Pertanyaan Buruk yang Harus Dihindari Saat Interview

Posted on

Interview adalah tahapan penting dalam mencari pekerjaan yang diidamkan. Selain melalui penampilan luar, kemampuan berkomunikasi dengan pewawancara juga menjadi penentu keberhasilan. Namun, tidak jarang kita menemui pertanyaan buruk yang seharusnya dihindari dalam proses wawancara kerja.

Pertanyaan buruk ini biasanya dapat membuat calon karyawan merasa terpojok, malu, atau bahkan tidak nyaman. Oleh karena itu, bagi para pewawancara, penting untuk memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak hanya berguna, tetapi juga memberikan kesan yang baik pada calon karyawan.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan buruk yang sebaiknya dihindari saat melakukan interview:

1. “Berapa berat badan Anda?”

Terkadang pewawancara ingin mengetahui informasi pribadi yang seharusnya tidak relevan dengan kemampuan kerja seseorang. Pertanyaan tentang berat badan bisa dianggap sebagai pelanggaran privasi dan diskriminatif. Sebaiknya fokus pada kompetensi dan keahlian yang dimiliki oleh calon karyawan.

2. “Apakah Anda sedang hamil atau berencana untuk segera memiliki anak?”

Pertanyaan mengenai kehamilan dan perencanaan memiliki anak juga merupakan pertanyaan yang sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan diskriminasi gender. Sebagai pewawancara, fokuslah pada keahlian dan pengalaman kerja calon karyawan tanpa mempertimbangkan faktor personal yang tidak relevan.

3. “Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda sebelumnya?”

Pertanyaan ini seolah-olah mengajak calon karyawan untuk mengkritik atau menjelaskan masalah personal mereka. Lebih baik bertanya mengenai alasan mereka mencari pekerjaan baru atau apa yang mereka harapkan dari pekerjaan ini.

4. “Apa agama Anda?”

Pertanyaan tentang agama adalah pertanyaan yang sangat pribadi dan sangat tidak relevan dengan dunia kerja. Tergantung pada hukum di negara di mana perusahaan beroperasi, pertanyaan ini mungkin melanggar hak asasi manusia. Fokuslah pada kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan, bukan pada aspek pribadi seperti agama.

5. “Apakah Anda memiliki gangguan mental atau riwayat penyakit tertentu?”

Pertanyaan ini juga masuk dalam wilayah privasi dan dapat dianggap sebagai diskriminasi. Tidak tepat bagi pewawancara untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan pribadi calon karyawan. Sebaiknya berfokus pada kualifikasi, keahlian, dan motivasi mereka dalam bidang pekerjaan yang sedang dilamar.

Sebagai calon karyawan, Anda juga memiliki hak untuk menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak pantas. Teruslah berpegang pada tujuan utama wawancara yaitu untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta motivasi yang kuat untuk bergabung dengan perusahaan.

Ingatlah, sebagai pewawancara, kita harus menciptakan suasana yang nyaman dan memberikan kesempatan bagi calon karyawan untuk menunjukkan potensi terbaik mereka dalam proses wawancara kerja.

Apa Itu Pertanyaan Buruk dalam Interview?

Pertanyaan buruk dalam interview adalah pertanyaan yang tidak relevan, tidak terkait dengan posisi yang dilamar, atau tidak memberikan informasi yang penting dalam proses seleksi calon karyawan. Biasanya pertanyaan buruk ini hanya membuang-buang waktu dan dapat menyebabkan frustrasi bagi pelamar.

Cara Menghadapi Pertanyaan Buruk dalam Interview

1. Tetap tenang dan jernih dalam berpikir saat mendapatkan pertanyaan buruk. Jangan terbawa emosi dan sebisa mungkin jaga sikap profesional.

2. Dengarkan dengan seksama pertanyaan yang diajukan, meskipun terdengar buruk atau tidak relevan.

3. Jika kamu tidak mengerti atau bingung, minta klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut. Jangan ragu untuk bertanya pada pewawancara apakah pertanyaan tersebut terkait dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.

4. Jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa rendah diri jika kamu mengalami pertanyaan yang buruk. Ingatlah bahwa tidak semua pewawancara memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan proses seleksi.

5. Berikan jawaban yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Jika kamu merasa pertanyaan tersebut tidak relevan, tetap berikan jawaban yang terbaik berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kamu yang bisa mendukung kamu mendapatkan pekerjaan tersebut.

6. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuan kamu dalam menghadapi situasi yang sulit dan memberikan solusi yang baik.

Tips Menghadapi Pertanyaan Buruk dalam Interview

1. Bawa energi positif dalam setiap pertemuan dalam proses interview, termasuk saat menghadapi pertanyaan buruk.

2. Tetapkan mindset bahwa kamu hanya dapat mengendalikan apa yang kamu jawab, bukan pertanyaan yang diajukan. Jangan biarkan pertanyaan buruk mempengaruhi performa kamu dalam interview.

3. Manfaatkan pertanyaan buruk sebagai peluang untuk menonjolkan diri dan memberikan jawaban yang menarik perhatian pewawancara.

4. Persiapkan diri dengan baik sebelum interview, termasuk mencari informasi tentang perusahaan, industri, dan posisi yang kamu lamar. Semakin banyak informasi yang kamu ketahui, semakin percaya diri kamu saat menghadapi pertanyaan buruk.

5. Biasakan diri dengan berbagai jenis pertanyaan yang mungkin diajukan dalam interview, termasuk pertanyaan buruk. Latihan dapat membantu kamu menjadi lebih siap dan dapat menjawab dengan percaya diri.

Kelebihan dan Tujuan Pertanyaan Buruk dalam Interview

1. Menguji kemampuan calon karyawan dalam menghadapi tekanan dan situasi yang tidak terduga.

2. Memberikan kesempatan pada pewawancara untuk melihat bagaimana calon karyawan berpikir dalam situasi yang sulit atau tidak terduga.

3. Menggali lebih dalam informasi mengenai diri calon karyawan, terutama dalam hal kepribadian, sikap, dan respon terhadap masalah.

4. Memisahkan calon karyawan yang benar-benar siap untuk menghadapi tantangan dalam pekerjaan dengan calon karyawan yang kurang siap atau kurang adaptif terhadap tantangan.

FAQ: Apa yang Harus Dilakukan Jika Mendapatkan Pertanyaan Buruk dalam Interview?

Q: Bagaimana jika mendapatkan pertanyaan buruk dalam interview?

A: Saat mendapatkan pertanyaan buruk dalam interview, tetap tenang dan jaga sikap profesional. Dengarkan pertanyaan dengan baik dan berikan jawaban yang relevan. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan kamu dalam menghadapi situasi yang sulit.

FAQ: Apakah Semua Pewawancara Mempunyai Pengalaman yang Baik dalam Melakukan Proses Seleksi?

Q: Apakah semua pewawancara memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan proses seleksi?

A: Tidak semua pewawancara memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan proses seleksi. Beberapa pewawancara mungkin kurang terlatih dalam melakukan interview, atau mungkin juga menggunakan pertanyaan buruk sebagai tes untuk melihat bagaimana calon karyawan merespon dalam situasi yang sulit atau tidak terduga.

Kesimpulan

Proses interview adalah bagian penting dalam mencari pekerjaan. Dalam proses ini, pertanyaan buruk bisa menjadi tantangan tersendiri bagi calon karyawan. Namun, dengan sikap yang tenang, persiapan yang baik, dan kemampuan dalam menyampaikan jawaban yang relevan, kamu dapat menghadapi pertanyaan buruk dengan baik.

Selalu ingat bahwa pertanyaan buruk bukanlah untuk membuatmu gagal, namun untuk menguji kemampuanmu dalam menghadapi tantangan dan menunjukkan siap tidaknya kamu untuk menjadi bagian dari tim perusahaan yang kamu lamar.

Jangan biarkan pertanyaan buruk mengganggu fokus dan kepercayaan diri kamu. Jadikan momen ini sebagai peluang untuk menunjukkan kemampuanmu dan menarik perhatian pewawancara. Dengan sikap yang positif dan jawaban yang tepat, kesempatan untuk meraih pekerjaan impianmu semakin besar.

Siapkan dirimu sebaik mungkin sebelum interview, dan jadikan setiap pertanyaan, termasuk pertanyaan buruk, sebagai kesempatan untuk menunjukkan potensi dan kemampuanmu kepada pewawancara. Selamat mencoba!

Dzakira Aftani
Kampus adalah panggung saya, dan tulisan adalah cara saya merayakan kebijaksanaan yang saya temukan di dalamnya. Ikuti cerita perkuliahan dan inspirasi saya di sini.

Leave a Reply