Daftar Isi
Suku bugis adalah salah satu suku yang terbesar di Indonesia. Dengan berawal tinggal di Sulawesi hingga sekarang telah tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia. Suku bugis yang dikenal dengan karakter keras.
Walaupun telah tersebar, suku bugis ini tetap memiliki budaya khas seperti tarian yang berasal dari suku bugis ini. Tidak hanya itu, suku bugis juga memiliki rumah adat loh, bahkan memiliki adat istiadat dalam beberapa acara seperti pernikahan.
Dikesempatan ini, kita akan sedikit mengulas tentang tarian dari suku bugis. Kira-kira apa saja yah tarian dari suku yang terkenal kuat akan keislamannya ini. Nah berikut tarian yang berasal dari suku bugis.
1. Tarian Paduppa Bosara
Tarian pertama ini menggambarkan tentang penyambutan tamu dari suku bugis. Dengan gerakannya yang enak dilihat, tarian ini senantiasa menghidangkan bosara. Tarian ini biasanya digunakan dalam beberapa acara.
Seperti acara penyambutan tamu kerajaan, pesta adat istiadat sampai pesta pernikahan. Bosara yang digunakan dalam tarian ini merupakan piring khas dari suku bugis yang terbuat dari besi dan ditutupi dengan kobokan besar yang dibalut kain.
2. Tarian Pakarena
Pakarena yang berarti main, tarian ini berasal dari Sulawesi Selatan. Tarian ini biasanya dipertunjukkan di istana kerajaan, tapi seiring perkembangannya, tarian ini lebih banyak digunakan di kalangan masyarakat.
Tarian ini menggambarkan perempuan yang lembut, sopan, setia, patuh dan hormat pada suaminya. Oleh karena itu, tarian ini memberikan kesan yang lembut. Bahkan tarian ini sepenuhnya diiringi dengan gerakan yang lembut.
Baca juga : Baju Tradisional Sulawesi
3. Tarian Pa’gellu
Tarian ketiga ini menggambarkan suka cita dan riang gembira dengan tangan dan badan bergoyang dengan gemula. Tarian ini biasanya untuk penyambutan kembalinya seorang pahlawan dari medan perang.
Tarian ini diciptakan oleh Nek Datu Bua’. Yang pada awalnya tidak diiringi dengan alat music, melainkan dengan lesung sebagai pengiring tarian. Dalam tarian ini tidak ada aturan khusus bagi penarinya.
Bagi perempuan maupun lelaki dapat mengikuti tarian ini dengan jumlah yang tak dibatasi.selain menyambut para pahlawan, tarian ini juga sebagai penyambutan tamu, pesta pernikahan, bahkan upacara rambu tuka (upacara kegembiraan).
4. Tarian Mabbissu
Jika Banten dan Jawa Barat memiliki debus, Sulawesi Selatan memili tari mabbissu atau disebut juga maggiri. Tarian ini menunjukkan atraksi dari kesaktian sang penari. Bissu yang berarti bersih atau kuat, mereka yang tidak haid, tidak berdarah, dan suci.
Biasanya tarian ini dibawakan oleh enam orang yang dipimpin oleh salah satu orang ketua. Hingga kini, masiht terdapat komunitas dari bissu ini, dari lektur lama, mereka dianggap sebagai manusia suci, keturunan dewa, dan di Sulsel, bissu adalah seorang penasitat para raja.
Baca juga : Tarian Tradisional Dayak
5. Tarian Ma’badong
Tarian yang terakhir ini merupakan tarian yang dipertunjukkan pada saat upacara kematian. Para penari saling mengatikan jari kelingking dan membuat lingkaran. Biasanya mereka menggunakan pakaian hitam.
Tarian ini berisi gerakan langkah yang saling berganti sambil melantunkan lagu kadong badong. Lagu tersebut berisikan riwayat manusia mulai dari lahir hingga mati, tujuan dari lagu ini agar arwah yang meninggal dapat diterima di alam baka.
Tarian ini cukup unik karna dapat berlangsung selama beberapa jam bahkan hingga tengah malam. Tarian ini dibawakan pada upacara pemakaman yang berlangsung selama tiga hari tiga malam khusus bagi bangsawan daerah Toraja, Sulawesi Selatan.
Sumber:
https://budaya-indonesia.org/Tarian-Paduppa
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tari+pa%27gellu
moreintelligent.blogspot.com/2013/06/tari-mabbissu-atau-maggiri-debusnya.html?m=1