Daftar Isi
Pulau Kalimantan, tergolong salah satu pulau terbesar di Indonesia pastinya yang memiliki kekayaan kebudayaan yang tak terkira banyaknya. Tidak terkecuali Kalimantan Timur. Tidak kalah dengan provinsi di Pulau Kalimantan lainnya, Kalimantan Timur juga punya segudang legenda. Diantaranya adalah 8 legenda berikut yang kebanyakan bercerita tentang asal mula suatu tempat.
Asal Mula Kota Balikpapan
Balikpapan merupakan salah satu kota yang ada di Kalimantan Timur. Namun, apakah kamu tahu kalau ada cerita dibalik nama Balikpapan? Cerita ini terjadi di Tanah Pasir pada kepemimpinan Aji Tatin, putri dari Aji Muhammad. Pada suatu hari, Aji Tatin meminta Panglima Sendong untuk mengambil upeti berupa papan dari rakyat.
Saat proses membawa upeti itu, tiba-tiba saja terjadi hujan badai serta gelombang besar menghempas perahu yang ditumpangi Panglima Sendong dan anak buahnya. Padahal sedikit lagi mereka akan sampai ke teluk. Perahu yang berisi papan itu pun terbalik, begitu juga dengan semua penumpangnya tak ada yang selamat. Untuk mengenang musibah besar ini, Aji Tatin memberi nama teluk tersebut sebagai Balikpapan.
Asal Mula Anak Sungai Mahakam
Jika di Kalimantan Barat ada Sungai Kapuas sebagai sungai terbesar, maka di Kalimantan Timur ada sungai Mahakam. Sebelum Sungai Mahakam punya banyak anak sungai, dulunya ada tiga orang bersaudara yaitu Siluq, Ayus, dan Ongo yang tinggal di pinggiran sungai tersebut.
Siluq adalah gadis yang sangat suka bersemedi dan melakukan ritual adat, sehingga membuatnya menjadi sakti. Karena kebiasaan dan kesaktiannya tersebut, dua adiknya Ayus dan Ongo sempat tidak menyukai Siluq hingga menyalahi pantangan yang telah dikatakan Siluq.
Akibat kekecewaan Siluq pada 2 adiknya ini, dia memutuskan meninggalkan rumah. Ayus yang menyesal atas perbuatannya, lantas melakukan berbagai upaya termasuk melempar batu-batu besar yang membendung Sungai Mahakam.
Namun, langkah itu terus saja digagalkan oleh Siluq hingga membentuk aliran-aliran baru yang menjadi anak Sungai Mahakam. Siluq juga berujar agar Ayus tidak mencegahnya lagi, karena dia akan tetap menjaga kedua adiknya itu melalui semedinya di pusat air.
Asal Mula Danau Lipan
Danau Lipan sebenarnya adalah dataran luas dan bukan sebuah danau seperti namanya. Asal mula terjadinya dipercayai bermula pada masa kepemimpinan seorang ratu Aji Bedarah Putih yang suka mengunyah sirih.
Suatu hari, datanglah seorang raja Cina yang melamar Aji Bedarah Putih. Aji menolak lamaran dari raja tersebut meski dia memiliki banyak kekayaan. Ini tentu membuat si raja Cina murka dan akhirnya memulai penyerangan dari arah laut.
Banyak sekali pasukan dari Aji Bedarah yang tewas. Sempat putus asa, dia pun berdoa kepada Tuhan agar sirih yang dia kunyah berubah menjadi lipan yang dapat membunuh orang-orang Cina itu. Permintaannya pun terkabul. Raja Cina dan pasukannya tewas seketika oleh lipan-lipan itu. Laut tempat raja Cina menyerang itu pun berubah menjadi daratan dan kini disebut sebagai Danau Lipan. Sayangnya, Aji Bedarah Putih menghilang selepas kejadian itu dan tidak diketahui kemana hilangnya.
Asal Usul Raja Suku Tunjung Kutai
Asal mula Raja Suku Tunjung Kutai ini sebenarnya merupakan silsilah yang sangat panjang. Namun, apabila dikisahkan secara singkat, kisah ini adalah kisah keturunan dari Aji Julur Djiangkat dan Mak Bundar yang merupakan keturunan dari kahyangan. Setelah pernikahan itu, mereka dikaruniai 4 anak laki-laki.
Tiba saat Aji Julur sedang sakit dan memutuskan untuk mewariskan tahta kerajaannya. Dia mengadakan sayembara untuk 4 anaknya. Barangsiapa yang berhasil menyeberangi sungai dengan membawa gong sebanyak 7 kali, maka dia akan menjadi raja.
Ternyata, anak bungsu dari Aji lah yang memenangkan sayembara itu bernama Puncan Karna. Hanya saja, atas petunjuk yang didapat dalam mimpi Aji, anak bungsu itu tak boleh menjadi raja dan harus menikahi seorang putri raja kutai.
Dengan menuruti petunjuk di mimpi tersebut, Puncan Karna lantas menikahi putri yang dimaksud dan mulai tinggal di Negeri Kutai. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai anak yang nantinya akan menjadi raja Suku Tunjung.
Asal Usul Orang Basap
Pada masa Karajaan Kutai Kartanegara, ada seekor ayam sakti bernama Ujung Perak Kemudi Besi. Seorang pangeran Cina mendengar kesaktian itu dan ingin menantang ayam tersebut dengan 15 ayam yang dimiliki.
Tiba di Kerajaan Kutai, ayam Ujung Perak dan 15 ayam milik pangeran Cina diadu. Sayangnya, semua ayam milik pangeran Cina itu kalah, sehingga dia harus menyerahkan kapal miliknya pada Kerajaan Kutai. Akan tetapi, pangeran Cina itu ingkar janji dan tetap membawa kapalnya kembali pulang.
Akibat perilakunya yang ingkar janji ini, kapal pangeran Cina ini diterpa angin puting beliung hingga membuat kapalnya pecah. Ada yang mengatakan jika pangeran Cina ini masih selamat dan tinggal di perkampungan suku Dayak Punan. Konoon, dia juga menikah dengan wanita di suku tersebut, dan oleh karenanya anak keturunannya disebut sebagai orang Basap yaitu keturunan Cina dan Dayak Punan.
Legenda Sungai Kerbau Keramat
Pada masa pimpinan Aji Maharaja Sultan di Kerajaan Kutai Kartanegara, beliau mengundang dua pemahat dari Jawa yang bisa mempercantik istana. Kedua pemahat itu bekerja dengan hasil yang sangat cantik. Tetapi, beberapa pejabat istana justru ingin menyingkirkan mereka karena merasa iri. Difitnahlah mereka berdua oleh para pejabat itu.
Atas fitnah yag diberikan, dua pemahat dihukum gantung. Sebelum menghembuskan napas terakhir, salah satu pemahat berujar jika Kerajaan Kutai akan hancur pada pemerintahan yang ke 10, dan akan menjadi hutan pada pemerintahan ke 11.
Lalu, mayat dari pemahat itu dibuang di Sungai Kerbau, namun bukan malah hanyut, mayat pemahat itu tetap mengapung. Sehingga dibuatkanlah kuburan di tengah Sungai Kerbau. Lantas, Sungai Kerbau berubah menjadi Sungai Kerbau Keramat.
Legenda Pesut Mahakam
Pada masa dulu, hidup seorang ayah dan dua anaknya yang baru saja ditinggal wafat oleh ibunya. Tak lama setelah meninggalnya sang ibu, sang ayah menikah dengan seorang wanita cantik yang ditemuinya di sebuah pertunjukan. Sebagai ibu tiri, wanita itu sangat jahat pada kedua anaknya. Bahkan, dia menghasut ayahnya untuk meninggalkan dua anak itu tanpa sepengetahuan mereka.
Dengan bersusah payah kedua anak itu mencari ayah dan ibu tirinya hingga tiba di suatu gubuk nan jauh di sana. Dalam gubuk itu tak ada satupun orang, namun ada bubur yang sedang dimasak panas-panas. Kedua anak itu lapar dan memakan bubur itu. Siapa sangka mereka malah kepanasan dan menceburkan ke sungai dekat gubuk itu.
Gubuk tersebut ternyata memang benar milik orang tuanya. Sang ayah mengetahui kalau kedua anaknya datang dan mendatangi sungai yang menjadi ramai karena ada makhluk yang menyemburkan air. Sementara istrinya menghilang entah kemana. Si ayah baru sadar akan siapa wanita yang dia nikahi. Selama ini dia tak tahu asal mulanya. Kini, kedua anaknya itu telah menjadi sebuah makhluk yang kini disebut sebagai ikan pesut.
Legenda Nyapu dan Moret
Kisah ini adalah kisah sederhana dari Nyapu dan anak gadisnya, Moret. Suatu hari, Moret mendapatkan pinangan dari pemuda bernama Karang. Sebenarnya, Moret ini adalah gadis cerdas yang tak ingin menerima sembarang lamaran. Oleh karenanya, dia mengajukan syarat agar Karang mencarikan biji-biji tanaman sesuai dengan permintaan Moret.
Karang pun menuju ke sebuah hutan dan mulai mencari-cari biji tersebut. Beruntungnya, dia berhasil mendapatkan semua biji itu. Moret pun senang saat Karang mampu memenuhi syaratnya, dia pun menerima lamaran Karang. Biji-biji tersebut pun ditanam dan dibudiyakan di kampung Moret hingga kampungnya penuh dengan serba serbi tanaman. Kedua pasangan itu pun lantas hidup bahagia.
Itulah 8 legenda daerah yang berasal dari Kalimantan Timur. Adakah diantara 8 legenda tersebut yang sudah kamu ketahui? Setiap legenda di atas memiliki keunikan tersendiri pada masing-masing ceritanya. Sekaligus legenda-legenda tersebut juga menggambarkan bagaimana kebudayaan di Kalimantan Timur bermula.