, langkah berikutnya adalah mencari supplier yang dapat menyediakan barang atau jasa tersebut. Pemilihan supplier yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan harga yang kompetitif.
  3. Membuat Permintaan Penawaran: Selanjutnya, purchasing membuat permintaan penawaran kepada supplier yang telah dipilih. Permintaan penawaran harus mencantumkan spesifikasi barang atau jasa yang dibutuhkan serta jumlah yang diinginkan.
  4. Penawaran dan Negosiasi: Setelah menerima penawaran dari supplier, purchasing melakukan proses negosiasi untuk mendapatkan harga dan kondisi pembelian yang terbaik. Hal ini melibatkan perbandingan harga dan kualitas antara supplier yang berbeda.
  5. Membuat Pesanan Pembelian: Setelah harga dan kondisi pembelian disepakati, purchasing membuat pesanan pembelian kepada supplier yang dipilih. Pesanan pembelian harus mencantumkan semua detail seperti jumlah, harga, waktu pengiriman, dan syarat pembayaran.
  6. Penerimaan dan Pembayaran: Setelah barang atau jasa diterima, purchasing melakukan proses pemeriksaan untuk memastikan barang atau jasa sesuai dengan yang dipesan. Setelah itu, pembayaran dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati.

Apa Tips dalam Melakukan Purchasing?

Untuk dapat melakukan purchasing dengan efisien dan mendapatkan hasil yang optimal, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  • Melakukan Riset Supplier: Sebelum memilih supplier, lakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui kredibilitas, reputasi, dan performa supplier tersebut. Hal ini akan membantu dalam memilih supplier yang dapat dipercaya dan dapat memberikan pelayanan terbaik.
  • Menerapkan Sistem Penilaian Supplier: Buatlah sistem penilaian yang objektif untuk mengukur dan mengevaluasi performa supplier. Sistem penilaian ini akan membantu dalam memilih supplier yang memiliki kinerja yang baik dan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
  • Menggunakan Sistem e-Procurement: Implementasikan sistem e-procurement yang memungkinkan untuk melakukan pembelian secara elektronik. Sistem ini akan mempercepat proses purchasing dan memudahkan dalam melakukan monitoring terhadap seluruh proses pembelian.
  • Melakukan Pemantauan dan Pengecekan Berkala: Lakukan pemantauan dan pengecekan secara berkala terhadap supplier yang telah dipilih. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa supplier tetap memenuhi standar kualitas dan pelayanan yang diharapkan.
  • Membangun Hubungan yang Baik dengan Supplier: Jalinlah hubungan yang baik dengan supplier yang dipilih melalui komunikasi yang terbuka dan transparan. Hal ini akan memungkinkan terjalinnya kolaborasi yang baik antara perusahaan dan supplier.

Apa Kelebihan Melakukan Purchasing?

Melakukan purchasing secara efisien dan efektif memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  • Menghemat Biaya: Dengan melakukan purchasing yang tepat, perusahaan dapat menghemat biaya pembelian sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
  • Mengoptimalkan Kualitas: Dengan memilih supplier yang berkualitas, perusahaan dapat memperoleh barang atau jasa yang berkualitas tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional: Melalui proses purchasing yang efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan operasionalnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta mengurangi risiko terjadinya kekurangan barang atau jasa.
  • Memperluas Jaringan Supplier: Melalui proses purchasing, perusahaan dapat memperluas jaringan supplier yang dapat memberikan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.
  • Membangun Hubungan yang Baik dengan Supplier: Melalui komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan supplier, perusahaan dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan dan menjalin kerjasama yang berkelanjutan.

Apa Tujuan dari Purchasing?

Tujuan utama dari purchasing adalah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal barang dan jasa dengan waktu yang tepat, harga yang kompetitif, dan kualitas yang baik. Beberapa tujuan lainnya dari purchasing adalah:

  • Mengoptimalkan biaya pembelian.
  • Mendapatkan barang dan jasa dengan mutu yang baik.
  • Mengurangi risiko terjadinya kekurangan barang atau jasa.
  • Memperluas jaringan supplier dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pembelian.

Apa Manfaat dari Purchasing?

Purchasing memiliki manfaat yang signifikan bagi perusahaan, antara lain:

  • Menghemat biaya dengan mendapatkan harga yang kompetitif dari supplier.
  • Mendapatkan barang atau jasa dengan kualitas yang baik yang dapat meningkatkan mutu produk atau layanan yang ditawarkan.
  • Mengoptimalkan pengadaan barang atau jasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan waktu yang tepat.
  • Meningkatkan efisiensi operasional dengan menghindari risiko kekurangan barang atau jasa.
  • Membangun hubungan yang baik dengan supplier sehingga dapat memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan purchasing?

Purchasing atau pengadaan merupakan fungsi dalam perusahaan yang bertanggung jawab dalam mencari, memilih, dan mengakuisisi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Apa perbedaan antara purchasing dan procurement?

Purchasing merupakan salah satu bagian dari proses procurement. Procurement mencakup seluruh proses dari identifikasi kebutuhan, pemilihan supplier, negosiasi kontrak, hingga pengiriman barang atau jasa, sedangkan purchasing fokus pada proses pemilihan dan pembelian barang atau jasa saja.

Kesimpulan

Purchasing merupakan fungsi penting dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dalam mencari, memilih, dan mengakuisisi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses purchasing meliputi menganalisis kebutuhan, mencari supplier, membuat permintaan penawaran, melakukan negosiasi, membuat pesanan pembelian, hingga penerimaan dan pembayaran. Melakukan purchasing dengan efisien memiliki kelebihan seperti menghemat biaya, meningkatkan kualitas, meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jaringan supplier, dan membangun hubungan yang baik dengan supplier. Tujuan dari purchasing adalah memenuhi kebutuhan perusahaan dengan waktu, harga, dan kualitas yang tepat. Manfaat dari purchasing antara lain menghemat biaya, mendapatkan barang atau jasa dengan kualitas yang baik, mengoptimalkan pengadaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun hubungan yang baik dengan supplier.

Lakukanlah purchasing dengan hati-hati dan teliti, terapkan tips yang telah disebutkan untuk mencapai hasil yang optimal. Jalinlah hubungan yang baik dengan supplier dan gunakan sistem e-procurement untuk mempercepat proses dan memudahkan monitoring. Melalui purchasing yang efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional dan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Jadi, jangan ragu untuk mempelajari dan mengimplementasikan purchasing dengan baik dalam perusahaan Anda!

Hasanah Daniyyah
Dari dosen ke penulis, saya menelusuri dunia dengan pena saya. Saya berbagi pengetahuan, pengalaman, dan cerita melalui kata-kata yang tertulis.

Leave a Reply